Kamis, 06 Agustus 2015

Jangan Takut Soal Rezeki

(source:pinterest)

Adik ipar saya memutuskan untuk resign dari tempat kerjanya. Padahal kondisi istrinya (adik saya) sedang hamil anak pertama. Dalam kondisi seperti itu, mereka pasti akan banyak membutuhkan uang. Biaya persalinan, perlengkapan bayi dan lain-lain. Adik saya saat ini masih berstatus karyawan di sebuah perusahaan. Namun, setelah melahirkan ia juga memutuskan untuk resign dan fokus mengurus bayi. Itu pun yang jadi keinginan adik ipar saya. 

Saat mendegar soal resignnya adik ipar saya, saya ngga terlalu ambil pusing. Bukan ngga memikirkan bagaimana nasib mereka nanti. Namun, saya percaya bahwa mereka sanggup menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi. 
Ternyata, apa yang saya pikirkan benar. Mereka pasti akan cari cara agar 'dapur tetap ngebul'. Adik ipar saya memilih berdagang karena memang itulah yang paling masuk akal. Bersama dengan seorang temannya, ia berdagang sepatu. Dengan menyewa sedikit lahan, ia bersama dengan temannya bergantian menjaga lapak. Hasilnya sangat lumayan. Apalagi menjelang Idul Fitri lalu, ia bercerita dengan wajah sumringah bahwa omsetnya benar-benar luar biasa. Baru belanja sepatu sekian kodi, langsung ludes. Saya yang dengar pun ikut senang. Dalam hati pun saya berkata Alhamdulillah

Ketagihan dagang, ia pun kembali membuka usaha. Saat ini ia punya booth minuman yang lokasinya strategis dengan menyewa teras sebuah warnet. Namun, untuk usaha yang ini, ia mempekerjakan seorang temannya. Karena, ia sendiri fokus dengan usaha sepatunya.

Rezeki Allah itu luas. Tinggal kita yang mau mencarinya atau ngga. Jadi, jangan pernah takut dengan rezeki. Karena tiap manusia itu sudah diatur rezekinya. Bahkan bayi yang baru lahir aja, udah ada rezekinya. Coba lihat ketika mereka lahir, pasti ada saja yang memberikan hadiah. Bahkan sampai usia mereka 2 tahun, mereka sudah punya baju untuk dipakai. 

Rezeki ngga akan pernah salah alamat. Jadi, jangan ngiri sama teman yang menang live tweet  dapat hadiah handphone, menang lomba blog berhadiah jalan-jalan ke luar negeri, atau dapat doorprize voucher belanja. Karena, memang itu rezeki mereka. Kalau kita belum beruntung, mungkin belum saatnya. Sabar. Pasti akan ada saatnya rezeki datang. Walau tanpa kita sadari, rezeki itu bisa datang lewat hal kecil yang kadang kita abaikan. 

Selamat menjemput rezeki


--tanpa kopi--


2 komentar:

  1. Sangat menginspirasi Mak ceritanya :) Salam kenal ya.

    Oya, sekalian mau info, masih ada kesempatan ikutan #GiveAwayLebaran dgn total hadiah hingga 3 juta! Cek info disini yaa: http://heydeerahma.com/index.php/2015/07/13/kontes-blog-giveaway-lebaran-bersama-heydeerahma

    -Dee-

    BalasHapus
  2. coba ya kalo ini dibaca ama org2 di luar sana yg suka iri ama rezeki org lain, trs asal main gebukin aja krn dengkinya :( ... Upppss...tp org2 yg dengki gitu biasanya memang ga suka baca sih mba, ato emg ga abisa baca ;p..makanya lbh suka main kekerasan..-__-..mbok ya mikir positif dgn kerja lbh giat ato mencari kreatifitas lain

    BalasHapus

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.