Selasa, 15 Mei 2018

Nutrisi Yang Baik Untuk Anak Tanggap Yang Lengkap


Ngga ada yang bisa bantah ya kalau nutrisi seimbang dan baik itu salah satu kunci agar tetap sehat. Apalagi dalam masa pertumbuhan anak, nutrisinya harus benar-benar diperhatikan. Agar  tumbuh kembang anak optimal sesuai tahapan usianya, harus tuh dipilihkan asupan nutrisi yang sempurna. 

tanggap-yang-lengkap


Ngomongin nutrisi buat anak emang seru banget nih. Kadang ya kita sebagai ibu selalu punya banyak cara supaya anak itu tercukupi gizinya. Misalnya aja menyiasati anak yang ngga doyan sayur atau buah. Padahal kita tahu dong kalau kedua jenis makanan itu mengandung serat yang tinggi. Which is, kalau kekurangan serat pasti bakal berpengaruh sama system pencernaan. Kalau system pencernaan terganggu, pastinya bakal ganggu kesehatan juga dong.


Punya 3 anak dengan selera makan yang beda-beda kadang bikin riewuh sendiri. Yang satu suka banget sayuran, yang satu suka kuah sayurnya aja, dan yang satu ogah banget makan sayur. Kadang saya suka maksa mereka supaya mau makan sayur. Even cuma satu sendok pun, itu udah bikin saya lega. 

Selain makan-makanan dengan kecukupan gizi, anak-anak juga perlu diberikan tambahan nutrisi seperti susu misalnya. Supaya apa? Supaya mereka tumbuh jadi anak yang ngga cuma sehat, tapi juga cepat tanggap. 

Nutrisi Untuk Anak Agar Mereka Punya Sikap Tanggap yang Lengkap


Awalnya, saya agak bingung maksud dari Tanggap yang Lengkap ini. Tapi pas menghadiri Bebetalk, sebuah talkshow parenting yang diadakan oleh Bebelac, saya jadi paham. Ternyata, anak-anak selain harus sehat, mereka juga harus punya sikap yang tanggap. Dan, itu bias didapat jika kebutuhan nutrisi tubuh dan otaknya tercukupi dengan baik.

tanggap-yang-lengkap


Dr. Nur Aisyah Widjaja Sp.A (K) yang akrab disapa dr. Nuril, yang menjadi narasumber mengatakan kalau pertumbuhanan dan perkembangan anak itu ngga bisa instan. Jadi, anak itu kan ngga bias ujug-ujug jadi gede, pintar, dan cerdas. Sejak dalam kandungan, anak sudah harus diberi makanan yang baik. Setidaknya ada 3 kebutuhan nutrisi yang harus dicukupi sejak anak dalam kandungan, yaitu; karbohidrat, protein (hewani), dan lemak. 



Bagaimana kalau sejak dalam kandungan, anak ngga dapat kecukupan  nutrisi? Dr. Nuril mengatakan kalau perkembangan otak si anak bakal terhambat, anak bias lahir dengan berat badan rendah, hingga memiliki kelainan bawaan lahir, gangguan fungsi kognitif, dan risiko stunting. Semua ibu pastinya mau kalau bayi yang dilahirkan adalah bayi yang sehat dan sempurna. 

Setelah anak lahir, mereka akan dapat nutrisi yang paling baik dari ASI. Nah, beranjak besar kebutuhan nutrisinya makin banyak. Usia 6 bulan anak sudah harus diperkenalkan dengan MPASI. Lalu, ketika masuk usia tahun, kebutuhan nutrisi jadi makin banyak karena mereka cenderung jadi lebih aktif. Karbohidrat, protein, dan lemak harus benar-benar tercukupi supaya mereka terus aktif. 

Cemilan yang sehat juga ngga ada salahnya diberikan. Pilah-pilih aja yaa, jangan asal kasih cemilan dan jangan terlalu sering juga. Menurut dr. Nuril, kalau makan beratnya 3 kali, cemilan boleh diberikan 1 atau 2 kali. Susu juga penting diberikan supaya kebutuhan kalsiumnya terpenuhi. Untuk anak di atas usia 1 tahun, susu bias diberikan sebanyak 3 atau 4 kali, tapi harus diimbangi sama makan utamanya ya. 



Gisela, Public Figure yang juga mamanya si gemas Gempita ikutan sharing soal nutrisi yang dia berikan untuk anaknya. Ketika melahirkan Gempi, Gisel sempat khawatir karena Gempi lahir dengan panjang yang hampir di bawah rata-rata. Gisel sempat sedih juga. Tapi, dokter yang menangani mengatakan, kalau Gempi diberikan nutrisi yang baik dan benar, dia tentu akan tumbuh normal seperti anak lainnya. Gempi bias mengejar ketertinggalan dari tumbuh kembangnya. 

Sekarang lihat deh betapa Gempi tumbuh jadi anak sehat, pintar, dan pastinya menggemaskan. O iya, Gisel sempat bilang kalau Gempi ini sempat susah banget buat makan. Duh, ini PR ibu-ibu banget yaa menghadapi Gerakan Tutup Mulutnya anak-anak. Ternyata Gisel mengalami hal yang umumnya dirasakan ibu-ibu. Untungnya, Gempi ini doyan banget minum susu. Jadi ada tambahan nutrisi dari susu yang didapat Gempi. 

Formula Baru Bebelac Untuk Anak Tanggap Yang Lengkap


Mau tau ngga susu yang rutin diminum sama Gempi? Iya, Bebelac jadi pilihan Gisela buat Gempi. Di acara Bebetalk ini, Bebelac juga memperkenalkan formula barunya. Andi Hairin, Head of Brand Bebelac mengatakan formula baru yang makin disempurnakan ini adalah sebagai dukungan agar anak bias tumbuh lebih optimal. 


Ada omega 6 dan minyak ikan yang lebih tinggi dalam kemasan baru Bebelac. Selain itu, Bebelac dengan formula baru juga punya perbandingan FOS dan GOS sebanyak 1:9 yang baik buat pencernaan anak. Ada 13 vitamin dan 9 mineral juga sebagai pelengkap tumbuh kembang anak. Wah, lengkap ya nutrisinya. Pantes kalau Gisel pilih Bebelac buat Gempi, karena emang kandungannya lengkap dan pas buat Gempi yang lagi dalam masa pertumbuhan. 

Kenapa Anak Perlu Punya Sikap Tanggap Yang Lengkap?


Sesinya Psikolog Roslina Verauli ini jadi sesi yang ngga kalah menarik dan seru. Kalau ngobrolin parenting emang selalu seru deh. Sering banget jadinya ‘tersentil’ karena beberapa pola asuh saya ada aja yang salah. 

Mba Vera mengatakan kalau anak yang tanggap itu adalah anak yang cepat merespon sesuatu yang ada di hadapannya. Ngga cuma tanggap secara intelektual, anak juga perlu tanggap secara sosial. Jika keduanya beriringan, itulah yang disebut dengan Tanggap yang Lengkap.

Dalam materinya ini, Mba Vera mengatakan kalau setidaknya ada 3 tanggap yang lengkap, yaitu;
  • Tanggap Intelektual, maksudnya anak tanggap dengan hal-hal yang bersifat akademis
  • Tanggap Emosional, anak tanggap akan suatu masalah dan bias memecahkan atau mencari solusi dari masalahnya
  • Tanggap Sosial, artinya anak mampu bersosialiasi dengan lingkungannya

Jika anak memiliki ketiganya, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki empati, jiwa sosial, dan menyenangkan. Mampu memecahkan masalah dan memberikan solusi adalah sebuah pencapaian yang  tentu harus diapresiasi

tanggap-yang-lengkap


Di sesi terakhir, Mba Vera mengajak ibu-ibu buat main Positive Parenting Game. Di sesi ini nih banyak ibu-ibu yang tersipu-sipu malu.  Karena ternyata, banyak perkataan-perkataan negatif yang secara ngga sengaja (atau sengaja) terucap. Mba Vera meminta ibu-ibu buat menuliskan kata-kata negative dalam selembar kertas. Kata-kata negatifnya seperti; cengeng, kok gitu aja ngga bisa, penakut, galak, dan lain-lain. Lalu, kertas dengan perkataan negatif itu diremas dan dibuang. Mba Vera seakan memberikan mantra untuk kami, para ibu, agar ngga lagi mengucapkan kata-kata negatif. 

Ah, Mba Vera tau aja ya kalau ibu itu suka khilaf mengeluarkan kata-kata yang ngga baik. Setelah ini, janji deh mau mengubah kata negative menjadi kata positif. Karena, efek dari kata-kata positif yang kita berikan pada anak akan berpengaruh bagi perkembangannya nanti.



Semoga anak-anak kita bias tumbuh menjadi anak sehat, punya tanggap yang lengkap, dan cerdas. Kita pun bias menjadi ibu yang baik dan bertanggung jawab untuk mereka. Bertanggung jawab akan nutrisinya dan perkembangannya hingga mereka nantinya jadi anak yang membanggakan. 


2 komentar:

  1. aku masih termasuk salah satu inu2 yang masih suka keceplosan kasih komentat negatif mba duhh PR banget nih supaya ga keceplosan lagi hehehe

    BalasHapus
  2. Gemesnyaa. Hehe. Btw, pingin juga ni cobain anakku susu bebelac, siapa tahu bisa jadi lebih aktif lagi. ^^

    BalasHapus

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.