Senin, 18 Desember 2023

Kolaborasi Sasakawa Health Foundation dan NLR Indonesia Dalam Edukasi Kusta di Indonesia

 

Masih membincangkan kusta di Indonesia. Karena, penyakit yang satu ini masih belum tuntas ditangani dengan sempurna. Baik pemerintah maupun organisasi non-pemerintah seperti NLR Indonesia, berkolaborasi untuk penanganan kusta di Indonesia.

Dalam 10 tahun terakhir, Indonesia mengalami stagnasi dengan jumlah kasus mencapai 18.000 kasus. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara ketiga di dunia dengan kasus kusta tertinggi. Pada tahun 2017, angka disabilitas akibat kusta masih mencapai 6,6 orang per 1 juta penduduk. Ini menunjukan, Indonesia masih memiliki masalah dalam penanganan kusta. 

Dalam rangka meningkatkan kesadaran mengenai kusta, Sasakawa Health Foundation (SHF) melakukan kunjungan ke Indonesia. SHF merupakan salah satu donor potensial yang dihubungi oleh NLR Indonesia. SHF mengunjungi proyek PEP++NLR Indonesia di Jakarta dan Jawa Timur. Kunjungan SHF dilakukan untuk mempelajari bagaimana NLR Indonesia mengelola PEP++ dan program kusta lainnya di Indonesia. 

Sasakawa Health Foundation 

Sasakawa Health Foundation (SHF) didirikan pada tahun 1974 oleh Yoicihi Sasakawa. Fokusnya adalah penanganan penyakit kusta yang ada di Jepang juga di seluruh dunia. fokus untuk membahas dan mengatasi penyebaran penyakit kusta agar tereliminasi. 

3 pilar yang dipegang oleh SHF : mengatasi masalah kusta, menghilangkan diskriminasi, memilihara sejarah tentang riwayat penanganan kusta.

Visi SHF adalah semua manusia berhak atas kesehatan, better health and dignity for all. Sedangkan misi dari SHF adalah mendukung orang-orang untuk meningkatkan kesehatan dan mengembalikan martabat manusia. Apapun kondisi mereka, manusia memiliki martabat yang sama. 

Sasakawa Health Foundation (SHF) melakukan kunjungan ke Indonesia untuk menyebarkan awareness terhadap kusta. Mrs. Aya Tobiki selaku Chief Program Officer Sasakawa Health Foundation berkunjung ke Pasuruan, Indramayu, dan Cirebon. Ketika berkunjung ke Puskesmas Muling, Pasuruan, Aya kagum karena stockholder bekerjasama sangat baik dan memotivasinya. 

Indramyu, Aya juga terkesan karena diknas sangat baik kerjasamanya. Dan sistem rujukan dibangun sangat kuat. 

"Saya sangat tersentuh ketika bertemu dengan gadis kecil yang cantik dan terkena kusta, yang diantar oleh neneknya untuk pengobatan" Mrs. Aya Tobiki

Aya juga terkesan ketika bertemu dengan pier- consoler, sahabat sebaya yang pernah mengalami kusta yang memberi edukasi pemberi motivasi supaya mentalnya pulih dan pengobatan tuntas

Cirebon, mengunjungi proyek bernama Mardika. Proyek ini adalah income generation yang dilakukan dengan cara membuat kerajinan tangan bersifat ramah lingkungan. Dan itu membuat Mrs. Aya kagum karena masyarakat yang terlibat di proyek itu sangat semangat.

NLR Indonesia 

Visi Untuk indonesia bebas kusta. Misinya, untuk mencegah, menobati, mengurangi diskriminasi serta meningkatkan inklusi di Indonesia. Sebagai organisasi non-pemerintah, NLR coba melihat gap pencegahan penyakit kusta yang belum tersentuh pemerintah. 

Asken Sinaga selaku Executive Director NLR Indonesia mengatakan, NLR memiliki strategi pencegahan kusta. Pemerintah memang sudah memiliki rencana aksi nasional pedoman penanggulangan kusta di Indonesia. NLR mengisi gap yang tersedia seperti melakukan inovasi agar program pelaksaan penanggulanang kusta bisa berjalan efektif dan efisien. 

"NLR juga menagmbil peran di bantuan dukungan teknis untuk pelaku proggram, awareness raising kepada masyarakat seluas-luasnya dengan berbagai platform. Melakukan advokasi dan melakukan jejaring dengan pelaku program untuk kusta" Asken Sinaga 

Baik SHF maupun NLR, merupakan wadah yang dekat sekali dengan masyarakat terutama penderita kusta maupun OYPMK. Pier-conselor merupakan projek yang diisi oleh para OYPMK dan sangat membantu para penderita kusta. 

Ada 3 projek unggulan, DesaKu yanga dilakuakn dengan pendekatan yang unik dan komprehensif, Suara Indonesia untuk Kusta, Anita (Advokasi untuk Indonesia Nihil Kusta. Ketiga program ini dijalankan dengan berkolaborasi antara masyarkat, OYMPKK dan tentu saja pemerintah Indonesia. 

Permata Bulukumba 

Ardi Yansyah, OYPMK & Ketua Permata Bulukumba. Ardi mengatakan masih banyak orang yang memandang rendah mereka yang pernah kena kusta. Seakan-akan penderita kusta memiliki martabat yang rendah. Apalagi jika mereka datang dari keluarga kurang mampu. 

Ardi pernah merasakan diskriminasi ketika menderita kusta. Diskriminasi malah hadir dari orang-orang terdekat yaitu keluarga. Tapi ketika Ardi sudah berkecimpung di NLR, maka perlahan keluarga pun bisa menerima kondisinya. 

Permata Bulukumba hadir pada 2018. Kemitraannya secara langsung di Permata Sulawesi Selatan. Ada 5 cabang diberikan kesempatan untuk mengelola kegiatan yang didukung oleh NLR. Tahun 2019, Ardi mulai mencoba apply proposal ke NLR untuk bermitra. 

Belajar dari NLR, bagaimana ketika NLR memberikan pelatihan-pelatihan serta kegiatan yang menjelaskan tentang kusta secara aspek medis. Hingga beberapa diundang menjadi narasumber dalam kegiatan seperti dialgog publik.

Salah satu yang membuat Ardi tetap semangat memberikan edukasi, ketika ada teman OYPMK di Permata Bulukumba berhasil membangun usahanya. Hingga berhasil membeli kendaraan untuk bisnisnya. Kbaar baik, Bulukumbu menjadi dasa pertama yang mengeluarkan perdes terkait disabilitas. Dalam perdes salah satunya memuat peraturan terkait kusta seperti deteksi dini kusta. 

Yuk, Dukung Indoensia Bebas Kusta

Peran SHF, NLR Indonesia dalam penanganan kusta sangatlah penting. Tapi kerja mereka akan sangat terbantu dengan peran aktif masyarakat. Mari bergerak secara inklusif agar kusta di Indonesia bisa hilang dari Indonesia. 

Sebagai blogger, edukasi soal kusta bisa kita sebarkan lewat tulisan. Semoga tulisan-tulisan blogger bisa tersebar luas hingga kesadaran soal kusta terbangun dengan baik. Hingga stigma kusta menjadi tidak lagi ada di lingkungan kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.