Kamis, 23 Mei 2019

Harta Kita, Bukan Milik Kita


Kita salah, ketika kita mengakui kalau harta yang kita miliki adalah hak mutlak diri kita. Iya, karena harta yang kita punya, tidak sepunuhnya milik kita. Kok begitu? karena ada harta orang lain yang Allah titipkan pada harta kita. Dimana, hak orang lain itu harus kita berikan dalam bentuk infaq, sedekah, atau zakat. 

Momen Ramadhan kaya sekarang ini, banyak orang yang berlomba-lomba buat sedekah. Karena tau keutamaan sedekah di bulan Ramadhan, makanya banyak yang pengen banyak-banyak sedekah. Allah melipatgandakan pahala bagi mereka yang ringan mengeluarkan hartanya di jalan Allah. Siapa yang ngga mau diganjar pahala berpuluh kali lipat hanya dengan menginfaqkan harta yang dimiliki. Walau jumlahnya ngga besar, tetap akan dilipatgandakan.


Kalau infaq, sedekah yang kita keluarkan sifatnya sunnah namun sangat dianjurkan, ada yang wajib dikeluarkan dari harta yang kita miliki. Zakat fitrah yang sejatinya ditunaikan ketika bulan Ramadhan saja, menjadi kewajiban setiap muslim yang mampu.

Zakat menjadi satu dari rangkaian rukun Islam, yang wajib dilakukan umat Islam yang mampu. Zakat yang kita keluarkan itu sangat dibutuhkan oleh mereka yang termasuk dalam orang-orang penerima zakat (muzaki). Dari zakat, mereka bisa menyambung hidup, bahkan bisa membantu mereka agar hidup layak. Jangan sekali-kali menunda dalam membayar zakat, karena bisa jadi harta yang kita miliki akhirnya menjadi ngga berkah.

Golongan Penerima Zakat diantaranya ; 

  • Fakir > orang yang tidak memiliki apa-apa, sangat kekurangan, dan tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya 
  • Miskin > orang yang memiliki penghasilan namun tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari 
  • Mualaf  > orang yang baru masuk Islam 
  • Amil > orang yang mengumpulkan, mengelola, dan mendistribusikan zakat
  • Ibnu Sabil / Musafir  > orang yang melakukan perjalanan dalam rangka ketaatan pada Allah lalu kehabisan biaya hidup atau mengalami kesengsaraan 
  • Fisabilillah > orang yang berdakwah atau berjihad di jalan Allah tanpa digaji


Zakat fitrah dianjurkan diberikan dalam bentuk makanan pokok. Namun saat ini, banyak yang memberikan dalam bentuk uang. Wa'allahu 'alam bishawab. Terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama soal bentuk zakat fitrah ini. Namun, kita bisa memilih sesuai dengan apa yang diyakini.

Selain zakat fitrah, ada juga zakat yang perlu dikeluarkan, yaitu Zakat Maal.  Zakat maal adalah zakat harta yang dikeluarkan ketika sudah mencapai nisab. Ngga semua wajib mengeluarkan zakat maal. Karena memang ada perhitungannya, apakah harta yang dimiliki sudah masuk syarat dikeluarkannya zakat atau tidak.

Zakat Itu Mudah


Kalau menyakini bahwa harta yang kita miliki bukan sepenuhnya milik kita, maka kita akan dengan mudah dan ringan mengeluarkan zakat. Apalagi kalau membayangkan pahala kebaikan yang akan Allah kasih. Zakat yang kita keluarkan juga akan sangat membantu mereka yang membutuhkan.

Zakat juga punya dampak yang besar bukan hanya buat diri sendiri, tapi juga perkembangan ummat baik secara ekonomi, sosial, dan pendidikan.

Bagaimana kita tahu kalau harta yang kita miliki sudah masuk nisab? mudah saja kok. Coba deh kunjungi websitenya Dompet Dhuafa atau klik disini untuk lebih mudahnya. Lewat kanal resmi Dompet Dhuafa ini, kita bisa menghitung zakat maal. Cukup masukkan, semua harta yang kita miliki, maka kalkulator zakat Dompet Dhuafa akan otomatis menghitung. Apakah harta kita sudah masuk nisab atau belum.

Zakat yang kita keluarkan Insya Allah bisa membersihkan harta kita. Sehingga harta yang kita miliki menjadi lebih berkah. Kita juga lebih tenang ketika apa yang menjadi hak orang lain dalam harta kita sudah dikeluarkan. Jadi, jangan sengaja menunda-nunda dalam mengeluarkan zakat. Emang mau, harta kita cuma jadi harta yang numpang lewat? Ngga jelas habisnya kemana.

Selain membuat diri kita lebih tenang, zakat punya banyak sekali manfaat. Ngga cuma bagi diri kita sendiri ya, tapi juga bagi ummat. Manfaat zakat diantaranya ;

  • Membersihkan harta 
  • Sebagai penghapus dosa 
  • Meningkatkan rasa toleransi 
  • Membantu orang yang sangat membutuhkan 
  • Mendapatkan keberkahan dalam harta 
  • Menambah dan meningkatkan keimanan 
  • Mencegah bencana 
  • Menjadi sebab dimasukannya ke surga 
Dan masih banyak lagi keutamaan dan manfaat dalam berzakat. Salurkan pada mereka yang memang benar-benar membutuhkan. Jika sulit menemukan yang berhak menerima zakat, salurkan saja pada lembaga penyaluran infaq, sedekah, dan zakat seperti Dompet Dhuafa. Insya Allah, zakat yang kita keluarkan akan tepat sasaran. 

Yuk, jangan tunda zakat. Semakin cepat mengeluarkan zakat, maka semakin cepat kita dapat keberkahan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.