Sabtu, 28 September 2019

Una Dan Cara Melatih Kebesaran Hatinya



Sejak tahu bakal punya adik, Una sudah excited sekali. Dia jadi lebih perhatian dan lebih mandiri. Sering nanyain kabar adiknya di dalam perut, diajak ngobrol, dan perut saya jadi sering diusap-usap. Saya juga mulai melatih dia buat jadi kakak. Walau sejak usia 3 tahun dia sudah bisa melakukan banyak hal sendiri, tapi untuk menjadi kakak perlu latihan juga.




Menjadi kakak artinya harus mau berbagi. Yang tadinya bisa tidur bebas sama bunda, setelah punya adik harus mau berbagi. Perhatian bundanya pun pastinya bakal lebih tertuju pada adik bayi. Una, ngga keberatan dengan itu semua. Karena dia maklum yang namanya bayi ya harus diperhatikan. Walau sering diledek ‘yah.. Una mau punya adik, nanti ngga disayang lagi loh sama bunda’ dan Una langsung jawab ‘masih sayang dongg’. Una tahu kalau sayang dan perhatian bunda masih selalu ada buat dia.


Saking siapnya Una buat jadi kakak, saya sampai punya tulisan tentang tanda anak siap menjadi kakak. Sharing juga kan siapa tahu ada yang sedang mengalami hal serupa.


Sekarang, Una benar-benar bisa diandalkan di rumah. Una bukan sekadar jadi kakak, tapi juga jadi peri penjaga yang baik hati. Saat bundanya sedang repot sama urusan beberes rumah, masak, atau kebelet mau ke toilet, Una dengan sigap mau jaga adik bayi. Bahkan tanpa diminta, Una mau jaga dan ajak main adik bayinya.

Alhamdulillah, Allah memberikan saya anak perempuan walau hanya satu. Karena hanya dengan Una saya bisa curhat apa saja, bahkan hal-hal sepele. Ya walau dengan anak yang lain saya pun suka curhat, tapi entah kenapa selalu enak aja kalau ngobrol sama sesama perempuan. Makin bersyukur lagi karena Una mengerti banget bundanya.

Perjalanan Mengasah Kebesaran Hati Una


Perkembangan Una dengan segala aspek motorik halusnya ngga serta merta terjadi gitu saja. Peka terhadap lingkungan sekitar, perlu diajarkan. Sejak Una bisa merespon ketika diajak ngobrol, saya mulai melatihnya. Yang simple saja, saat diajak ngobrol dengan wajah serius, bayi Una akan memerhatikan wajah lawan bicaranya. Wajahnya pun serius seolah ngerti dengan apa yang dibicarakan.

Makin besar, Una makin respect dengan apa yang terjadi di dekatnya. Terutama apa yang terjadi pada bundanya. Kalau melihat bundanya kerepotan, dia dengan sigap menawarkan bantuan.





Apa Una always jadi anak baik? Ngga juga. Ada masa dimana dia kekeuh mempertahankan apa yang dia mau. Tidak tantrum juga, namun ngambek yang obatnya hanya pelukan bundanya. Ya, Una dan kakak-kakaknya memang senang sekali dipeluk. Itulah yang membuat mereka jadinya dekat dengan budanya dan ‘mudah diatur’. Belum pernah sekalipun dari mereka yang nangis guling-guling di rumah atau di tempat umum.

Bagaimana saya melatih empati Una ? Biasanya saya selalu cerita apapun yang saya rasakan. Misalnya saja kaya lelah ngurus adik bayi yang tidak bisa diam. Saya akan pasang wajah lelah, lalu berkata ‘duh, capek banget deh pakaikan baju adek Khal, kabur-kaburan terus’ dan Una akan menimpali ‘ya udah bun, sekarang adek main sama aku dulu. Bunda rebahan aja’  Gimana tidak mellow coba L

Una juga tidak segan bantu-bantu beberes rumah. Pernah dia diam-diam beresin kamar, melipat pakaian, dan mencoba menyapu (walau belum terlalu bersih). Ketika sudah beres, dia menghampiri saya dan berkata ‘bunda, sini deh lihat’ Una mengajak saya buat melihat kondisi kamar dan surprise kamarnya rapih sekali. Terus mellow lagi sama kelakuan anak perempuan ini.

Apa yang saya rasakan, tidak segan saya utarakan pada Una. Walau mungkin, ada kata-kata yang belum dimengerti, Una tetap jadi pendengar yang baik. Kebiasaan ngobrol inilah yang membuat Una, juga kakak-kakaknya tidak segan curhat apapun dengan saya.

Jika menghadapai satu masalah, Una tidak segan bercerita dan meminta solusi. Biasanya, saya akan bertanya balik ‘terus, gimana yaa harusnya?’ Una akan mulai berpikir dan mencari solusi. Ketika solusinya ditemukan, Una akan meminta persetujuan saya.

Stimulasi Mengasah Kemampuan Berpikir Serta Tahapan Perkembangan Sesuai Usia


Usia Una kini 6 tahun. Saya merasa tahapan perkembangannya sudah sesuai dengan usianya. Stimulasi yang sering saya latih di rumah, menunjukkan hasil yang cukup bikin happy. Namun, ada kalanya Una ngambek. Biasanya saya biarkan saja, karena obatnya hanya pelukan dan ciuman dari bunda saja.




Nah, bicara soal kemampuan berpikir dan melatih kebesaran hati anak, saya dan Una excited banget deh memenuhi undangan Playdate dari Bebelac dan Kumpulan Emak Blogger (KEB). Di Playdate bareng Bebelac, Una ketemu teman-teman baru terus diajak main sama kakak-kakak dari Rumah Dandelion. Mulai dari bikin mobil-mobilan pakai piring kertas, mewarnai, sampai menyelesaikan misi menghias donat.

Una dan anak-anak yang lain juga diajarkan bagaimana jika melihat orang yang kesusahan. Menurut Binky dari Rumah Dandelion, perilaku membantu orang lain tanpa pamrih yang dilakukan si kecil disebut dengan Prososial. Perilaku Prososial diantaranya : 
  • Menolong orang lain yang membutuhkan bantuan, baik itu anggota keluarga, teman, ataupun orang asing
  • Berbagi sebagian yang dimiliki agar orang lain yang tidak punya / kekurangan busa mendapat pengalaman yang sama
  • Bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai satu tujuan tertentu



Di playdate bareng Bebelac, tidak cuma Una yang belajar, tapi bundanya pun ikut belajar. Ternyata ya kemampuan prososial itu tidak muncul dengan sendirinya. Orangtua yang berperan kasih stimulasi. Jadi perlu pembiasaan gitu. Seperti pepatah ‘alah bisa karena biasa’. Binky menambahkan, ada 5 tahapan dimana si kecil bisa mengambil keputusan untuk membantu, yaitu : 
  • Menyadari adanya situasi bermasalah
  • Menilai sesuatu tersebut butuh dibantu 
  • Menyadari adanya tanggungjawab diri untuk membantu
  • Tahu apa yang perlu dilakukan
  • Memutuskan untuk membantu

Jadi, untuk sampai tahap langsung membantu orang yang perlu bantuan itu, si kecil akan melewati prosesnya. Tidak perlu buru-buru marah kalau si kecil tidak sigap membantu temannya yang kesusahan. Karena memang ada prosesnya.




Deska Hapsari Nugrahaini, Marketing Manager Bebelac Core yang hadir sebagai narasumber mengatakan kalau stimulasi untuk mengasah prososial anak juga perlu didukung dengan nutrisi. Saya setuju loh karena gimana lah anak mau bertumbuh dan berkembang dengan baik kalau kekurangan nutrisi.

Ada istilah Nutrisi Spesifik yang penting bagi anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Nutrisi Spesifik yang dimaksud itu antara lain : 
  • Prebiotik, bisa didapat dari vitamin A, D Mineral Zat Besi, Seng & Serat seperti Inulin, fructo-oligosaccharide (FOS), dan Galacto-oligosaccharide (GOS). 
  • Asam Lemak & Asam Amino Essential, didapat dari kelompok omega 3 seperti ALA, EPA, DHA. Serta kelompok omega 6 seperti Asam Linoleat. 


Bebelac dengan fish oil dan Omega 6 yang lebih tinggi dibandingan formula sebelumnya, mendukung tercukupinya nuitrisi yang dibutuhkan anak. Dengan nutrisi dan stimulasi yang tepat, berharapnya si kecil bisa tumbuh dengan tanggap yang lengkap.

Kita percaya kan kalau setiap anak yang lahir itu pasti dibarengi dengan akal dan hati. Namun, kita harus memberikan ruang bagi si kecil untuk membangun rasa pedulinya. Sehingga, ia akan tumbuh menjadi anak hebat, dimana kemampuan berpikirnya akan berkembang bersama dengan kebesaran hatinya.



Proud To Be Una’s Mom

Iya, boleh lah ya saya bahagia dan bangga dianugerahi seorang Una. Seorang anak perempuan yang perasaannya halus, peka, dan sangat pengertian. Rasanya pengen deh punya fotokopian Una J  Si anak kecil yang sudah bisa membantu pekerjaan rumah, menjaga adik bayi, bahkan bisa sekadar mengambilkan minum ketika bundanya akan menyusui adik bayi.


1 komentar:

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.