Selasa, 15 Agustus 2017

Dubbing Dan Mimpi Masa Kecil



Kayanya ngga ada satupun anak kecil yang ngga suka nonton kartun. Iya ngga sih? Pas kecil dulu, kita juga pasti senang nonton kartun. Zaman kita ((kita)) kecil dulu, kartun itu adanya pas hari minggu aja. Jadi pas libur sekolah, tiap pagi-yang kadang belum mandi- udah nongkrong depan tivi demi nonton Doraemon. Serial kartun kucing berkantong ajaib jadi tontonan fenomenal yang pernah ada. Walau udah puluhan tahun dan si nobita sekolahnya ngga naik-naik, Doraemon tetap aja jadi kartun favorit.



Selain Doraemon, banyak banget kartun yang membuat masa kecil kita jadi lebih berwarna. Terus, apa yang membuat kita ngerti pas nonton Doraemon? padahal jelas kartun itu asalnya dari Jepang. Sure, karena Doaremon dan teman-temanya itu bicara pakai bahasa Indonesia. Coba kalau tetap pakai bahasa Jepang, pasti anak-anak yang nonton juga ngga ngerti. Kecuali kalau pakai running text dan itupun terbatas bagi anak yang udah bisa baca aja.

Pas kecil dulu (sampai sekarang juga sih) saya anggap kalau pengisi suara di kartun-kartun itu keren banget. Sampai punya cita-cita jadi pengisi suara. Kayanya asik aja ngomong tapi ngga keliatan mukanya. Yang keliatan cuma karakter yang lagi kita perankan. Seorang pengisi suara juga punya kemampuan mengubah-ubah suara. Asik aja menurut saya. Kegiatan mengisi suara itu namanya dubbing.

Minggu lalu, saya dapat kesempatan buat ikutan belajar soal dubbing. Acara yang diadakan sama komunitas Blogger Reporter Indonesia ini, sukses bikin saya kaya diingatkan lagi sama mimpi masa kecil. Awalnya masih ragu buat ikutan, karena ada beberapa kerjaan yang perlu diselesaikan. Tapi pas mau hari H saya mantap buat ikutan karena temanya bener-bener yang saya suka banget.

Narasumber yang dihadirkan di #InHouseTrainingBRID2 adalah orang yang udah malang melintang di dunia per-dubbing-an. Ada Kak Agus Nurhasan yang ternyata adalah pengisi suara Pria Bertopi Kuning. Hayoo.. ada yang tahu ngga siapa 'Pria Bertopi Kuning' itu? Kalau nanyanya sama anak-anak, pasti mereka tahu. 'Pria Bertopi Kuning' itu adalah majikannya George di film Curious George, si monyet lucu yang selalu ada aja kelakuannya.



Kak Agus sharing soal dunia dubbing yang udah cukup lama ia jalani. Selain pengisi suara 'Pria Bertopi Kuning', Kak Agus juga ngisi suaranya Suneo di film Doraemon, loh. Kita yang hadir sampai senyum-senyum sendiri pas Kak Agus praktekin suaranya Suneo.

Tentang Dubbing

Dubbing kalau dalam bahasa Indonesia adalah Sulih Suara, yaitu mengisi suara peran di film atau mengganti suara asli pemeran film yang berbahasa asing menjadi bahasa Indonesia. Sedangkan sebutan bagi mereka yang melakukan dubbing adalah dubber. Dubbing ini merupakan proses pengisian suara yang ngga terbatas hanya untuk film aja. Dubbing juga digunakan untuk iklan televisi atau radio, sandiwara radio, narasi berita, infotainment, atau company profile. 

Kalau sering lihat iklan di tivi pasti ada yang ngisi suaranya kan, nah itulah pekerjaan para dubber. Kalau di amerika, sebuatan buat pengisi suara adalah Voice Actor atau Voice Talent. Menurut saya, pekerjaan seorang dubber itu seru banget. Suara kita jadi familiar dan dikenal sama orang lain. Kaya kartun-kartun luar negeri yang berkeliaran di tivi, salah satu hal yang bikin kartun itu seru kan suara-suaranya

Kata Kak Agus, proses dubbing itu ada 2 macam yaitu dikerjakan sendiri oleh stasiun TV, dan ada yang memberikan order pada pihak Production House (PH) atau studio untuk mengisi suara. Ada Pengarah Dialog (PD) di studio yang bertugas untuk melihat keseluruhan film, melakukan casting dubber untuk menentukan dubber yang tepat, dan mengarahkan dialog saat proses rekaman.

Untuk proses dubbing, ngga mudah loh. Karena ada beberapa tahapan yang mesti dilewati. PD akan dibantu oleh seorang operator. Nah, operator ini tugasnya mengoperasikan komputer saat perekaman suara. Proses ini penting karena operator harus menyamakan grafik suara dengan grafik suara asilinya di komputer. Setelah itu, ada proses mixing yang dilakukan oleh seorang editor. Tugasnya editor itu antara lain; mengatur level suara, menyeimbangkan suara (voice balancing), dan memberikan effect suara serta musik latar.

How To Be A Dubber?

Menjadi seorang dubber itu ngga gampang, tapi bukan berarti ngga bisa digapai. Seorang dubber itu harus punya motivasi yang kuat. Prosesnya panjang dan butuh pengorbanan. Modal utamanya suara dan semangat. Kita harus jaga kualitas suara yang udah Allah kasih.

Seorang dubber itu punya peran penting dalam sebuah tayangan, seperti film misalnya. Dubber itu harus bisa menghidupkan peran dari karakter yang sedang diperankan. Kita juga perlu imajinasi yang kuat dan pengahayatan yang baik demi pendalaman karakter. Itu bisa dilatih dengan latihan yang terus menerus. Kita harus latih juga bagaimana mengolah perasaan, pikiran, emosi, dan imajinasi.



Sesi sharing bareng Kak Agus juga diisi sama practice loh. Kak Agus ngajarin kami buat latihan olah tubuh, olah vokal, dan olah rasa. Ketiganya itu penting banget buat seorang yang mau jadi dubber.

Olah Tubuh dibagi jadi 2 yaitu latihan pernapasan dan senam mulut. Kalau emang pengen jadi dubber, jangan malas buat latihan pernapasan ya. Karena ini beneran berpengaruh banget buat proses dubbing.

Olah Vokal juga ngga kalah penting. Olah vokal ini terdiri dari Power dimana suara yang kita hasilkan itu harus punya kekuatan dan semangat, Artikulasi yang benar supaya suara kita jelas terdengar, Intonasi harus jelas dan tepat karena salah intonasi bisa salah arti juga, Tempo suara harus bisa diatur termasuk cepat-lambat dan tinggi-rendah suara, yang terakhir adalah Warna suara untuk menghidupkan peran.

Olah Rasa adalah mengolah batin supaya kita bisa menjiwai karakter atau menghayati peran yang diberikan. Tujuannya supaya karakter yang kita perankan itu bisa hidup. Latihan olah rasa terdiri dari ; Konsentrasi, Ingatan Emosi yang pernah kita rasakan, Imajinasi dan daya khayal demi menyelami karakter, dan Observasi pada lingkungan sekitar untuk lebih menjiwai karakter.

Practice And Practice

Menjadi seorang dubber itu bukan bakat tapi skill. Artinya, walaupun ngga ada bakat bukan berarti ngga bisa. Karena yang namanya skill itu akan ada kalau dilatih. Siapapun bisa jadi seorang dubber kalau mau latihan dan latihan. Seorang dubber itu perlu 4M yaitu; Mendengar, Melihat, Membaca, dan Merasakan. Keempat kemampuan itu harus bisa dilakukan secara bersamaan. Kalau baru-baru emang kayanya ribet banget, tapi kalau udah terbiasa pasti bakal biasa dan asik.

Dubber itu ngga boleh maluan. Lah, gimana mau jadi dubber tapi ngomong aja ngga berani. Kalau kata Kak Agus, kelemahan seorang dubber pemula itu ngga punya power di suaranya. Alasannya malu, takut salah, dan grogi di depan mic. Padahal kan dubber mah cuma kedengaran suara aja, muka mah ngga keliatan jadi ngga perlu malu.



Latihan sederhana yang bisa kita lakukan itu dengan membiasakan baca koran, majalah, komik, atau novel dengan suara yang keras. Tujuannya untuk melatih agar memiliki bobot suara, melatih artikulasi agar terbiasa baca yang benar dan jelas, melatih intonasi agar bsa memainkan nada kalimat yang enak didengar, dan melatih agar bisa memunculkan suara dengan karakter yang berbeda.

The last, Kak Agus berpesan kalau mau jadi dubber ngga boleh malas dan gampang putus asa. Harus punya niat, motivasi, dan tekad yang kuat. Prosesnya panjang dan perlu latihan dengan serius. Sesekali kita bisa main-main ke studio buat melihat langsung proses dubbing. Dengan datang langsung, proses transfer ilmu itu jadi lebih cepat.

Di akhir acara, sebelum pulang, semua yang hadir dapat hampers dari GoGobli. GoGoBli ini toko online yang menyediakan produk kesehatan dan kecantikan. Semua produknya terjamin keasliannya dan ada jaminan uang kembali kalau produknya ngga sesuai.

Setelah ikutan InHouseTraining ini, Saya jadi semangat banget membuka kembali mimpi masa kecil saya. Jadi seorang pengisi suara yang bakal membuat sebuah film lebih hidup. Mimpi sih bisa ngisi suaranya Ji-Eun-Tak 😂😁 tapi kalau ngga kesampaian, ya karakter di kartun juga ngga papa deh. Doakan mimpi saya ini tercapai yaa.





19 komentar:

  1. Makasih infonya Teh...jadi tahu bagaimana latihannya seorang dubber

    BalasHapus
  2. semangat mbak Suci, gapai kembali mimpi masa kecilnya, jadi seorang pengisi suara yang bakal membuat sebuah film lebih hidup. Nanti kalau bisa ngisi suaranya Ji-Eun-Tak, saya pasti nonton paling depan :)

    BalasHapus
  3. Waaah kayak aku dulu pengen banget jadi dubbe, ngefans deh ama suara yang ngisi film kartun hahah...

    BalasHapus
  4. cerita dubbing jadi ingat waktu kuliah aq pernah jadi dubber untuk iklan film kartu di salah satu tv, hahaha gak ada pengalaman sama sekali, tapi seru sih mbak jadi dubber.

    semoga dpt kesempatan yah mbak untuk jd dubber.

    BalasHapus
  5. Wah, keren.... asik ya bisa nyobain jadi dubber. Dan rupanyah...itu to pengisi si pria topi kuning. Suaranya enak dan bisa mereprensentasikan si topi yang sabaaarrrr banget ngadepin george

    BalasHapus
  6. Kupikir ada dubber Giant ternyata bang Rahab hahaha...kabur ah (@pus)

    BalasHapus
  7. Bener banget jadi dubber tuh ga gampang,,kudu menyesuaikan mulut si kartun juga ya ngomong juga.

    BalasHapus
  8. ngedubbing suatu karakter cukup menantang ya, dan seru

    BalasHapus
  9. Kok seruuuu, pingin coba workshop dubber gini deh jadinya.

    BalasHapus
  10. Aku pernah kerja di studio dubber di Bansung, dan setelah baca ini, jadi rindu temen-temen dubber. Hehe

    BalasHapus
  11. Wah... Menarik nih proses jd dubber. Ternyata rumit juga ya.

    BalasHapus
  12. skill buat jadi dubber itu jarang yang punya makanya karir dubber sebenernya punya masa depan cerah.. *kata temen yang jadi dubber*

    BalasHapus
  13. aaah jadi dubber juga salah satu impianku yg belum terwujud :)

    BalasHapus
  14. Anakku suka nonton kartun George yang monyet pintar itu, ohh ternyata ini salah satu pengisi suaranya...seru ya, soalnya aku suka bayangin wajah pengisi suara tokoh kartun, rata-rata nggak sama seperti yang di bayangin ihiy..

    BalasHapus
  15. Kemarin itu pengen ikut acara ini neh, soalnya pengen jadi dubbing juga. Eh kudu pulang kampung

    BalasHapus
  16. ihh seru ya acaranya, kepikiran aja ci pengen jd dubber hehe

    BalasHapus
  17. Doraemon, sailormoin, power ranger, yang juga selalu aku tunggu mba. Klo dulu pas ya, film kartun adanya cuma di hari minggu pagi. Lah sekarang, setiap saat ada film kartun. Zzzz. Efeknya bikin anak2 nonton mlulu.

    BalasHapus
  18. Pernah ngeliat dubber pas di acara salah satu TV show, beneran deh ga boleh malu dgn suara dari karakter yg diperanin hahaha. Pastinya harus banget bs jaga kekonsistenan suaranya ya, biar ga suaranya pertama tinggi, trus tiba2 merendah huehehe ... :D
    Seru juga pengalamannya :)

    BalasHapus
  19. Ku dukung demi Ji Eun Tak-nya BRID! hahahah aku dulu pengen jadi dubber, tapi suaranya nggak bulat dan cempreng huhuhuhuh T_T

    BalasHapus

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.