Kamis, 04 Februari 2016

[Film] Ketika Mas Gagah Pergi - Sebuah Perjalanan Menuju Kebaikan





Kehidupan pemuda ini tidak beda dengan pemuda lain. Doyan nongkrong, hangout ke kafe sekedar membincangkan wanita, sambil meneguk kopi yang harganya setara dengan uang jajan sebulan anak SD. Pemuda yang memiliki wajah diatas rata-rata dan jadi rebutan perempuan muda sebayanya. Mengikuti ajang model dan sukses membuat perempuan-perempuan histeris ketika pemuda itu melangakah di atas catwalk. 

Hidupnya bahagia seperti kisah pangeran di kerajaan. Orangtua yang sangat penyayang, adik cantik penurut, dan harta yang berlimpah. Pemuda itu bernama Gagah Perwira Pratama. 


Hamas Syahid, Pemeran Mas Gagah (sumber: blog.act.id)
Gagah seorang mahasiswa Teknik Sipil Universitas Indonesia. Seperti namanya, Gagah adalah sosok pemuda yang gagah nan tampan. Tidak heran jika kehadirannya selalu membuat perempuan bersemu merah jambu. Gagah memiliki satu adik perempuan, Gita Ayu Pratiwi. Seperti magnet, Gagah dan Gita seperti tidak bisa dipisahkan. Dimana Gagah berada, selalu ada Gita. Gita adalah sosok adik yang manja namun kadang keras kepala. Gagah sangat menyayangi adik semata wayangnya. Berusaha melindungi dan menjaganya. 

Sejak ayah Gagah dan Gita meninggal dunia, Gagah tidak hanya menjadi seorang kakak bagi Gita tapi juga seorang ayah. Diantara waktu kuliah, Gagah bekerja demi mencukupkan kebutuhan keluarga. 

Dan,  semuanya berubah. Perubahan yang membuat hubungan antara Gagah dan Gita merenggang. Perubahan yang terjadi sejak Gagah pulang dari sebuah penelitian di Ternate. Gita seperti tidak menemui kakaknya yang dulu. Kakak  yang selalu menyenangkan jika diajak hangout di kafe, nonton, atau sekedar menemaninya jalan ke mall. Kakak yang selalu membuat iri teman-temannya karena selalu siap sedia menjemput dirinya di sekolah. 

Gagah berubah. Bagi Gita, perubahan Gagah itu tidak menyenangkan. Hampir setiap hari mereka selalu bertengkar. Gita selalu melarikan diri dan menghindar dari Kakak satu-satunya itu. Gita tidak lagi menemui sosok kakak yang menyenangkan seperti dulu. 

Gagah menjadi pendiam. Teman-temannya pun berubah. Gagah tidak lagi bersama teman-temannya yang selalu sibuk dengan dunia dan isinya. Gagah punya dunianya sendiri dan baginya itulah yang terbaik. Gita membenci kakaknya. Membenci sosoknya yang berubah. 

Lalu, sebenarnya apa yang membuat Gagah berubah?

***************

Film yang yang diangkat dari Novelet yang berjudul Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) ini rilis tanggal 21 Januari 2015 dan sudah tersebar di seluruh bioskop di tanah air. Kisah KMGP ini awalnya adalah sebuah cerpen yang diterbitkan pertama kali tahun 1993 di majalah Annida. Hingga saat ini, KMGP sudah memasuki cetak ulang hingga 27 kali. Sebuah pencapaian yang luar biasa.



Karya yang ditulis oleh sastrawati kebanggaan Indonesia, Helvy Tiana Rosa ini sudah banyak memberikan perubahan bagi pembacanya. Bahkan menurut seorang sosiolog asal Jepang, Yo Nonaka Ph.D yang menerjemahkan karya ini ke dalam Bahasa Jepang, disimpulkan bahwa buku ini banyak membentuk karakter generasi muda muslim di era 1990-an hingga saat ini. Kesimpulan itu tidak semata-mata didapatkan, tapi memang berdasarkan riset yang dilakukan oleh Yo Nanaka.

Saya boleh berbangga dengan dirilisnya film ini. Kenapa? karena, film ini merupakan salah satu film yang terwujud dari hasil crowdfunding (donasi). Di luar negeri sudah ada film dari hasil crowdfunding, tapi di Indonesia sepertinya saya baru menemukan KMGP. Pengumpulan donasi sudah dilakukan sejak setahun lalu dan melewati proses yang panjang dan akhirnya membuahkan hasil. Film KMGP rilis dan menjadi film yang direkomedasikan untuk ditonton semua kalangan.

Film ini dibintangi oleh Hamas Syahid (Gagah), Aquino Umar (Gita), Masaji (Yudi) dan beberapa pemain pendukung lain. Terlibat juga para selebritis seperti Wulan Guritno yang berperan sebagai Ibu dari Gagah dan Gita, Matias Muchus, Joshua, Firza, Irfan Hakim, Shireen Sungkar dan masih banyak yang lainnya. Film yang disutradarai oleh Fredy Aryanto ini mengambil lokasi syuting di Jakarta dan Maluku Utara. Film ini di produksi oleh PT Indobroadcast dan bekerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Saya menonton di hari ketiga setelah rilis di XXI Mega Bekasi yang terkenal sebagai XXI terbesar di Indonesia (semoga tidak salah). Saya menonton bersama teman-teman dari Forum Lingkar Pena Bekasi. Sebagai penggemar literasi, saya dan teman-teman FLP tentu sangat menikmati film yang diangkat dari sebuah buku. Walau memang ada sedikit perbedaan antara cerita di buku dengan filmnya, namun esensi dari kisah ini tetap tidak berbeda terlalu jauh.

Menurut informasi, film KMGP ini akan berlanjut. Artinya, akan ada KMGP sesion 2 yang bisa kita saksikan bersama. Saya belum tahu kapan akan rilis, tapi sepertinya akan segera. Kita doakan bersama agar film-film seperti inilah yang harusnya banyak dimunculkan. Tahu sendiri kan bagaimana keadaan masyarakat Indonesia saat ini. Banyak remaja yang terjerumus ke dalam lingkungan yang sebenarnya merugikan diri mereka sendiri. Mereka lebih sibuk memikirkan tren ketimbang menjadi bagian dari perubahan.

Saya tidak mengatakan bahwa remaja kita bobrok semuanya. Karena, masih ada yang peduli dengan perubahan. Tentunya perubahan yang membawa kebaikan seperti anak-anak muda yang terlibat dalam film KMGP ini. Lewat film KMGP, mereka menyampaikan pesan bahwa perubahan sejatinya adalah cara untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Bagi yang belum menyaksikan film bergizi ini, segera ke bioskop-bisokop terdekat. Karena, partisipasi kita dalam menonton akan membuat film-film yang bermanfaat ini bisa bertahan. Semakin banyak yang nonton maka akan semakin banyak manfaat yang tersebar ke seluruh masyarakat Indonsia. Berharap nantinya akan banyak kebaikan yang tercipta dan Indonesia menjadi lebih baik.

Nobar bareng Forum Lingkar Pena Bekasi




19 komentar:

  1. Mantaaap banget deh, aku belum nonton hiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. loh.. ko belum? emang belum nyampe padang ya? ^___^

      Hapus
  2. Ada temen yg namanya Gagah tiap inget film ini jd inget si gagah. Pas banget di tonton bareng temen cewek neh filmnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah. sama ngga ya dengan mas gagah yang ini? ^__^

      Hapus
  3. Udah liat trailernya, dan penasaran sama ceritanya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayoo.. ayooo.. nonton. Siapin tisu yang banyak :)

      Hapus
  4. Waaaahhh pengen nonton. Awal nefans sama mas Gagah semenjak dikasih buku versi cetakan lamanya sama kakak, katanya Bagus. Terus, tau bukunya dicetak ulang, beli lagi deh bukunya. 2 buku mas gagah udah dilahap, tinggal filmnya. Belum sempet nonton. Tapi pasti nonton, ga sabar pengen bikin reviewnya jg. :)

    BalasHapus
  5. Oo..ada lanjutannya ya ? Berarti bakalan Kayak serial gitu ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bu, ada lanjutannya tp ngga kaya sinetron yang ratusan episode ko ;)

      Hapus
    2. Iya bu, ada lanjutannya tp ngga kaya sinetron yang ratusan episode ko ;)

      Hapus
  6. yeee yee kereen udah kelaarr ajaa reviewnyaa.. good luck yaa mbaak..

    BalasHapus
  7. wah aku baru tahu kalo ada film ini

    BalasHapus
  8. Aku belum pernah noton film ini. :(

    BalasHapus
  9. aku belum posting mb, mudahan sore ini bisa deh

    BalasHapus
  10. Aku in sya Allah mau nonton hari ini :D

    BalasHapus

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.