Jumat, 07 Desember 2018

Trembesi, Ki Hujan Penangkal Polusi


Kalau lagi lewat di jalan-jalan raya, pasti suka deh lihat ada pohon rindang dengan daun yang lebat di pinggir-pinggir. Ada yang tau kah apa nama pohon yang biasa ditanam itu? Kalau yang saya tau sih, nama pohonnya yaitu Akasia. Pohon-pohon itu bukan tanpa alasan loh ditanam, bukan sekadar penghias jalan aja. Tapi, pohon-pohon tinggi dan rindang itu ditanam untuk menyerap polusi dan memberikan nuanasa sejuk di sekitarnya. 



Ternyata, selain pohon akasia yang biasa ditanam, ada juga pohon Trembesi yang ditanam sebagai pohon penyerap polusi. Pohon ini malah jauh lebih baik dalam menyerap polusi dan memberikan oksigen alami. Dari data disebutkan, kalau trembesi bisa menyerap karbondioksida sebanyak 28,5 ton per tahunnya. 


Trembesi mampu hidup hingga ratusan tahun dan tinggi pohonnya bisa mencapai 35 meter. Itu kenapa, trembesi banyak dipilih untuk ditanam di pinggir-pinggir jalan. Bentuk pohonnya yang menyerupai payung dengan banyak cabang, beneran bikin teduh. 

Tanam Trembesi Untuk Kualitas Udara Yang Lebih Baik 


Karena manfaatnya yang baik bagi pelestarian lingkungan, trembesi ini jadi pohon yang dipilih sama Djarum Foundation dalam program Djarum Trees For Life (DTFL). Sekilas tentang DTFL dulu yaa. Jadi, program ini adalah usaha dan komitmen dari Djarum Foundation dalam menghijaukan lingkungan. Bukan cuma itu, DTFL digagas untuk mengurangi dampak pemanasan global yang makin mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. 

Di akhir 2018 ini, DTFL yang memiliki misi cinta lingkungan, menanam 8.400 pohon trembesi di ruas tol Trans Jawa. Ruas tol yang dimaksud meliputi ruas tol Surabaya - Mojokerto dan ruas tol Gempol - Pasuruan. Sebenarnya, penanaman trembesi di Tol Trans Jawa ini sudah dilakukan sejak tiga tahun yang lalu dalam rangkaian program DTFL Trans Jawa. 



Seremoni penanaman trembesi untuk Trans Jawa dilakukan di Alun-Alun Sidoarjo (5/12) dengan dihadiri oleh Bupati Sidoarjo, H. Saiful Ilah, S.H.M.Hum. Selain itu, hadir juga Direktur Utama PT Jasamarga Surabaya-Mojokerto, Ir. Budi Pramono, Direktur Utama PT Transmarga Gempol - Pasuruan, Ir. Rahardjo,Vice President Djarum Foundation FX Supanji, dan Duta Lingkungan DTFL yaitu grup band GIGI. 


Setelah ruas tol Cipali yang ditanami trembesi pada tahun 2015, penanaman dilanjutkan di sepanjang 36km ruas tol Surabaya - Mojokerto, Gempol - Pasuruan, dan Kertosono - Ngawi. Bukan sekadar menanam saja, tapi DTFL juga berkomitmen merawat 8.400 trembesi yang ditanam hingga 3 tahun mendatang. Karena, 3 tahun adalah usia dimana batang trembesi sudah makin kuat. Perawatan yang dilakukan akan meliputi penyiraman, pemupukan, pemangkasan, hingga penggantian bibit jika ada pohon yang rusak atau mati.

(source : DTFL)
Program DTFL dari Djarum Foundation ini dapat apresiasi dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Menurut Dr. Nandang Prihadi, S.Hut, M.Sc selaku Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur, ide penanaman trembesi ini merupakan hal yang perlu dicontoh. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam pemeliharaan lingkungan, perlu dukungan dari masyarkat dan swasata juga. Jadi, apa yang dlakukan Djarum Foundation lewat DTFL merupakan hal sangat perlu diapresiasi. 

Trembesi menurut Dr. Nandang memang sangat baik dalam penyerapan polusi. Pohon yang dijuluki Ki Hujan ini mampu menyerap polusi yang berasal dari pembuangan gas kendaraan bermotor. Dengan adanya trembesi, maka artinya polusi yang tersebar di lingkungan kita bisa berkurang. Lalu, oksigen yang dihasilkan trembesi ini bikin suasana jadi lebih adem.

Pohon Untuk Masa Depan 


Pohon yang ditanam memang ngga serta merta bisa gede dan bisa jadi tempat berteduh. Perlu dirawat dulu, perlu dikasih pupuh dulu, perlu dipangkas dulu, ya pokoknya perlu diperhatikan dengan serius kalau mau tumbuh dengan baik. Makanya, program DTFL ini ngga sekadar nanam pohon then selesai. Tapi ada waktu 3 tahun yang direncanakan untuk merawat trembesi yang ditanam agar bisa tumbuh dengan baik.

Dr. Nandang mengatakan pihak KLHK sangat mendukung penanaman pohon trembesi di ruas tol Trans Jawa. Karena, kegiatan yang digagas oleh Djarum Foundation ini termasuk dalam langkah pemulihan ekosistem. Melalui kegiatan nyata menanam pohon, secara tidak langsung kita juga sudah ikut membantu program pemerintah tentang reboisasi dan program lingkungan.

Lingkungan hidup dikatakan berkualitas baik jika memiliki pengaruh positif bagi mahluk hidup pada umumnya dan manusia pada khususnya. Sama halnya dengan kenyamanan, keindahan, keserasian yang menyangkut dengan persepsi manusia atas lingkungan hidupnya.

Selain penanaman trembesi, Djarum Foundation juga menanam jenis pohon lain seperti pohon buah dan bunga. Pohon buah dan bunga yang ditanam di beberapa ruas seperti interchange, rest area, dan kantor pengelola meliputi 650 bibit Tabebuya, 200 bibit Kepoh, dan masing-masing 100 bibit Flamboyan, Maja, Tanjung, Eucalyptus, Bunga kupu-kupu, Ketapang, dan Salam.

Bukan hanya ruas tol saja yang bakal jadi lebih hijau dan asri, Djarum Foundation juga memberikan bantuan berupa bibit pohon dan alat-alat tanam kepada 18 Kecamatan di Sidoarjo, Jawa Timur. Ada 1.800 bibit yang diberikan, terdiri dari 900 bibit pohon trembesi, 450 bibit pohon mangga, dan 450 bibit pohon kelengkeng.



Kalau banyak keluarga yang sadar akan pentingnya pohon bagi keberlangsungan hidup, pasti lingkungan kita jadi berkurang ya polusinya. Kalau ngga punya lahan yang cukup luas buat tanam trembesi, kita bisa loh tanam pohon buah. Selain dapat manfaat penyerap polusi, kita juga bisa panen buah.

Menurut Armand Maulana, Vokalis grup band GIGI yang jadi Duta Lingkungan Hidup mengatatakan kalau menanan pohon itu seperti memperpanjang nafas anak cucu kita. Kita memberikan cadangan oksigen bagi kelangsungan hidup manusia. Setiap pohon yang kita tanam, setidaknya bisa membantu bumi kita supaya jadi lebih hijau.

Lahan di rumah saya pun ngga cukup luas buat tanam pohon. Tapi saya bakal akalin dengan tanam pohon di dalam pot. Rencananya, saya mau tanam pohon buah di dalam pot (tabulampot). Supaya bisa makan buah gratisan dan rumah juga jadi berasa lebih asri. Semoga ngga sekadar wacana aja sih, karena kalau ngga digebrak gitu, seringnya ditunda dan nanti-nanti aja.

Jadi, yuk tanam pohon! mulai aja dari kecil-kecil dulu. Kalau dirawat dengan penuh cinta kan bakal tumbuh besar juga. Ya, kan :) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.