Kamis, 29 September 2016

Philips Avent New Parents Class, Karena Jadi Orangtua Itu Perlu Belajar



Kalau ada yang bilang bahwa untuk jadi orangtua itu ngga ada sekolahnya, saya setuju banget. Karena memang, ngga ada satupun universitas yang punya jurusan 'Orangtua Wannabe'. Untuk menjadi orangtua, kita hanya perlu memerhatikan. Ya, memerhatikan orang-orang yang sudah duluan jadi orangtua. 

Nyatanya, banyak pasangan yang baru menikah dan sedang menantikan anak pertamanya kebingungan mempersiapkan diri dalam menyambut kelahiran anak mereka. Kalau yang rajin sih biasanya cari tahu lewat artikel-artikel parenting, nontonin youtube, atau langganan majalah parenting. Tapi, kalau yang punya keterbatasan waktu seperti pasangan eksekutif muda yang pergi gelap pulang gelap, gimana? Jangankan untuk baca-baca artikel, untuk saling ketemu aja mungkin susah. Pasangan yang punya kesibukan seperti itu, memang harus memaksakan diri untuk mengikuti kelas-kelas parenting yang biasanya diadakan di akhir pekan. 

Philips Avent yang merupakan bagian dari Royal Philips dan fokus pada produk ibu dan anak ini memandang bahwa untuk menjadi orangtua itu perlu belajar. Karena alasan itulah, Philips Avent menyelenggarakan 'Philips Avent New Parents Class'. Program ini diadakan oleh Philips Avent bekerja sama dengan beberapa Rumah Sakit Ibu dan Anak diantaranya RS Siloam, RS National, RS Dua-dua, RS Flores, RS Husada, RS Aaliyah, RS Hermina Jatinegara, RS Hermina Bekasi, RS Hermina Depok, RS Hermina Bogor dan RSIA Bunda.

Hari Sabtu, 24 September 2016 kemarin, saya diundang untuk mengikuti 'Philips Avent New Parents Class' di RS Bunda, Menteng Jakarta. Acara ini diikuti oleh banyak sekali pasangan (suami-istri) yang lagi menantikan anak pertama mereka. Saya jadi ingat ketika baru pertama kali jadi orangtua. Repot dan bingungnya minta ampun. Karena, memang saya ngga sempat mengikuti kelas-kelas 'New Parents', at all. Jadi benar-benar learning by doing aja :) 




Philips Avent New Parents Class ini didesain untuk memberikan edukasi bagi para orangtua baru dengan berbagai pengetahuan. Mulai dari manajemen laktasi, perawatan bayi hingga pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk menyambut kelahiran buah hati mereka. Terlihat sekali antusiasme pasangan baru yang ikut kelas ini. Bukan cuma istri, suami pun sama-sama semangat mengikuti materi demi materi. Berikut saya rangkum materi yang diberikan pada kelas orangtua dari Philips ini. 

Manajemen Laktasi 

Bagi yang baru akan menjadi ibu, maka manajemen laktasi ini perlu loh dipelajari. Kita harus tahu banyak tahu tentang  ASI agar nantinya bisa menyusui dengan sukses. Jangan sampai, kita give up duluan karena menganggap bahwa ASI sedikit dan tidak cukup untuk bayi, lalu memberikan bayi susu pengganti. Padahal jika mau dipelajari, kita bisa sukses menyususi.

  • Menurut penelitian, hampir 60% ibu berhenti menyusui lebih awal dari yang mereka inginkan. Bukan tanpa sebab si ibu berhenti menyususi bayinya. Ada banyak alasan seperti terkendala dengan pelekatan dimana ini menimbulkan rasa sakit dan akhirnya membuat si ibu jadi tidak nyaman.  Selain itu, ada ibu yang menganggap air susunya sedikit dan merasa dan merasa si bayi tidak cukup hanya dengan ASI. Serta alasan kesehatan yang dialami ibu sehingga memutuskan untuk tidak lagi menyusui. 
  • Volume dan aliran ASI itu sangat berhubungan erat dengan kondisi kejiwaan dan tingkat stress Ibu. Jadi, jangan heran kalau si ibu stress makan ASI yang keluar sedikit. Kondisi psikis ibu itu harus rileks jika ingin menyusui. Sebuah studi yang dilakukan Philips Avent menunjukan bahwa ASI bisa mengalir dan jauh lebih banyak setelah ibu melakukan latihan pernafasan dan mendengarkan musik selama 10-15 menit. Terbukti bahwa ibu rilekas, maka ASi akan sangat cukup untuk bayi. 
  • Bagi ibu bekerja, tentu perlu persiapan yang lebih ya. Apalagi jika masih ingin memberikan ASI Eksklusif bagi bayinya. Ibu harus mempersiapkan diri dengan mulai memerah ASI untuk stok ketika harus kembali bekerja. Minimal sejak 1 bulan sebelum kembali bekerja, ibu harus mempersiapkan bayi agar mau minum ASI secara tidak langsung. Selain itu ibu juga harus menyiapkan dan memberikan edukasi bagi pengasuh atau seseorang yang nantinya akan bertanggung jawab mengurus bayi. 
dr Melanie Yudiana (sumber : tim Philips Avent)
Dr. Melanie Yudiana Iskanadar, SpA mengatakan bahwa dengan pengetahuan yang benar mengenai pemberian ASI, maka tidak ada alasan bagi orangtua untuk tidak memberikan ASI Ekslusif bagi bayi mereka. Para ayah harus memberikan support penuh agar proses menyusui yang dilakukan ibu bisa berjalan dengan lancar. Selain itu, konsultasi pada konselor ASI atau tenaga kesehatan profesional juga akan sangat membantu keberhasilan ibu untuk menyusui.

Produk Philips Avent Yang Membantu Ibu Dalam Memberikan ASI

Dr. Melanie menambahkan bahwa ASI adalah hak setiap bayi yang diberikan oleh ibu. Jadi, tidak ada alasan kalau ibu tidak bisa menyusui. Saat ini sudah banyak alat yang mendukung pemberian ASI Eksklusif untuk bayi. Salah satunya alat bantu perah ASI yang kini sudah banyak dijual bebas di pasaran.

Alat bantu perah ini bisa membantu para ibu yang ingin memberikan ASI eksklusif bagi bayinya, namun harus kembali bekerja. Walau memerah manual dengan tangan adalah lebih baik, namun alat bantu perah ini tetap diperbolehkan untuk dipakai asal teksturnya bisa membuat payudara nyaman sehingga hasilnya pun bisa lebih banyak.

Perawatan Bayi 

Selain manajemen laktasi, di Philips Avent New Parents Class ini juga diajarkan bagaimana merawat bayi yang baik dan benar. Mulai dari cara mandi hingga pijat bayi. Nah, sesi pijat bayi ini yang bikin gemes. Bayi-bayi lucu yang jadi modelnya anteng banget ketika tim pijat bayi dari RS Bunda mempraktekkan cara dan tahapan pijat bayi ini. Mereka, si bayi gembul itu benar-benar menikmati pijatan. Gemes.

Kenapa bayi juga perlu dipijat? Karena pijat bayi banyak sekali manfaatnya, diantaranya;

  • Menaikkan berat badan. Studi yang dilakukan oleh Field dkk, bayi prematur yang diberi stimulasi pijat menunjukkan kenaikan berat badan per hari 47% lebih tinggi dibandingkan bayi yang tidak diberi stimulasi. 
  • Mengusir rasa tidak nyaman. Seperti tidak nyaman ketika tumbuh gigi, gangguan pencernaan, dan stress. Dan secara psikologis, dapat memberikan rasa nyaman dan membuat bayi lebih tenang sehingga tidak mudah rewel. 
  • Melatih respon saraf bayi. 
  • Meningkatkan kualitas tidur. 
  • Memperkuat sistem kekebalan tubuh
Menurut Lisma Meliana, seorang konselor ASI, Sertifikasi Pijat Bayi, pijatan yang dilakukan oleh ibu atau ayah pada bayinya bisa mempererat bonding antara orangtua dan anak. Hal ini tentu sangat baik karena orangtua bisa memahami keinginan dan kebutuhan bayi.

(sumber : tim Philips Avent) 
Jadi, untuk menjadi orangtua memang harus banyak belajar. Belajar pun bisa lewat media apapun yang bisa kita akses. Namun, jika ada kesempatan, boleh lah ikut kelas-kelas persiapan bagi orangtua baru. Dengan begitu, kita punya banyak bekal dalam persiapan menjadi orangtua.


10 komentar:

  1. Enaknya jaman sekarang informasi ttg parenting dll sudah banyak & bisa ikutan workshop ttg parenting dimana2. Jadi orangtua emang harus banyak belajar, ngga bisa diem, kaku & ngga mengikuti jaman :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. jaman dulu mah mau ikut-ikutan kelas orangtua ya ngga bisa, karena memang belum ada ya mba :)

      Hapus
  2. haai mba.. aku juga kemarin ke acara ini.. sangat mengedukasi banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah... mba nike yang mana? next, tegur aku ya kalau ketemu lagi :)

      Hapus
  3. Ada di kisaran berapa harganya ya Mbak?
    tq

    BalasHapus
  4. Merasa telat baru ikutan new parents class setelah anak lahir padahal ilmunya sangat bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngga ada kata terlambat buat belajar mom SID :)

      Hapus
  5. duh, pengen ikutan acara parenting gini, biar nambah ilmu pengetahuan juga pastinya silaturahmi bertambah. Makasi artikelnya bermanfaat sekali.

    BalasHapus

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.