Rabu, 02 November 2016

Tulislah Yang Bermanfaat, Karena Content Is The King



Menulis di blog sejatinya tidak jauh berbeda dengan menulis pada umumnya. Hanya saja, blog mungkin lebih personal karena viewnya berdasarkan pengalaman pribadi si blogger. Tapi secara umum, konten yang ada di blog harus bisa memberikan manfaat bagi pembacanya. Walau hanya tulisan tentang curahan hati pribadi, ada yang bisa diambil manfaatnya oleh pembaca. Dan, menulis sesuatu yang bermanfaat itu rasanya tidak terlalu sulit jika kita mau terus mengasah kemampuan. 


Dan, sebagai blogger yang masih belum terlalu lama terjun di dunia blogging, saya pun masih terus belajar. Menghadirkan konten yang berguna tidak hanya untuk saya, tapi bagi para pembaca blog saya tentunya. Pada tanggal 27 Oktober 2016 yang lalu, saya mengikuti sebuah talkshow yang diadakan oleh Serempak. FYI, Serempak (Seputar Perempuan dan Anak) adalah sebuah portal yang memberikan informasi seputar pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Ada fasilitas diskusi interaktif juga dari para pakar. Serempak merupakan portal yang berada di bawah naungan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 

Acara yang diadakan di Binus FX Sudirman ini menghadirkan narasumber yang memang expert di bidangnya. Ada banyak sekali blogger yang hadir, sepertinya hampir 100 orang karena semua kursi penuh terisi. Jangan tanya bagaimana hebohnya, karena memang jarang sekali ada event blogger yang pesertanya mencapai ratusan. Tapi walaupun ramai, kami semua yang hadir bisa mengikuti materi-materi yang dipaparkan narasumber. 



Acara dibuka dengan welcome speech dari perwakilan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ratna. Beliau menyampaikan sekaligus berpesan kalau banyak isu terkait perempuan dan anak yang bisa dijadikan bahan tulisan. Blogger saat ini kan sudah mulai 'didengar' dan diakui keberadaannya. Ini kesempatan yang bisa digunakan untuk menyampaikan hal-hal terkait perempuan dan anak yang mungkin jarang diangkat oleh media. 

Program utama yang menjadi perhatian khususu KPPPA adalah 3 Ends (Three Ends) yang diantaranya;
  1. Meminimalisasi terjadinya kekerasan pada perempuan dan anak 
  2. Mengakhiri Human Traficking 
  3. Meningkatkan ekonomi keluarga 
Program tersebut bisa berjalan dengan baik jika ada dukungan dari banyak pihak. Termasuk blogger yang bisa juga disebut sebagai citizen journalism. Kontribusi blogger bukan menangkap para pelaku tindak kekerasan pada perempuan dan anak, karena itu tugas para bapak polisi. Kita bisa memberikan kontribusi dengan meyebarkan kepedulian lewat tulisan. Bisa saja meminta seorang sebagai narasumber agar tulisan yang kita buat lebih kaya. 

Setelah Ratna, ada Maman Suherman yang memang terkenal dengan kepedulian terhadap isu sosial. Kang Maman, begitu beliau biasa disapa, mengatakan kalau persoalan tindak kekerasan pada perempuan dan anak di Indonesia bukan cuma urusan para petinggi pemerintahan saja. Malah, kita lah sebagai masyarakat yang harusnya lebih peduli. 

Kang Maman menyebutkan data dari Komnas Perempuan tahun 2016, mencatat sebanyak 321.752 terjadi tindak kekerasan seksual pada perempuan. Kalau dibuat rata-rata, ada sekitar 35 kasus kekerasan seksual terjadi perharinya. Persoalan ini harusnya jadi perhatian khusus karena ini bukan lagi perosalan perempuan tapi persoalan kemanusiaan. Perlu ada pula pusat pelayanan terpadu di tempat-tempat yang mudah dijangkau agar ketika ada kejadian yang tidak diinginkan bisa segera diambil tindakan. 

Untuk kasus perdagangan manusia, perlu juga ada satuan petugas (satgas) yang siap sedia di pelabuhan atau bandara yang merupakan pintu gerbang dari sebuah negara. Karena, kasus perdagangan manusia di Indonesia pun kini semakin mengkhawatirkan. Biasanya yang jadi korban adalah perempuan yang datang dari daerah yang berharap bisa mendapatkan pekerjaan di luar negeri. Bukannya dapat pekerjaan, mereka malah dijual. Sungguh miris. Itu sebabnya, kita sebagai blogger yang juga masyarakat umum, bisa menyebarkan pesan positif agar lebih peduli lagi pada isu yang tidak pernah selesai ini. 


Sesi selanjutnya diisi oleh Ina A Muwarni, Deputy Head of Marketing Binus Bussines School, Jakarta. Ina memberikan materi tentang bagaimana blog kita bisa memiliki branding yang baik. Blog itu tidak sama dengan web berita online. Blog lebih personal karena biasnaya ditulis berdasarkan pengalaman si blogger. Untuk membuat branding sebuah blog, yang perlu dilakukan adalah ;
  1. Tentukan Niche atau tema blog. Menurut Ina, ini penting agar kita bisa tahu siapa target pembaca blog kita. Setelah itu, kita bisa mulai fokus untuk menulis yang sesuai dengan tema blog. Kekuatan niche blog ini yang akan jadi ciri khas dari blog yang kita miliki. 
  2. Buat nama blog yang mudah diingat. Sebaiknya tidak lebih dari 15 huruf. Sebaiknya buat nama blog yang mengandung aura positif ya. Supaya yang mampir juga bisa merasakan hal-hal yang positif. 
  3. Pilih warna blog yang sesuai. Ternyata warna blog yang dipilih bisa menggambarkan si pemilik. Pilih font yang menarik dan nyaman ketika dibaca, bukan huruf yang keriting yang bisa bikin pusing kepala. 
  4. Gunakan bahasa yang enak dibaca. Ini nantinya akan jadi ciri khas blog kita. Mungkin ada yang lebih nyaman menggunakan bahasa gaul (lu-gue) asalkan tidak menggunakan bahasa alay, ini masih bisa diterima. Ada juga yang menggunakan bahasa formal, semi formal, dan santai. Pilih bahasa yang menurut kita nyaman. 
  5. Pakai foto yang berkualitas. Ini penting agar blog yang kita miliki lebih nyaman dikunjungi. Pembaca yang datang ke blog kita kan tidak hanya ingin membaca tulisan saja, tapi ingin juga melihat gambar atau foto. Jadi, maksimalkan dalam memilih gambar. Tidak ada salahnya untuk mengedit agar kualitas dan warna gambar bisa lebih bagus. 
  6. Pakai domain berbayar. Ini salah satu cara untuk selangkah lebih maju. Karena, jika kita berniat memonitize blog yang kita punya, salah satu syaratnya adalah dengan mengubah blog domain gratis dengan yang berbayar. 

Rutin lah untuk memperbarui blog, agar pembaca setia blog kita tidak kecewa. Karena kalau kita sudah punya pembaca yang loyal, dan kita jarang update pasti nantinya malah akan mengecewakan. 

Sesi selanjutnya diisi oleh Ani Berta, blogger senior yang sudah malang melintang di dunia blogging. Blogger yang ngeblog sejak jamannya multiply masih eksis ini memang dikenal sebagai blogger yang punya dedikasi yang tinggi. Walau jam terbangnya sudah banyak, Teh Ani, begitu dia biasa disapa, selalu humble dan menyenangkan. 

Teh Ani hanya menyampaikan bahwa menjadi blogger itu bukan sekedar punya blog, selesai. Perlu konsisten dalam menulis, agar branding diri kita bisa lebih luas dikenal. Cara menulis seorang blogger tentu beda dengan jurnalis. Jurnalis cenderung kaku dan blogger lebih mengalir dan santai. Namun, blogger juga perlu menulis dengan menggunakan data, agar hasil tulisannya lebih kaya dan berbobot. Untuk tulisan reportase sebuah event sebaiknya ditulis dalam waktu 2x24 jam agar berita yang disajikan belum terlalu 'basi'. 


Namun, jika menulis dengan gaya feature, blogger bisa memperkaya tulisan dengan hasil wawancara. Teh Ani berpesan, jika hadir di sebuah acara dan acaranya selesai, jangan langsung antri makan tapi kejar dulu narsum. Itu penting supaya kita bisa punya banyak view sebagai bahan tulisan. Hasil interview dengan narsum itu bisa dipakai untuk memperkuat tulisan yang kita buat. Dan, inilah yang jadi rahasia tulisan teh Ani. 

Blog yang kita kelola dengan baik, pastinya akan menjadi branding bagi kita sebagai blogger. Walau jumlah blogger di Indonesia sangat banyak sekali, kalau kita punya ciri khas pasti akan mudah dikenali. Walau tulisan yang kita buat kebanyakan soal event yang kita hadiri, kalau dikemas dengan bahasa yang menarik, tentu tidak akan membosankan juga. Jadi, banyaklah berlatih agar tulisan-tulisan kita memiliki nilai yang bagus. Dan, tidak ada salahnya kalau kita menulis soal isu yang  jarang ditulis oleh media atau blogger lain. 

14 komentar:

  1. Aku juga lagi terus berlatih menulis konten yang baik dan bermanfaat mbak. Nah kalau soal niche ini sudah mulai aku kerucutkan ke lifestyle sih tapi tetep harus ada pengalaman pribadinya. Soalnya Header blogku berbagi pengalaman.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bloger kan seharusnya menulis berdasarkan pengalaman,dan itu yang ngbedain bloger sama jurnalis. Jadi, tiap nulis selalu berusaha masukin pengalaman. Aku juga masih terus latihan supaya blogku ini bisa lebih berkualitas.

      Hapus
  2. aih... setuju bangeet. senengnya ya, bisa mendapatkan ilmu dari acara blogger :)

    BalasHapus
  3. Mantap tipdnya terutama mengejar narsum jangan makanan dulu hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih mba, aku juga mau praktekin. Jadi selesai acara ngga langsung antri makan tapi wawancara dulu :)

      Hapus
  4. Noted ! Msih berupa tantangan bagi aku nih, menulis dengan baik dan konten yang penuh makna.. demi traffic blog yaa nggak..hehehe

    BalasHapus
  5. Wah baru ngeh tentang kejar narsum ini Mba, ga kepikiran sebelumnya. Kayaknya konten akan makin bagus kalau bisa wawancara langsung sama narsumnya ya Mba. Nice idea! Btw Kang Maman, aku salut banget sama beliau yang konsisten selalu peduli sama isu2 sosial :)

    BalasHapus
  6. semoga ya aku terus konsisten nulis, ga cuma nulis event post atau sponsor post tapi post yang real dari aku sendiri idenya juga bermanfaat buat orang banyak... aamiin

    BalasHapus
  7. Kejar narsum kyknya jarang banget dilakuin. Emang ini yg suka dilupakan, kelar event bubar jalan, hehehe. Bikin konten bagus emang ga bisa asal ya, msh harus blajar banyak,huhu.

    BalasHapus

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.