Jumat, 23 Maret 2018

ITACO Dan Mimpi Seorang Susi Sukaesih



ITACO dan Mimpi Seorang Susi Sukaesih. Saat usia pertengahan 20-an, apa sih mimpi buibu sekalian? Menikah, lanjut sekolah setinggi-tingginya, punya karir yang bagus, atau traveling ke banyak negara? 

Saat kebanyakan dari kita punya mimpi buat diri sendiri, ada seorang perempuan muda yang punya mimpi bikin sekolah buat anak-anak putus sekolah. Mimpi yang mungkin terpikirkan juga ngga bagi kita. Tapi, Susi (atau yang biasa dipanggil Icus) punya mimpi untuk ngga melihat ada lagi anak-anak yang ngga sekolah. Anak-anak yang harusnya duduk di sekolah, bukan berkeliaran di jalan.



Sebenernya udah lama deh pengen main ke ITACO, sekolah yang didirikan Icus pada tahun 2012 silam. Sebelum akhirnya menempati bangunan bekas sekolah BPI Margahayu Bekasi (dekat kantor pos Bekasi), ITACO pernah 4 kali pindah-pindah tempat.

Gedung Sekolah Ginus ITACO (sumber : dearblogger.net)

Lokasi sekolah yang sekarang ini persis di depan Dinas Pendidikan Kota Bekasi. Dekat dengan rumah, tapi ya saya belum sempat aja buat mampir. Pengen banget lihat kegiatan siswa-siswa ITACO yang katanya ngga diajarkan buat belajar aja. Tapi, buat berwirasusaha juga. 

PKBM-Ginus-ITACO


Alhamdulillah, dapat kesempatan buat ikutan #CharityVisit ke PKBM Ginus ITACO bareng DearBloggerNet (DBN) minggu (18/3) lalu. Jadi kaya dream come true sekali yaa. 

Kenalan Lebih Dekat Dengan ITACO, Yuk!


Saya dan teman-teman blogger diajak buat kenal lebih jauh dengan ITACO. Jadi, ITACO sebenarnya adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) atau lembaga pendidikan informal.  

Anak-anak yang sekolah di sini adalah anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu dan dhuafa. Sekolahnya 100% gratis dan nantinya siswa yang belajar akan ikut ujian kesetaraan. Setelah lulus, mereka bakal dapat ijazah setara SMK. 

pendiri-PKBM-Ginus-ITACO
Susi Sukaesih, Perempuan Di Balik PKBM Ginus ITACO

Susi Sukaesih adalah orang dibalik berdirinya PKBM Ginus ITACO. Berawal dari keprihatinannya melihat banyaknya anak yang ngga sekolah. Anak-anak usia sekolah yang harusnya pakai seragam dan duduk di bangku sekolah, malah harus kerja di jalanan. Fenomena ini yang bikin Icus sedih banget. 

Dengan mengumpulkan keberanian, akhirnya Icus mulai mencari-cari anak yang putus sekolah di area Kota Bekasi. Sampai akhirnya, terkumpul sekitar 20 siswa yang menjadi angkatan pertama dan cikal bakal hadirnya ITACO. 

Soal kurikulum gimana? PKBM Ginus ITACO ini memiliki kurikulum yang ngga jauh beda dengan sekolah menengah atas, namun lebih fokus ke sekolah kejuruan. Pelajaran SMA nya lebih fokus ke IPA. Sedangkan untuk mata pelajaran kejuruannya ada programming, desain grafis, ms.office, hingga broadcasting.

Icus berharap, setelah siswa lulus sekolah, mereka bisa punya keterampilan khusus. Sehingga, mereka bisa dapat pekerjaan yang layak. Atau, bisa juga mereka malah buka bisnis sendiri atau berwirausaha.

Baca Yang Muda Yang Wirausaha





Salah satu ruangan di tempat kerja Icus adalah ruang belajar pertama bagi 20 siswa ITACO. Untuk pengadaan fasilitas belajar mengajar seperti komputer, meja, dan bangku, Icus terpaksa harus meminjam uang. Demi anak-anak bisa belajar dengan layak seperti sekolah pada umumnya. 

Dengan Siswa Wirausaha, Susi Mengajarkan Kemandirian Pada Siswa


Masalah ngga sampai di situ aja. Karena setelah proses belajar mulai berjalan, ada orangtua siswa yang akhirnya ngga setuju kalau anaknya sekolah lagi. Alasannya, karena ngga ada lagi yang bantu-bantu cari uang. Miris memang dan saya ikut sedih dengar cerita Icus. Di satu sisi, si anak pengen banget sekolah tapi di sisi lain orangtuanya malah melarang. 

Icus memutar otaknya. Mencari cara agar anak-anak tetap bisa membantu keuangan keluarga tapi tetap sekolah juga. Berawal dari permasalahan ini, akhirnya Icus membuat bisnis yang diberi nama 'Siswa Wirausaha'. 


Siswa Wirausaha adalah usaha sosial yang dibuat untuk membantu siswa PKBM Ginus ITACO, baik secara finansial maupun skill wirausaha. Bisnis ini dijalankan oleh para siswa selepas mereka selesai belajar formal. Icus berharap, dengan keterampilan yang didapat dari bisnis Siswa Wirausaha ini, para siswa nantinya bisa mandiri. Bisa jadi, mereka akan

Upah yang didapatkan tiap siswa yang bekerja rata-rata sekitar 500 ribu hingga 1 juta rupiah. Uangnya digunakan oleh siswa untuk membantu keluarga dan untuk menunjang pendidikan mereka, seperti ongkos ke sekolah atau beli perlengkapan sekolah. 

Saat ini, Siswa Wirasusaha sudah bisa memproduksi mulai dari tas, dompet, sling bag, laptop case, hingga pouch kosmetik. Untuk melebarkan sayapnya, Siswa Wirasusaha juga menerima orderan souvenir pernikahan seperti dompet hape, tempat tisu, atau diaper pouch.

SMK-Ginus-ITACO


Sudah banyak perusahaan atau instansi pemerintah yang mempercayakan pembuatan merchandise atau keperluan seminar pada Siswa Wirausaha. Selain akesesoris, Siswa Wirasusaha juga membuat kaos sablon untuk kebutuhan promosi, gathering atau seragam. Kalau mau beli yang ready satuan pun bisa kok. 

Blogger yang hadir di #CharityVisit diajak buat lihat proses pengerjaan pouch. Kata Icus, kalau lagi banyak orderan, ada juga siswa yang lembur dan sampai menginap di sekolah. 

Saya iri banget deh lihat anak usia belasan tahun itu bisa piawai banget pakai mesin jahit. Saat kami kunjungi, mereka lagi buat handbag yang menurut saya gemes banget modelnya.



Gimana dengan brand? Untuk produk yang terbuat dari bahan premium dan berkualitas bagus, dikasih nama brand ITACO. Sedangkan untuk yang ekonomisnya diberi nama Hade Bags. Tetap terbuat dari bahan yang berkualitas, tapi lebih murah dari yang premium. Ada satu yang unik, yaitu produk yang diberi nama Hade Preloved. Uniknya, karena terbuat dari kain atau baju bekas. Sedangkan untuk produk kaos, diberi nama Famsignature.

Produk Fashion Karya Siswa Wirausaha 

Bagi yang punya banyak baju-baju bekas atau kain ngga terpakai, Siswa Wirausaha dengan tangan terbuka loh menerima semuanya. Dari bahan-bahan yang mungkin awalnya cuma dipandang sebelah mata, nantinya bakal berubah menjadi produk yang punya nilai jual. 



Tertarik dengan produk-produknya Siswa Wirausaha? Coba aja deh cek akun Instagramnya Siswa Wirausaha atau kunjungi websitenya www.wirausaha.com buat lihat-lihat varian produknya. 

Mimpi Susi, Ngga Ada Lagi Anak Yang Putus Sekolah 


Mimpi besar Icus adalah membuat lingkungannya bebas dari anak putus sekolah. Akan baik sekali kalau gerakannya bisa dilakukan banyak orang di seluruh Indonesia. Dengan begitu, ngga akan ada lagi anak yang putus sekolah. Ngga ada lagi anak yang dilarang sekolah karena dipaksa bekerja demi menghidupi keluarga. Karena, tugas anak-anak ya belajar. 

Indonesia akan maju kalau memiliki generasi yang cerdas. Saat ini, Icus masih membuka program orangtua asuh. Cukup berikan 400 ribu rupiah tiap bulannya, maka kita bisa menjadi salah satu orangtua asuh dari siswa Ginus ITACO. Kalau ingin sekadar berdonasi pun, Icus masih terbuka menerima.

Siswa PKBM Ginus ITACO sudah beberapa kali memenangkan kompetisi seperti juara harapan 2 lomba web desain se-kota Bekasi dan juara 2 lomba wirausaha Guruku Education Festival. Kegiatan siswa di PKBM Ginus ITACO juga sudah banyak diliput oleh media baik cetak maupun online. 


Tentang Komunitas DBN


Sebagai blogger, rasanya saya sudah sangat familiar sekali dengan berbagai komunitas blogger yang ada saat ini. Memang jumlahnya banyak, tapi tiap komunitas tentu punya ciri khasnya masing-masing. 

Komunitas Dear Blogger Net (DBN) ini digawangi oleh 3 blogger yang namanya cukup dikenal di kalangan blogger. Ada Kak Haya Aliya Zaki, Mba Lidya Fitrian, dan Uni Dewi Sulistyawati. Ketiganya adalah blogger yang ngeblognya udah cukup lama.



DBN resmi hadir pada Februari 2018. Masih bayi dan pengalaman ngeblog dan interaksi di dunia blogging, bukan hal baru lagi buat mereka. 

#CharityVisit adalah program yang bakal terus dirutinkan. Dan kunjungan ke PKBM Ginus ITACO adalah event pertama DBN. Next #CharityVisit bakal kemana lagi ya? follow aja akun socmednya, jadi kamu ngga akan ketinggalan informasi.

O iya, #CharityVisit goes to Ginus ITACO kemarin itu dapat support dari C2live juga. Kalau ada yang belum tau apa itu C2live, let me share it yaa. Jadi, C2live adalah platform digital dari sebuah digital agency bernama Content Colision.

C2live ini banyak sekali menyediakan konten positif, yang pastinya bermanfaat untuk kita. Untuk mendukung blogger supaya performa blognya makin bagus, C2live juga menyediakan fasilitas agregator.

Kalau ada komunitas blogger yang butuh dukungan untuk mengaadakan meet-up atau gathering, C2live juga siap bantu loh. Ada semacam workspace atau ruangan yang bisa digunakan bagi komunitas blogger yang butuh tempat acara.

#CharityVisit dengan DBN ini merupakan  charity event pertama yang dapat dukungan dari C2live. Rencananya sih, kegiatan-kegiatan sosial ini akan terus dirutinkan. Jadi, blogger ngga melulu berkutat dengan event komersil yaa. Blogger juga perlu mengasah empatinya, supaya jadi bloggernya lebih berfaedah 😄


29 komentar:

  1. Setuju.. Blogger jg perlu diasah empatinya,kagum ya sama sosok mbak Icus, semoga makin banyak sosok inspiratif seperti mbak Icus :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa, semoga makin banyak anak muda yang inspiratif kaya icus :)

      Hapus
  2. Bekasi keren yak, ada kek beginian...saluut

    BalasHapus
  3. Aiiihhh, sekolah macam ini harus lebih banyak lagi. Biar semangat wirausaha muda semakin berkembang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga sosok kaya susi icus juga tambah banyak :)

      Hapus
  4. Wah salut dengan ITACO, semoga mereka tetap eksis dan aktif membantu masyarakat dalam hal pendidikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa, salut sama ITACO dan susi khususnya :)

      Hapus
  5. Susi memang luar biasaaa ya. Aku juga pernah ke ITACO wktu itu ada kerjasama dengan siswa siswi di ITACO.
    tapi waktu itu masih yang deket kantor pos itu. Sekarang udah pindah toh ya?
    Sukses teruuuus ya Susiiiiiiii... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sekolahnya masih deket kantor pos itu kok mba.

      Hapus
  6. Balasan
    1. iyaa, gemezz. Harganya juga terjangkau kok :)

      Hapus
  7. Blogger juga perlu mengasah empatinya, supaya jadi bloggernya lebih berfaedah 😄
    sepakat mbak :)

    BalasHapus
  8. GINUS Itaco mulia banget, smoga sukses dan lancar

    BalasHapus
  9. Bangga deh dengan kegiatan ITACO dan sekolah wirausaha nya mbak icus. Semoga lancar selalu

    BalasHapus
  10. hnaaaaa anak anak kreatif ya yang begini ini... trus baju nggak kepakanya di daur ulang jadi baju dengan tampilan baru ya

    BalasHapus
  11. Usia 20-an mimpiku punya karir sesuai passion dan jalan-jalan :))

    BalasHapus
  12. speechless liat hasil karya siswa2 ITACO, bagus2 mak, asik ya punya mimpi yg bisa diwujudkan apalagi bisa jadi ladang amal :) kepoin ah ig-nya

    BalasHapus
  13. Tak kirain Elvi Sukaesih mbak Uci. Waaaah sangat menginspirasi yah. 👍😱

    BalasHapus
  14. keren ITACO, sangat menginspirasi.

    BalasHapus
  15. Hebat ya... masih ada orang yang ounya pemikiran mulia kayak gini.

    BalasHapus
  16. So inspiring! Semoga ITACO semakin dikenal dan sukses sehingga mimpi tidak ada anak yang putus sekolah bisa terwujud. Aamiin.

    BalasHapus
  17. Bangga jadi warga bekasi karena ada itaco ini, sedih banget aku kemarin tidak bisa ikut melihat secara langsung semoga next bisa kesana dan lihat langsung

    BalasHapus
  18. Naksir produk fashionnya keren ya dan salut dengan kegiatannya

    BalasHapus
  19. keren ya sekolahnya
    produk2 yang dihasilkan juga menarik dan pasti bisa menghasilkan uang

    BalasHapus
  20. Aku udah pernah ke sini, dan yaaa salut banget sama Mba Susi.
    Semoga programnya terus berjalan dan membawa manfaat lebih luas ya.

    BalasHapus
  21. Salut sama mba Suzie Icus dan ITACO. Ngarep buka cabang di Bogor dan ada kelas weekend untuk anak sekolah formal

    BalasHapus
  22. Terima kasih sudah hadir dan support event #DBNCharityVisit, ya. :)

    BalasHapus

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.