Sabtu, 05 Agustus 2017

Tentang Evolusi Sebuah DInding


Adakah yang pernah ngerasain tinggal di rumah berdinding bilik bambu? Kalau masyarakat di desa atau kampung gitu pasti ada yang deh yang ngerasain. Bahkan sampai sekarang aja, masih ada masyarakat kita yang rumahnya berdinding bilik bambu. Memang  sih kenyamanan kadang ngga bisa diukur dari terbuat dari apa dinding rumah kita. Kenyamanan datangnya ya dari penghuni rumah itu sendiri. Kenyamanan yang nantinya melahirkan kebahagiaan itu diciptakan, ngga hadir dengan sendirinya. Trus intro tulisan ini kok jadi bijak amat yaa :) 



Jadi, setelah bilik bambu yang digunakan masyarakat buat dinding rumahnya, ada juga yang ternyata lebih memilih dinding berbahan batu. Alasannya karena dinding berbahan batu lebih kuat dan tahan lama. Lebih melindungi para penghuni rumah dari hujan dan panas. Dari penggunaan bilik bambu, beralih ke dinding batu. Penggunaan dinding berbahan batu ini pastinya supaya rumah atau tempat yang kita tempati itu jadi lebih nyaman dan kokoh. 

Dinding yang ada di setiap hunian fungsinya itu untuk kasih batas antar ruangan. Kan looss gitu aja kan jadinya bukan rumah tapi aula 😁 Pemilihan bahan dasar dinding juga tergantung dari si pemilik rumah. Ada yang memilih tetap pakai bilik bambu, ada yang pakai batu bata, batako, bata ringan, atau beton. Semuanya dipilih pasti ada pertimbangannya ya. 

(sumber : pixabay)
Sekarang, tren dinding yang saat ini hadir adalah gypsum. Jujur aja awalnya saya cuma tau kalau gypsum itu cuma buat langit-langit rumah aja. Mimpi bisa punya rumah berlangit-langit papan gypsum. Soalnya terlihat sangat keren aja. Desainnya pun bagus-bagus, jadi rumah tuh berasa mewah kalau pakai gypsum. Ternyata, sekarang ada juga papan gypsum yang fungsinya buat dinding. Dinding dari gypsum ini jadi inovasi bahan bangunan yang bisa jadi referensi. 

Ada satu brand papan gyspum yang menurut saya premium banget, namanya Gyproc. Jadi pas diundang buat launching produk terbarunya Gyproc jadi terkagum-kagun aja sendiri. Padahal cuma papan gitu tapi bisa beneran kuat dan ngga kalah sama dinding yang terbuat dari batu. Inovasi dari Gyproc ini jadi dinding generasi baru yang bisa dipilih. 



Gyproc merupakan brand Gypsum ramah lingkungan yang dibuat oleh PT Saint Gobain Construction Product Indonesia (SGCPI). SGCPI ini adalah anak perusahaan dari Saint-Gobain, sebuah perusahaan global asal Perancis yang concern di bidang produksi bahan bangunan. Nah kalo Gyproc itu sendiri pertama kali beredar di Inggris sejak tahun 1917. Jadi kalau dihitung-hitug, Gyrpoc ini usianya udah 100 tahun ya. Kalau di Indonesia, Gyrpoc masuk tahun 2007 dan pada tahun 2014 mulai produksi sendiri di Indonesia karena udah ada pabriknya. 



Penggunaan gypsum memang belum terlalu familiar kalau buat rumah ya. Gypsum masih sebatas dipakai di apartemen, hotel, atau rumah sakit. Makanya, buat menjaring market yang lebih luas lagi, Gyproc mengeluarkan produk yang bisa dipakai buat rumah. Ada 3 produk yang diluncurkan pada 2 Agustus 2017 di Sheraton Grand Jakarta yaitu Habito, Glasroc H, dan Xroc. Dari penggunaanya, ketiga produk dari Gyproc ini punya fungsi yang beda. 

Habito 
  • Digunakan untuk dinding ruangan yang kering kaya ruang tamu, kamar tidur, atau ruang keluarga. 
  • Bisa menahan beban hingga 30kg per titik. Catat ya, per titik loh. Jadi kalau kita mau gantungin barang pakai 5 titik, berarti beban yang bisa ditopang itu 150kg. 
  • Punya insulasi suara yang baik 
  • Ramah lingkungan dan bisa didaur ulang.
Glasroc H
  • Digunakan untuk area basah seperti kamar mandi atau dapur
  • Bisa dilewati uap air jadi dindingnya bisa nafas
  • Tahan api
  • Bisa digunakan sebagai dasar ubin 
  • Tahan jamur
  • Mampu menopang berat ubin hingga 30kg/m2
  • Daya kedap suaranya sama kaya papan gypsum akustik
Glasroc H Tidak Menyerap Air 

XRoc
  • Digunakan khusus untuk ruangan X-Ray seperti ruang radiologi di rumah sakit
  • Memiliki sertifikasi perlindungan terhadap radiasi sinar X
  • Mampu meredam suara hingga Rw 57dB
  • Tahan benturan dengan tingkat kepadatan yang tinggi 
  • Tahan api
  • Permukaan dinding kering sehingga cocok buat semua jenis dekorasi
  • Bebas timbal sehingga bisa didaur ulang 100%
Managing Director PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia, Hantarman Budiono mengatakan kalau ketiga produk terbaru ini adalah inovasi tercanggih dalam sejarah dinding. Gypsum yang biasanya dipakai untuk plafon, sekarang bisa digunakan sebagai dinding. Kekuatannya sama dengan tembok bata tetapi dengan keunggulan drywall. Daya tahannya yang kuat memudahkan kita buat pasang barang-barang kaya TV, lemari gantung, kitchen set, pajangan, atau lukisan langusng di dinding gypsum. 

Gypsum memang keliatannya mahal ya kalo untuk harga, tapi kalau kita mau kalkulasi dengan daya tahannya, bisa dibilang jadi lebih hemat. Gypsum ngga butuh semen dan air ketika dipasang. Daya tahannya lebih lama, bisa didaur ulang atau dipakai lagi. 

Namun, semuanya kembali pada soal kebutuhan dan kesesuaian. Maunya sih semua dinding di rumah saya ganti pakai gypsum. Selain jadi lebih kekinian, rumah pun pasti bakal jadi lebih cakep. Ala-ala apartemen atau hotel gitu lah. Bisa pop up gitu jadinya. Bisa diubah-ubah ukuran ruangan kalau udah bosan. 


So, siapa yang punya rencana pakai dinding gypsum di rumahnya? Gyproc bisa jadi rekomendasi yang bagus yaa. Kalau mau cari referensi dulu, bisa cari tahu lewat akun media sosialnya Gyproc Indonesia. Siapa tau pas udah lihat-lihat, tertarik mau pakai Gyproc ya kan. 



Facebook 
Instagram 
@Gyrpoc_Indonesia
Twitter 
@GyprocID










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.