Rabu, 21 Oktober 2015

Tersengat Lebah Demi Sebuah Belimbing


[Childhood Story] Sebuah belimbing tampak menguning dan lezat. Ia masih menggantung manis di dahan. Saya menelan air liur memandang buah berbentuk bintang itu. Di tengah panas yang menyengat, rasanya segar sekali jika bisa makan belimbing. 

Saya memerhatikan sekeliling rumah. Ya.. pohon itu memang ada persis di depan rumah saya. Saya mengamati karena khawatir ketahuan Mamah. Kalau Mamah tahu saya memanjat pohon, pasti dia akan marah. Ah.. sepertinya aman, mamah tidak ada. Oke, saya mulai memanjat pohon belimbing. Perlahan dan pasti. Akhirnya, saya sampai diatas. Saya hanya tinggal menggapai belimbing itu dan menariknya hingga terlepas dari dahan. 

Tapi, Oo.. ada sarang lebah di dekat belimbing itu. Kejahilan saya pun muncul. Saya tahu itu sarang lebah. Tapi saya pikir, lebah-lebah itu sedang pergi meninggalkan rumahnya untuk mencari makan. Jadi, sepertinya tidak apa-apa jika saya menggoyang-goyangkan rumah lebah itu. Saya mencabut ranting kecil dari pohon belimbing dan mulai mengoyangkannya dengan ranting.

Satu.. dua.. tiga.. tampak aman-aman saja. Dan, ini jadi makin menyenangkan. Saya pun makin ketagihan dan terus menggoyangkannya. Dan, upss ada sesuatu yang terjadi. Sarang lebah itu terjatuh. Mungkin karena saya terlalu kuat menggoyangkannya. Tiba-tiba, telinga saya menangkap suara bising yang terdengar agak menakutkan. Nguing....nguing..  Ada lebah terbang di dekat saya. Apakah ia merasa terganggu? Saya mulai mengatur jarak, dan bersiap untuk turun. 

Sepertinya, lebah itu kesal. Saya mulai takut. Dan..... Awwwww. Lebah itu menyengat saya. Saya berteriak kesakitan. Hingga saya pun loncat dari pohon dan terjatuh. Saya berlari mencari Mamah dan menangis. Mamah datang dan malah memarahi saya. Saya hanya terdiam. Saya akui saya salah, Mah. Tapi, saya hanya ingin makan belimbing. Mamah mengomel namun tetap mengobati saya. Ia membalurkan minyak ke kening saya yang benjol dan saya hanya meringis kesakitan. 

----------------------------ooo00ooo-------------------------------

Itu hanya satu dari kisah masa kecil saya yang cukup unforgetable. Tapi, jika diceritakan dalam satu halaman ini rasanya akan sangat sangat sangat panjang sekali. O.. iya, ada satu lagi kisah dimana saat itu saya menjadi anak perempuan yang nekat. Saya pernah memanjat pagar orang lain demi mengumpulkan lembaran promosi Dufan. Ya.. saya memanjat pagar rumah orang hampir satu komplek. Yang ada dalam pikiran saya saat itu, mengumpulkan lembaran promosi yang disebar ditiap rumah, sebanyak-banyaknya. Setelah terkumpul sangat banyak sekali, Mamah malah marah, katanya "Buat apa ngumpulin kertas, nyampah aja". Saya biarkan Mamah marah dan saya tersenyum bangga. Bertingkah layaknya orang yang mendapatkan harta karun.

Menjadi anak-anak adalah satu momen terbaik yang dialami manusia. Momen dimana kita bebas melakukan apa saja tanpa perlu merasa bersalah. Momen dimana kita hanya bermain dan tidak perlu pusing memikirkan hal-hal rumit yang dipikirkan orangtua. Momen menyenangkan yang isinya tawa dan canda. Ya.. kalaupun menangis, hanya sekedarnya saja. Setelahnya, anak-anak akan kembali tertawa. Senangnya.

Dan.. adakah momen yang paling mengasyikan selain menjadi anak-anak?

tulisan ini diikutsertakan dalam Pena Cinta First Giveaway


19 komentar:

  1. Ngeri juga ya mak disengat lebah ...apalagi nyengatnya keroyokan...

    BalasHapus
  2. ahaii.. pengalaman sewaktu kecil disengat lebah tanpa naik pohon terjadi beberapa kali mbak...
    tercatat 1 kali ketika sd, 1 kali ketika MTs, dan 1 Kali ketika Aliyah
    dan semoga tidak lagi terjadi masa sekarang.
    Aminn...

    Salam kenal ya mbakk...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh.. bener-bener jadi pengalaman yang tak terlupakan dong ya.

      Hapus
  3. Menjadi anak-anak adalah satu momen terbaik yang dialami manusia.. beneerrr..

    BalasHapus
  4. sukses mak GA nya..
    pengalaman masa kecil emang seru banget yaa.. ngomong2 udah gede gini pernah disengat lebah lagi gak mak? kali jdi nostalgia #digetok

    BalasHapus
    Balasan
    1. sekarang mah Alhamdulillah belum pernah, jangaann ahh.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  5. Ternyata kita sama mba, pas masih kecil nakalnya hahaha :D

    BalasHapus
  6. Wah seru.


    Aduh pasti sakit banget tuh rasanya. Semoga beruntung ya, Mak

    BalasHapus
  7. hihi ngeri mbaaa...anak kecil yang fearless ya dirimu hihi

    BalasHapus
  8. Mak kok samaan pernah disengat lebah, saya ampe ngebendul eh benjol malah mata.

    Terima kasih sudah ikutan

    BalasHapus

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.