Jumat, 05 Juni 2015

Indonesia Darurat Narkoba, BNN Siapkan 100 Ribu Rehabilitasi Gratis



Arus penyebaran narkoba di Indonesia kini sudah sangat mengerikan. Menurut data yang dikeluarkan BNN, rentang usia para penikmat narkoba mulai dari 10 sampai 59 tahun. Bisa kita bayangkan seorang bocah yang uang jajan saja masih mengharapkan orangtua tiba-tiba menjadi pemakai narkoba? Ironis. 

Inilah Indonesia. Suka tidak suka, memang inilah kenyataanya. Apa yang bisa kita perbuat? Diam, kesal, marah, atau bahkan tidak peduli sama sekali. Jika kita tidak memiliki anggota keluarga yang menjadi pemakai narkoba, mungkin akan merasa aman-aman saja. Lalu, bagaimana dengan keluarga lain yang anggota keluarga yang mereka cintai mengkonsumsi narkoba? Pedulikah kita? 

Badan Narkotika Nasional (BNN) mencanangkan rehabilitasi gratis bagi 100 ribu orang yang teridentifikasi sebagai pemakai narkoba. Rehabilitasi gratis ini, diharapkan mampu menekan angka pecandu narkoba yang sudah masuk tahap mengkhawatirkan. Bahkan, di Indonesia sudah masuk pada level darurat narkoba. Program ini dipublikasikan pada Workshop Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba bersama Komunitas Blogger, Selasa (26/05) di Jakarta.

DR Antar Sianturi, Deputi Pencegahan BNN

DR Antar Sianturi selaku Deputi Pencegahan BNN mengatakan bahwa peredaran narkoba di Indonesia sudah sangat mengerikan. Penyeludupan dilakukan dengan berbagai cara agar obat-obatan terlarang tersebut bisa masuk ke Indonesia. Pasalnya, Indonesia masih menjadi sasaran empuk para gembong narkoba. Keuntungan yang sangat fantastis membuat mereka menghalalkan segala cara.



Terlalu banyaknya pemakai dan pecandu narkoba, membuat kebutuhan narkoba pun meningkat. Itulah yang menyebabkan banyaknya para pengedar narkoba nekat menjajakan dagangannya.

Pengalaman Kehilangan Adik

Bukan tanpa alasan saya sangat membenci obat-obatan terlarang itu. Manusia waras juga pasti akan sangat membenci obat-obatan yang hanya merusak para pemakainya. Karena barang-barang itulah adik sepupu saya akhirnya harus meregang nyawa. Berawal dari pergaulan yang tidak terkontrol hingga pada akhirnya ia ditawari oleh teman-temannya sendiri untuk menggunakan barang-barang haram itu. Keluarga sangat terpukul dan merasa telah kecolongan. Adik saya sempat tertangkap tangan dan akkhirnya harus mendekam di hotel prodeo. Tidak berapa lama, ia pun bebas. Lalu, sadarkah ia? Tidak. Malah semakin menjadi.

Keluarga berencana membawanya untuk rehab. Namun, hal itu tidak terjadi. Adik saya tiba-tiba sakit. Badannya kurus. Hanya nampak seperti tulang berbalut kulit. Menyedihkan. Tatapannya selalu kosong. Namun, masih mengenali sekitarnya. Sesekali masih bisa tersenyum menanggapi perbincangan. Saya tahu, saat itu ia hanya butuh semangat. Walau dokter telah memvonis kerusakan parah pada organ tubuhnya. Yang artinya, ia tidak bisa bertahan terlalu lama. Benar saja, tidak lama bertahan, ia pun menghembuskan nafas terakhirnya. Dan, saya kehilangan adik saya. Ia pun pergi selamanya.

Ada yang masih saya ingat betul, adik saya mengeluarkan air mata ketika jasadnya terbujur kaku. Ia pun sedih. Menyesal. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Keluarga hanya bisa ikhlas.

Waspada Dan Peduli

Indonesia yang kini sudah masuk pada level darurat narkoba merupakan sinyal bagi kita. Sinyal untuk terus melindungi keluarga, terutama anak-anak kita. Modus yang dilakukan kini semakin beragam. Sampai saat ini saya pun masih tidak habis pikir pada pengedar dan pecandu narkoba. Apa yang ada dalam benak mereka hingga rela mengadaikan nyawa demi obat-obatan yang jelas merusak. Menyelundupkan lewat berbagai cara: ditempel pada tubuh, disembunyikan di rambut sampai parahnya dicampur dengan makanan. Cara-cara yang menurut mereka aman namun tetap saja kecolongan, dan akhirnya diketahui pihak berwajib.

Ada ciri-ciri bagi mereka yang mulai, sedang, dan sudah menjadi pecandu narkoba. Berikut ciri-cirinya :


Namun, jika salah satu anggota keluarga yang kita cintai terlanjur menjadi pengguna. Tindakan terbaik yang harus dilakuakan adalah rehabilitasi. BNN menyiapakan kuota untuk 100 ribu para pengguna dan pecandu narkoba yang ingin sembuh. Keluarga bisa segera menghubungi call centre BNN : 021-80880011 atau SMS Centre 081-221-675-675 atau kunjungi website BNN di www.indonesiabergegas.bnn.go.id untuk mendapatkan semua informasi tentang rehabilitasi.


Save Our Children, Our Family

Kini, anak-anak tidak luput dari sasaran. Sifat anak yang penasaran dan ingin mencoba-coba pastinya membuat bocah-bocah yang tak tau apa-apa jadi sasaran menggiurkan. Apa yang harus dilakukan orangtua? Pendekatan emosional lah yang paling baik dilakukan. Karena, kebanyakan anak-anak yang terjerumus adalah anak-anak yang berasal dari keluarga yang sistem komunikasinya tidak baik bahkan gagal. Tidak terbiasa berbincang satu sama lain, selalu memperlihatkan ketidakrukunan di depan mata anak-anak bahkan bertengkar, dan tidak pernah peduli tentang keseharian anak.

Memberikan perhatian dan tetap menjaga komunikasi adalah salah satu jalan agar kita bisa melindungi anggota keluarga. Memulai percakapan tidak melulu jika terjadi masalah. Apa saja bisa diperbincangkan. Pilih waktu yang nyaman agar percakapan mengalir tanpa beban.

Semua pasti akan setuju bahwa mencegah adalah lebih baik daripada mengobati. Namun, tindakan pencegahan itu yang kadang alpa kita lakukan. Jika sudah sakit, barulah sadar. Kita tidak bisa menghentikan arus pergaulan--yang katanya semakin modern namun lebih banyak merusak--ini. Yang bisa kita lakukan adalah memerhatikan dan menjaga keluarga kita agar tidak terjerumus dan masuk arus terlalu jauh.






[Risalah Husna]


7 komentar:

  1. udah siapkan 100 ribu rehabilitasi gratis buat pecandu narkoba? bagus nih sangat membantu

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya.. jjika ada kenalan yang membutuhkan bisa langsung hubungi BNN saja ya ^__^

      Hapus
  2. Darurat narkoba ini menyeramkan juga, ya? :(
    Semoga keluarga kita selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... semoga keluarga kita tetap dilindungi dari segala pengaruh buruk Narkoba

      Hapus
  3. semakin hancur aja nih banyak yang pecandu narkoba

    BalasHapus
  4. Bagus nih program BNN dengan menyiapkan 100 Ribu Rehabilitasi Gratis..
    Semoga kita dan orang2 di sekita kita tidak menjadi korban narkoba ya..

    BalasHapus

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.