Rabu, 19 Oktober 2016

Play With Daddy : Karena Anak Butuh Main Dengan Ayah



Siapa yang anaknya nempel banget banget sama ayahnya?  Saya akan angkat tangan tinggi-tinggi nih kalau ditanya seperti ini. Karena memang ketiga anak saya sangat dekat sekali dengan abinya. Setiap pulang kerja,  abinya selalu disambut teriakan heboh 3 bocah. Kemudian, mereka saling berebut untuk salim dan minta peluk. Pemandangan seperti itu hampir setiap hari saya dapati dan saya bahagia. Karena ketiga anak saya dekat dengan abinya.  


Ketika abinya ada di rumah atau saat libur kerja, mereka berubah jadi anak yang super manja. Apa-apa maunya sama abi. Mulai dari mandi, makan, sampai tidur ya maunya sama abi. Bundanya dicuekin.  Enak sih sebenarnya.  Saya bisa beberes rumah tanpa gangguan dan bisa nulis sepuasnya. Tapi ya, karena mereka berubah jadi kolokan ampun ampunan,  jadinya mereka suka berisik dan gampang nangis. Saya tau sih itu cuma akal-akalan mereka aja untuk cari perhatian abinya. Tapi kan saya jadi gimanaaa gitu denger meraka nangis -____- 

Seorang Ayah yang terbiasa bermain dengan anak, itu ternyata sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Ayah memegang peranan penting bagi perkembangan seorang anak, baik fisik maupun psikologis anak terutama pada masa emas anak (0-5 tahun). Jadi, bukan cuma Ibu saja ya yang harus berperan dalam perkembangan anak-anak. 

Pola Asuh antara Ibu dan Ayah mungkin berbeda ya. Biasanya, Ayah memiliki pola asuh yang menyenangkan karena gaya pengasuhan anak lebih ke arah bermain dan memberi tantangan fisik. Sedangkan ibu, lebih melatih ke psikologisnya. Jadi, pas ya kalau antara ayah dan ibu bisa bekerja sama dalam pengasuhan.





Soal pentingnya bermain dan peran ayah dalam pengasuhan anak ini, dibahas seru pada acara "Aku dan Ayah Happy Day's Out" di Kota Kasablanka pada 30 September 2016 yang lalu. Acara yang diadakan oleh Baby Happy ini menghadirkan seorang psikolog anak, Naomi Soetikno serta seorang aktor yang juga Ayah, Dude Harlino. Rangkaian acara "Aku dan Ayah Happy Day's Out" ini diadakan di 5 kota besar yang ada di Indonesia. Jakarta adalah kota pertama dan akan dilanjutkan ke Medan, Bandung. Surabaya, dan Makassar. Acaranya sendiri diisi dengan 

Naomi yang juga dosen di Universitas Tarumanegara mengatakan bahwa ada 4 unsur peran ayah dalam pertumbuhan anak. 

1. Structure 

Menurut Naomi, sebuah rumah tangga akan lemah arahnya jika tidak memiliki  kepala keluarga yang tegas dalam menerapkan aturan, terutama aturan bagi anak-anak. Disinilah peran ayah untuk tegas dalam membuat dan mengatur struktur rumah tangganya. 

2. Warm 

Aturan yang diterpakan, perlu juga diimbangi dengan ayah yang warm. Maksudnya, ayah  harus bisa menjadi tempat curhat bagi anak-anaknya. Tidak sedikit loh sosok Ayah itu malah ditakuti karena kelewat tegas. Tegas itu perlu bagi seorang ayah, tapi tapi dia juga harus terbuka untuk anak-anaknya. Ternyata anak itu butuh juga curhat dengan ayahnya untuk mendapatkan persepsi yang berbeda. 

3. Accessibility 

Seorang Ayah harus selalu terbuka dan siap kapan saja untuk anak-anaknya. Ada saatnya, anak butuh bantuan Ayahnya, dan ayah harus bisa dihubungi oleh anak-anaknya di sela pekerjaannya. Ayah memang sibuk karena dia yang bekerja mencari nafkah. Namun, itu tidak membuat Ayah jadi sulit dihubungi oleh anak-anaknya. 

4. Playing 

Ini poin yang jadi bahasan utama dalam talkshow. Seorang Ayah harus termotivasi untuk bermain dengan anak-anaknya. Pada balita dengan rentang usia 0-2 tahun, bermain dengan Ayah akan membantu perkembangan sensor motorik mereka. Sedangkan pada balita usia 2-5 tahun akan membantu perkembangan logika mereka. Menurut Naomi, anak yang bermain bersama ayahnya, logika dalam berpikirnya akan berjalan. Mereka juga akan mudah bersosialisasi dan kuat. 

Pola asuh antara Ayah dan Ibu memang tidak bisa disamakan. Ayah cenderung tegas sedangkan Ibu penuh dengan kelembutan. Anak yang terbiasa bermain dan dekat dengan Ayahnya, mereka akan menjadi sosok yang kuat. Sedangakan anak yang dekat ibunya, maka mereka menjadi anak yang peka terhadap lingkungan sekitarnya. Jadi, alangkah lebih baiknya jika anak-anak dekat secara emosional dengan kedua orangtuanya. 

Julie Widyawati, Marketing Manager Baby Happy yang turut hadir mengatakan kalau interaksi yang intensif antara kedua orangtua, khususnya Ayah dengan bayi itu sangat penting. Interaksi itu  akan menciptakan adanya keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosi. Dan itu sangat penting untuk menjadikan anak tumbuh menjadi anak yang hebat.


Lalu, apa kata seorang Ayah ya soal interaksi anak dengan ayah ini? Dude Harlino, ayah dari Rendra berbagi pengalaman juga di acara ini. Menurut Dude, dirinya paham sekali kalau Ayah itu punya peranan penting bagi tumbuh kembang anak. Di tengah kesibukannya, Dude selalu menyediakan waktunya untuk Rendra. Tiap pagi, sebelum berangkat beraktivitas, dia selalu menyempatkan untuk bermain bersama Rendra yang kini sudah semakin besar. Tidak cuma bermain, Dude pun sering sekali membantu istrinya dalam mengurus Rendra seperti mandi, tidur, bahkan ganti popok. 

Dude sadar kalau Ayah itu harus ikut andil dalam mengurus anak-anak. Karena, anak yang dekat dengan Ayahnya pasti akan tumbuh menjadi anak yang kuat. Saat ditanya, apa yang menarik dari bermain bersama anak, Dude pun menjawab kalau masuk ke dunia anak itu sangat seru sekali. Menurut Dude, Rendra saat ini sedang suka sekali corat-coret. Bukan cuma corat-coret di kertas, Rendrra senang sekali corat-coret tangan dan wajah Ayahnya. Lucu sekali. 

Bermain Nyaman 

Bermain bersama anak itu yang perlu diperhatikan memang kenyamanan anak. Tempat bermain harus bersih dari debu dan kotoran karena anak-anak, apalagi batita itu kan masih rentan terhadap kuman. Kita bisa memastikan kebersihan tempat mainnya dulu sebelum mulai bermain. Jauhkan juga barang-barang berbahaya yang bisa terjangkau sama anak seperti korek api, jarum, atau pisau. 

Kalau anaknya masih batita, apalagi yang masih menggunakan diaper, perlu juga memilih popok yang nyaman. Baby Happy dengan Super Absorbent Polymer bisa menyerap 50%  lebih banyak, sehingga aman dan tidak bocor walaupun dipakai selama bermain. Baby Happy juga memiliki karet pinggang yang lebih tinggi dan fleksibel, sehingga tidak mudah melorot karena menggunakan perekat ultra sonic. Jadi saat bermain, Ayah tidak perlu khawatir soal popok bocor. 

Selain perhatikan kenyamanan popok, kita juga perlu perhatikan kondisi anak ya. Lakukan permainan yang memang anak mampu memainkannya. Jangan memaksakan anak harus bermain sesuatu kalau memang anaknya tidak sanggup atau tidak mau. Kan yang mau main anaknya, bukan orangtuanya. Mood anak juga perlu diperhatikan, kalau dia sudah lelah ya segera berhenti mainnya. Biarkan anak istirahat dulu. 

Tentang Baby Happy 

Baby Happy adalah disposable baby diapers yang diproduksi oleh Wings sejak 2004. Baby Happy memiliki 3 product line yaitu : Baby Happy Body Fit, baby Happy Praktis, dan yang terbaru adalah Baby Happy Body Fit Pants yang diluncurkan pada tahun 2016. Keunggulan Baby Happy adalah perekat ultra sonic, karet lingkar pinggang, pulp double pressure, quick dry layer, breathable backsheet, dan wetness indicator. Keunggulan tersebut dibuat untuk menjaga kenyaman anak selama menggunakan popok. 




43 komentar:

  1. yang aku baca, pelukan ayah bisa bikin anak makin pintar dan percaya diri :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul aie, anak yang terbiasa dipeluk sama ayahnya bisa bikin anak lebih percaya diri :)

      Hapus
  2. Aku suka bacanya, naqib kalau main ke Mol sudah lah ya kuserahkan sama bapaknya, biar dia yg jagain saya duduk anteng liat medsos, nah klo dirumah Naqib main sama ibunya. Hari sabtu dan minggu juga kiserahin Naqib sama bapaknya biar. Apaknya yg mandiin, ngajak main dll hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuup.. ayah juga harus ikut ngurus anaka-anak. Terutama pas merka libur kerja. Kapan lagi anak bisa puas main sama ayahnya kalau bukan hari libur :)

      Hapus
  3. Wah penting banget ya peran ayah itu :") makasih sharingnya :)

    BalasHapus
  4. Ayah yang bisa bermain dan dekat dengan anak-anak itu sungguh ayah yang keren :)

    BalasHapus
  5. Iyaaa, berasa banget jaman dulu bokap garang & galak hahaha, jadi malas kalau mau cerita or curhat karena belum apa2 dah dimarahin huhuhu. Pengasuhan jaman sekarang lbh banyak berubah & mengajak ayah ikut serta bantu mengasuh anak, dan menurut aku ini bagus banget buat perkembangan anak & kebahagiaan si Ibu karena bisa me time hahahah #modus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semakin banyak belajar, orangtua jadi makin tahu kan bagaimana seharusnya kita memperlakukan anak :)

      Hapus
  6. Zaman saya bocah dulu, juga puaaaas banget main sama Bapak. Dan membekas sekali hingga saat ini. Ibu memang tak tergantikan, tetapi kita butuh penguatan visi hidup, integritas dan semangat dari seorang Bapak.

    BalasHapus
  7. Peran ayah memang sangat penting untuk perkembangan anak

    BalasHapus
  8. Anak-anakku juga dekat banget sama ayahnya. Apa apa ayah. Malah enak kadang2, hahaha.

    BalasHapus
  9. yes, penting banget sosok ayah buat anak2, buat main bareng, ngobrol, dll, makanya aku harus rela kalo suami libur, ayahnya malah dikuasain sama anak2, hihihi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ngga papa dikuasin anak-anak, kita bisa me time hehhe :)

      Hapus
  10. Kemaren abang kifah baru aja naek motor ke gunung, mandi air panas, berdua sama abinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. seruuu banngett dan pasti bahagia banget ya mba klo anak dekat sama ayahnya.

      Hapus
  11. Sepakat, kalau aku nih selalu memberikan Kak Ghifa pada abinya pas selesai cebok pup. Hahaha. Abi bagian makein popok terus lanjut aku tinggal nyuci dan buat sarapan. Selalu seperti itu tiap pagi, kecuali saat Kak Ghifa lagi nggak fit pasti mintanya sama aku, nempel mulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, suami mau bantu sampai urusan ganti popok ya mba :)

      Hapus
  12. Tosss dulu Mak, anakku juga deket banget sama ayahnyaaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. *tosss * Alhamdulillah anak-anak dekat sama ayahnya :)

      Hapus
  13. Aku pribadi bersyukur punya suami yang care dan telaten ngurus anak, mba. Bahkan lebih jago mandiin anak bayi daripada aku. Bermain bersama anak pun selalu terlihat menyenangkan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. speechless kalo lihat kedekatan anak dengan ayahnya :)

      Hapus
  14. ayah dudeee sini main sama akuuuuu *hloh

    BalasHapus
  15. wah ternyata dampak positifnya banyak ya main sama ayah *noted bgt buat bekal nanti xD

    BalasHapus
  16. Jadi bersyukur dulu sering maen sama Ayah, emang beda sih. Kadang lebih seru drpd sama Ibu yg agak cerewet kan. Ups. Hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, biasaya emang lebih seru main sama ayah. Beda ya rasanya :)

      Hapus
  17. Bang dude ganteeng yaakk *salahfokus

    BalasHapus
  18. Pernah juga denger, kalo ayah nggak boleh salah sedangkan ibu masih bisa dimaafkan oleh anak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. xixiixi... mungkin karena ibu adalah segalanya, jadi kalau ibu salah ya masih bisa dimaafkan supaya tetep ada yang masak dan ngurus rumah :)

      Hapus
  19. Bener banget nih Suchi, klo anak-anakku weekend sama bapaknya ga lepas, sampe susah mau ngapa2in... emaknya gak lakuuu..hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhmadulillah, emaknya bisa istirahat dong yaa :)

      Hapus
  20. Sosok ayah pun bisa digantikan kakek, paman dll ya Uci, buat anak2 dari para single moms :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sosok laki-laki dewasa kaya kakek atau om juga seru kalau diajak main :)

      Hapus
  21. peranan ayah pentingbuat anak-anak di rumah

    BalasHapus
  22. Tiap hari main sama anak-anak, walau mau tidur atau pas mereka bangun. Seru

    BalasHapus
  23. ayah yg sering bermain dgn anak, pasti pas pulang kerja selalu ditempelin kaya kangen berat, klo sama bundanya bosen kali ya, ngomel mulu haha

    BalasHapus

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.