badge

Kamis, 05 September 2019

Mengenal Angiografi Bersama Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur



Saat sakit, kita baru sadar betapa sehat itu berharga 

Nikmat sehat itu adalah anugerah terbesar dari Allah yang mungkin jarang kita syukuri. Iya apa iya? Mungkin ngga banyak yaa orang yang tiap bangun pagi berucap 'Alhamdulillah masih sehat dan buka mata'. Lalu, kita bakal tersadar, kalau nikmat sehat itu berharga ketika badan dirasa sudah ngga enak. 

Kalau sudah sakit, baru deh kita sadar kalau sakit itu yaa ngga enak. Aktivitas jadi terhambat dan produktivitas sudah pasti menurun, kan. Penyakit bisa datang kapan saja, tanpa kompromi. Soal penyakit pun sekarang ngga pandang usia. Siapa saja bisa sakit.



Yang lebih bikin deg-degan, penyakit yang dulu hanya diderita oleh lansia, kini bisa diderita oleh usia muda. Misalnya saja penyakit stroke, jantung, atau diabetes. Pola hidup yang makin ngga terkontrol jadi pemicu penyakit-penyakit berat itu datang. Makanya, betapa pentingnya kita jaga gaya hidup. Jangan hanya sekadar mengikuti nafsu, tapi lihat juga efeknya nanti. 

Di postingan ini, saya mau sharing apa yang saya dapat ketika ikut health talk bersama Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur. Yang dibahas adalah soal Angiografi ; Diagnostik dan Terapi. Penasaran ngga sih apa itu Angiografi? Saya bahasakan dengan bahasa yang mudah dimengerti yaa. Karena jujur deh, bahasa kedokteran itu bikin bingung dan ngeri gitu deh. Tapi, semoga bahasa tulisan yang saya tulis disini, ngga terlalu bikin mumet ya :p (hope)

Apa itu Angiografi? 


Angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah menggunakan zat kontras khusus, serta memanfaatkan rontgen. Hasil Angiografi dikatakan normal jika aliran darah ke jantung normal dan tidak ada penyumbatan. 

Angiografi biasanya dijalankan di bagian Radiologi. Biasanya memerlukan waktu setengah hingga dua jam dalam pemeriksaan ini. Dengan begitu, pasien tidak perlu menginap dan bisa pulang di hari yang sama setelah pemeriksaan. 

Apa saja yang dideteksi dengan Angiografi? Secara umum, Angiografi ini dilakukan untuk mendeteksi hal-hal berikut:
  • Ada tidaknya gangguan pada pembuluh darah. Misalnya saja sobekan yang memengaruhi aliran darah 
  • Mengevaluasi aliran darah jantung. Terutama pada orang yang gagal jantung, penyempitan pembuluh darah jantung, dan nyeri dada yang tidak spesifik 
  • Mengetahui seberapa buruk aterosklerosis dalam pembuluh darah jantung
  • Mendeteksi aneurisme otak akibat penyumbatan pembuluh darah 
  • Melihat jumlah, kondisi, dan lokasi arteri ginjal sebelum diadakan transplantasi ginjal 
  • Medeteksi pola aliran darah tumor dan melihat berapa tumor yang tersebar dalam tubuh 
Dan masih ada beberapa lagi yang bisa dideteksi dengan Angiografi. Namun, secara umum Angiografi ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada kelainan dalam aliran darah, terutama darah jantung. 

Menurut informasi yang saya dapat, Angiografi tidak disarankan dilakukan oleh orang yang punya riwayat alergi pada zat kontras, memiliki gangguan pembekuan darah, tekanan darah tinggi, anemia, demam, serta kerusakan ginjal.

Health Talk Angiografi Bersama Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur 


Narasumber yang hadir adalah dokter yang bikin deg-degan. Bukan deg-degan karena dokternya ganteng-ganteng :p tapi memang, dokter-dokter ini adalah expert dalam hal per-jantung-an dan yang berhubungan sama organ vital manusia itu, deh.

(ki-ka) dr. Danny, dr. Fritz, dr. Faris, Moderator 


Ada dr. Fritz, dr. Faris Basalamah, dan dr. Danny Pratama. Ketiga dokter ini masing-masing menyampaikan materi yang menjadi keahliannya. 

Waspada Stroke Sejak Dini


Percaya atau ngga kalau ada bayi usia 3 bulan kena stroke? Awalnya saya pun ngga percaya. Jujur, terkejut banget saat dr. Fritz Sumantri Usman, SpS, FINS, FINA yang merupakan Neurologist dan Interventional Neurologist di RS. Mitra Keluarga Bekasi Timur mengatakan fakta itu. Saya langsung tiba-tiba ingat #BabyKhal. Bayi yang masih sangat kecil ternyata juga punya potensi kena stroke. 

Menurut dr. Fritz, Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa darah, otak tidak memiliki asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel bagian otak akan mati. 

Bagaimana terapi dan pengobatan untuk stroke? Dr. Fritz menjelaskan, salah satu cara pengobatan stroke adalah dengan metode Neurointervention

Neurointervention merupakan tindakan yang dilakukan untuk membukan sumbatan pada pembuluh darah. Biasanya akan dilakukan pemasangan ring untuk menutup kebocoran pembuluh darah. Neurointervention ini terdiri dari 2 tindakan, yaitu Diagnostic dan Therapeutic.

Diagnostic

Untuk tindakan diagnostic, dilakukan dengan metode Digital Substraction Angiography (DSA). DSA yaitu tindakan menggambar pembuluh darah dengan cara menyemprotkan zat kontras, agar dapat dilihat  dan dideteksi dengan X-Ray.

Teknik atau metode DSA, awalnya digunakan hanya sebatas cardiologi. Namun sekarang berkembang dan digunakan dalam tindakan neurointervensi. Tidak banyak rumah sakit yang punya tenaga khusus untuk neurointevensi. Bisa lah ya dihitung dengan jari. Namun, RS Mitra Keluarga Bekasi Timur memiliki tenaga ahli dan alat yang memadai untuk tindakan neurointervensi.

Therapeutic

Setelah proses diagnostic, maka yang perlu dilakukan adalah tindakan therapeutic. Untuk tindakan ini dilakukan dengan cara memasukkan obat, alat, atau implan menuju pembuluh darah yang dituju. Kalau dibayangkan agak ngeri juga ya.

Makanya, penting banget buat kita selalu waspada pada sinyal-sinyal tubuh. Kalau tiba-tiba pusing hingga tegang di leher, coba deh konsultasikan ke dokter. Memang, bisa saja itu karena kelelahan. Namun, bisa juga karena ada sumbatan.

Pengalaman mengurus papah yang tiba-tiba kena stroke itu sedih banget. Yang awalnya papah itu cerewet dan suka ngobrol, tiba-tiba langsung drop. Perlu waktu sampai 3 bulan hingga papah berada di kondisi yang lebih baik. Ngga 100% kembali pada kondisi sebelum stroke, tapi kondisinya jauh lebih baik. Itu karena saya dan keluarga gerak cepat dalam mengobati papah, hingga mengajak papah terapi.

Sayangi Jantung, Sayangi Diri 


Materi dari dr. fritz tentang stroke sudah sangat membuka mata untuk selalu aware pada tubuh, terutama pembuluh kesehatan pembuluh darah. Materi selanjutnya tentang jantung. Ini ngga kalah bikin deg-degan lagi :p

Tahu kan ya, kalau jantung merupakan organ vital dalam tubuh manusia. Jantunglah yang memompa darah untuk dialirkan ke pembuluh-pembuluh darah. Ibaratnya, jantung itu mesin pompa yang mengalirkan air. Bisa dibayangkan ya gimana jadinya kalau pompanya rusak. Pasti air yang menjadi kebutuhan hidup jadi terhambat.



Materi tentang jantung disampaikan oleh dr. Faris Basalamah, SpJP FIHA FAPSIC FAsCC. Secara umum, penyakit jantung dan pembuluh darah ada beberapa jenis, diantaranya:
  • Penyakit jantung koroner
  • Penyakit jantung aritmia 
  • Penyakit katup jantung 
  • Penyakit jantung bawaan 
  • Penyakit jantung kongestif
  • Penyakit jantung perikardium
Saya tidak akan menjelaskan satu persatu tiap jenis penyakit jantung tersebut. Lieur juga atuh lah. Namun, akan coba saya sharing tentang penyakit jantung pada umumnya saja. 

Untuk memastikan apakah seseorang menderita penyakit jantung perlu dilakukan tindakan diagnostic. Pemeriksaan yang dilakukan seperti memeriksa detak jantung dan tekanan darah. Pasien juga akan diambil sample darahnya untuk mengukur kadar kolesterol dan memastikan apakah memang fungsi jantungnya bermasalah. 

Setelah hasilnya ditemukan, dokter akan melakukan tindakan lanjutan seperti CT scan jantung, EKG, MRI, hingga Kateterisasi

Pernah dengar istilah kateterisasi? saya pernah, namun memang tidak tahu secara detail gimana proses kateterisasi pada jantung itu. 

Diagnostic 

Dr. Faris Basalamah yang menyampaikan materi ini menjelaskan bahwa tindakan kateterisasi adalah tindakan diagnostik minimal invasif dengan memasukan tube kateter ke dalam arteri / vena kemudian didorong secara antegrade / retrograde dengan panduan flouroskopi menuju jantung.



Tindakan kateterisasi ini tujuannya untuk mengetahui apakah ada sumbatan atau penyempitan pada arteri/vena. Dengan begitu, dokter akan tahu apa tindakan selanjutnya yang perlu dilakukan. 

Secara umum, diagnostic yang dilakukan untuk penyakit jantung diantaranya ;
  • Penyakit Jantung Kanan, antegrade melalui vena dilakukan untuk penyakit jantung bawaan, penyakit katup jantung, dan emboli paru 
  • Penyakit Jantung Kiri, retrograde melalui arteri dilakukan untuk penyakit jantung bawaan, penyakit katup jantung, dan penyakit jantung koroner 
  • Pada penyadapan jantung kanan dan kiri dilakukan pengukuran tekanan dan saturasi ruang-ruang jantung dan dilakukan angiography 
Gimana, mulai pusing dengan istilah-istilah medisnya? tak apa ya. Kan jadinya sambil belajar supaya sedikit lebih familiar dengan istilah kedokteran itu. Karena belajar itu harus, biar lebih pinter :p

Jantung punya peran penting dalam tubuh kita, jadi kesehatannya wajib banget buat dijaga. Coba itu, kalau yang suka main kaget-kagetan jangan diterusin lah kebiasaannya. Soalnya bisa berpengaruh sama kesehatan jantung juga. Kasian sama jantungnya, berdebarnya jadi lebih kenceng kalau dikagetin. Walau tidak sepenuhnya benar, tapi yaa waspada saja. Kesehatan jantung bisa dijaga dengan olahraga teratur, makan makanan yang sehat, dan pola hidup yang lebih terjaga. Jangan suka begadang, ngga baik. 

Bedah Vaskular


Setelah berdebar-debar ngobrolin soal jantung, materi selanjutnya dari dr. Danny Pratama tentang Bedah Vaskular. 

Bedah vaskular ini berhubungan dengan varises. Apa itu varises? Jadi, varises adalah kondisi dimana  terjadi pembengkakan dan pelebaran pembuluh darah vena, yang biasanya terjadi pada bagian kaki akibat penumpukan darah. Kondisi ini terjadi karena katup vena melemah atau rusak. Pada kondisi normal, vena itu memiliki fungsi mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung. Di dalam vena, ada katup yang berfungsi sebagai pintu satu arah agar darah yang sudah melewatinya tidak kembali lagi.



Katup vena yang rusak akan menyebabkan terjadinya arus balik dan penumpukan darah dalam pembuluh vena. Nah, penumpukan inilah yang jadi penyebab pembuluh tersebut jadi melebar, yang akhirnya menyebabkan varises. 

Gejala Varises 

Orang yang mengalami varises sangat terlihat dari urat-urat kaki yang menonjol. Agak seram sih kalau saya lihatnya. Gejala lain dari varises antara lain :
  • pembuluh darah terlihat seperti akar
  • Pembuluh darah tampak menyerupai tali berpilih berwarna biru atau ungu tua 
  • Kaki terasa nyeri, panas, dan nyut-nyutan 
  • Pembengkakan di kaki bagian bawah (termasuk pergelangan kaki)
  • Kaki terasa berat dan tidak nyaman 
  • Kulit di area varises tampak kering dan gatal 
  • Kram pada otot kaki 
Perempuan yang sering menggunakan sepatu ber-heels tinggi, rentan banget kena varises. Makanya, dikurang-kurangin saja. Terlalu sering berdiri pun bisa jadi pemicu. Beban kaki menjadi lebih berat karena terlalu sering menopang berat tubuh. 

Kesimpulan 

Dari 3 materi yang disampaikan oleh tiga dokter, dapat disimpulkan bahwa ketiga jenis penyakit tersebut bisa didiagnostik dengan Angiografi. Dan, Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur memiliki alat dan tenaga ahli yang sangat memadai untuk Angiografi. 

Visit Ruang Kateterisasi Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur 


Setelah sesi 'kuliah umum' dengan para dokter, saya dan teman-teman blogger diajak buat melihat ruangan kateterisasi. Seriusan deh, agak deg-degan dengan ruangan ini, ngga tau kenapa. Kami berjalan menuju lantai 3 dipandu oleh panitia dan tim dokter. 

Sampai di ruangan kateterisasi, kami disambut oleh suster Tuti. Sebelum menjelaskan gimana proses kateterisasi, kami diajak buat lihat-lihat ada apa saja di dalam ruangan. Ruangannya dingin dan tenang, ya iyalah nama pun semacam ruang operasi :p 





Ada bed di besar yang digunakan sebagai area recovery. Toilet dan wastafel juga tersedia di dalam ruangan. Ada ruangan khusus dengan banyak monitor di dalamnya. Fungsinya untuk memantau proses kateterisasi yang sedang berlangsung. Ruangan utama katerisasi dilengakapi dengan bed khusus yang fleksibel.

Sesi yang membuat saya agak merinding-merinding disko adalah ketika suster Tuti menjelaskan proses kateterisasi. Walau menurut beliau prosesnya tidak semengerikan yang dibayangkan, tetap saja bikin lutut gemetar. Dilanjut dengan penjelasan proses pemasangan ring pada jantung. Walau banyak bahasa medis namun suster Tuti menjelasakan dengan bahasa yang mudah dipahami. 

Ring Untuk Jantung




Berada di dalam ruang kateterisasi membuat saya banyak-banyak bersyukur masih diberi nikmat sehat. Orang yang pernah berbaring di bed kateterisasi untuk pengobatan, pasti ngga pernah terpikir sebelumnya. Mungkin mereka juga akan berpikir, betapa untuk sehat itu sangat mahal. 

Bagi yang sedang ikhtiar berobat jantung, saraf, dan penyakit vaskular, mungkin Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur bisa menjadi rujukan. Ada dokter ahli yang sangat bersahabat yang siap membantu. Staf dan pegawai rumah sakit pun ramah.

Bukan untuk membagus-baguskan, karena memang saya sendiri sudah membuktikan. Mitra Keluarga Bekasi Timur sudah jadi andalan saya dan keluarga untuk urusan kesehatan dan semuanya sudah punya rekam medis di sana. O iya, saya sudah 3 kali melahirkan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur :) Jadi sudah sangat hafal sekali bagaimana pelayanan yang diberikan. 

Semuanya pasti mau sehat, maka lakukan apa yang bisa membuat diri kita sehat




Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur 
Jl. Pengasinan - Rawa Semut, Margahayu, Bekasi Timur 17113
Telp. (021) 8999 222 
Email : bekasitimur@mitrakeluarga.com
www.mitrakeluarga.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...