Kamis, 30 Juni 2016

Perbedaan Batita Dan Balita



Dulu, saat mengurus anak dari bayi, rasanya waktu itu ko berjalan lama sekali. Tapi begitu anak sudah batita atau balita, tiba-tiba suka kaget, kok dia sudah cepat besar saja ya.

Batita dan balita memang sering jadi patokan untuk usia anak. Maklum, di usia tersebut, anak biasanya sudah menunjukkan kemampuannya yang pesat, mulai dari berjalan, berbicara, hingga si Kecil bisa menunjukkan kemandiriannya.

Ibu-ibu pasti tahu dong, batita adalah sebutan untuk anak berusia di bawah tiga tahun, sementara balita adalah bawah lima tahun. Masa-masa 0-5 tahun ini merupakan masa kehidupan yang penting dan dasar bagi kehidupan anak di masa mendatang.

Batita adalah masa dimana anak menjalani periode terpentingnya. Di usia ini anak mulai banyak mengeksplor sesuatu, belajar berbicara dan mengolah diksi, dan mulai mengekspresikan moodnya. Sedangkan Balita, mereka sudah bisa diajak berbincang dengan penguasaan bahasa yang sudah lebih baik. Mereka juga sudah lancar mengekspresikan keinginan dan perasaannya. Balita juga sudah bisa diajak bekerjasama misalnya saja seperti membantu pekerjaan rumah yang ringan. Ketika masuk usia TK (4-5 tahun) mereka akan banyak dilatih motorik kasarnya seperti menulis. 

Istilah dari usia tersebut adalah masa keemasan. Masa dimana anak sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara pesat. Di masa ini, anak akan lebih mudah untuk menyerap ilmu pengetahuan maupun informasi. Sehingga masa ini bisa kita pergunakan untuk menciptakan pribadi anak yang baik dengan potensi dan bakat yang ia miliki.

Untuk menggali usia emas anak, berikut adalah tahapan stimulasi yang bisa kita lakukan:

1. Usia 0-4 bulan
Beri stimulasi dengan memeluk dan menimang penuh kasih sayang sambil mengajaknya tersenyum, bicara dan mendengar musik. Sediakan mainan dengan warna cerah yang bisa dilihat Si Kecil.

2. Usia 4-6 bulan
Mulailah ajak ia tengkurap. Gerakkan suatu benda ke kiri dan kanan di penglihatannya. Perdengarkan bunyi-bunyian, beri mainan sesuai umurnya.

3. Usia 6-12 bulan
Ajari dia untuk duduk, memegang benda atau makanan bayi, berdiri dan berjalan dengan berpegangan. Ajak ia bermain dan bicara sesering mungkin seperti melatih mengucap panggilan orangtuanya.

4. Usia 1-2 tahun
Tuntun Si Kecil untuk berjalan di undakan, membereskan mainan, menulis di kertas, menyebut bagian tubuhnya, bernyanyi, dan bacakan cerita anak.

5. Usia 2-3 tahun
Latih anak berpakaian sendiri, ajak ia unyuk melihat buku bergambar, makan di piringnya sendiri, buang air besar dan kecil di tempatnya serta cuci tangan.

6. Usia 3-5 tahun
Mintalah pada buah hati untuk menceritakan apa yang ia lakukan dan dengarkan ketika ia berbicara. Ajari pula ia untuk bicara pelan-pelan, serta awasi ketika ia mencoba hal baru.

Nah, dengan memberikan stimulasi yang tepat di setiap tahap usianya, diharapkan potensi anak juga bisa terasah dan tergali demi kecerdasan dan kesuksesan anak di masa mendatang. Yuk, kita ciptakan one step ahead kids, anak yang memiliki kemampuan selangkah lebih maju. Dengan begitu, kita sebagai orangtua tentu akan bangga karena mereka menjadi anak-anak yang berprestasi. 

7 komentar:

  1. Aku punya 1 batita & 1 balita, stimulasinya suka ketuker2 krn adek ga mau kalah sama kakaknya, dan si kakak kadang masih pingin kaya adeknya :D :D

    BalasHapus
  2. Anakku sekarnag sudah menjadi gadis kecil heheh

    BalasHapus
  3. Kalo anakku belajar sambil bernyanyi supaya lebih mudah. Lama2 ibunya ini jadi penyanyi *lho

    BalasHapus
  4. Cuma beda 1 huruf, ya... L dan T tetapi penanganannya harus beda

    BalasHapus
  5. Makasih sharing tips dan pengalamannya :D jadi tahu kalau ngurus balita terasa lebih cepat ya dibanding ngurus batita :)

    BalasHapus

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.