badge

Rabu, 28 Mei 2014

32 Rahasia Penting Tentang Yahudi


1. Tahukah Anda bahwa selain ras Yahudi, dilarang membeli atau menyewa tanah di Israel ?
2. Tahukah Anda bahwa setiap ras Yahudi yang ada di setiap Negara di seluruh dunia menjadi warga Negara Israel secara otomatis? Sementara warga Palestina yang terlahir di tanah negerinya sendiri sejak puluhan abad yang lalu terus diusir ke luar Palestina?
3. Tahukah Anda bahwa penduduk Palestina yang menetap di kawasan Israel harus menggunakan kendaraan dengan cat dan warna khusus untuk membedakan antara ras Yahudi dan non Yahudi?
4. Tahukah Anda bahwa Yerusalem bagian timur, Tepi Barat, Gaza dan dataran tinggi Golan dianggap oleh masyarakat internasional khususnya barat dan Amerika sebagai kawasan yang dijajah Israel dan bukan merupakan bagian dari Israel?

Membuat Musibah Menjadi Anugerah


(artikel online pertama saya yang diterbitkan)


dakwatuna.com - Sebagai makhluk yang Allah beri kesempurnaan fisik dan akal, manusia tidak pernah lepas dari ujian. Setiap manusia yang hidup pasti pernah merasakan ujian. Baik ujian yang baik atau buruk.
Musibah merupakan bentuk dari ujian yang Allah hadirkan di tengah kehidupan di dunia. Bukan tanpa sebab Dia memberikannya, karena selalu ada hikmah yang terselip setelahnya. Dan, kebanyakan dari kita selalu menyadarinya setelah musibah itu berlalu.

Sakit, kehilangan harta dan kehilangan orang-orang tercinta adalah beberapa musibah yang sering kita alami. Saat sakit menghampiri, sesungguhnya Allah sedang menggugurkan dosa-dosa kita. Jika bersabar menerimanya, Allah pun akan mendatangkan keberkahan-Nya.
Tidak ada salahnya jika berdoa memohon kesembuhan, tapi bukankah lebih elok jika doa yang kita panjatkan adalah mohon diberi kesabaran yang lebih banyak dalam menghadapai penyakit. Karena Allah berfirman: Innallaha Ma’ashabirin, Allah beserta orang-orang yang sabar.

Bagaimana jika musibah itu berupa kehilangan harta benda? Kebanyakan orang berpikir, harta benda yang mereka dapatkan adalah karena kerja kerasnya di dunia. Tatkala harta yang mereka kumpulkan hilang atau habis, mereka akan frustasi. Menyiksa diri sendiri dan menyesali takdir.
Allah-lah yang memberikan harta untuk kita. Allah pulalah yang berhak mengambilnya kembali jika Dia sudah berkehendak. Apapun yang kita usahakan untuk menjaga harta benda kita di dunia agar tidak hilang dan habis, jika Allah menginginkan semuanya lenyap maka tidak ada satupun yang berkuasa menghalanginya.
Semua yang ada di dunia merupakan titipan. Ibarat sebuah benda yang dititipkan kepada kita, jika sang pemilik memintanya kembali, apakah kita berhak menahannya? Tentu tidak. Yang harus kita lakukan adalah mengembalikannya, bukan? Begitupun dengan harta yang kita miliki. Semuanya adalah titipan yang harus dijaga sebaik-baiknya.

Musibah demi musibah yang mewarnai kehidupan manusia boleh jadi adalah bukti dari kasihsayang Allah. Banyak cara Allah membuktikan cinta-Nya kepada kita, salah satunya dengan memberikan musibah. Musibah yang datang silih berganti janganlah kita anggap sebagai takdir buruk. Sebagai orang beriman, maknailah musibah itu dengan bijak.

Jika musibah menimpa diri kita, ingatlah bahwa saat itu Allah sedang menunjukan cinta-Nya. Allah ingin kita bersabar. Karena dengan kita bersabar, Allah akan memberikan keberkahan. Allah ingin menggugurkan dosa-dosa kita yang menggunung tinggi. Dosa-dosa yang ditumpuk tanpa kita sadari. Allah ingin kita berdoa pada-Nya. Memohon dan meminta. Allah ingin kita bersujud, menderaikan airmata yang kita punya hanya untuk-Nya.
Allah menghadirkan musibah bukan karena Dia benci. Tapi karena cinta-Nya terlalu besar untuk kita. Musibah yang Allah datangkan tidak seberapa bila dibandingkan dengan musibah yang Allah hadirkan untuk Rasulullah dan para sahabat. Ya, jangan bandingkan diri kita yang kerdil dengan Rasulullah dan umat terdahulu. Karena, kita tidak ada apa-apanya.

Jadikan musibah yang menerpa kehidupan sebagai muhasabah diri. Melihat lebih dalam dosa-dosa yang ditabung tanpa kita sadari. Yakinkan dalam hati, bahwa musibah adalah cara Allah menyayangi kita. Berdoa dan bersabarlah. Insya Allah akan lapang hati kita dalam menghadapinya.
Risalah Husna



Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/05/28/52094/membuat-musibah-menjadi-anugerah/#ixzz32zVcI3kL 
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Kamis, 22 Mei 2014



Happy Milad IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis) yang ke 4. Komunitas yang menjadi wadah para Ibu yang hobi nulis. Semoga semakin bermanfaat.

Selasa, 20 Mei 2014

Mengurus STNK Hilang




Efek dari kehilangan dompet beserta isinya, saya harus segera mengurus surat-surat berharga yang ikut raib. Awalnya agak sedikit parno jika harus berhadapan dengan pihak kepolisian. Kan, isu yang berkembang di masyarakat bahkan mungkin telah menjadi kenyataan, kalau mengurus surat kehilangan ya.. siap-siap tebalkan dompet. Malah, ada yang bilang ‘berurusan sama polisi itu kaya ilang kambing beli sapi’. Awalnya saya ga ngerti maksud dari istilah itu tapi akhirnya saya paham kalo berurusan dengan polisi ya memang harus siapakan dana banyak.

Dengan modal nekat, saya pun akhirnya berangkat. Bukan ke kantor polisi tapi ke kantor Balai Kemitraan Polisi dan Masyarakat (BKPM). Sebuah kantor yang berhubungan baik dengan masyarakt. Menangani kebutuhan masyarakat dengan lebih dekat. Kantor ini lebih friendly daripada Kantor Polisi beneran. Tapi, tetap yang menerima pengaduan kehilangan saya adalah polisi, karena ada petugas yang standby di kantor ini. Setelah surat pengaduan kehilangan selesai dibuat, saya segera meluncur untuk mengurus surat-surat yang hilang.

Senin, 19 Mei 2014

Saat Musibah Menjadi Anugerah




Kejadiannya memang diluar dugaan. Namanya juga musibah, kita tidak akan pernah bisa memprediksi kapan itu terjadi. Saat musibah itu berlalu, barulah introspeksi diri.

Saat suami memberikan smartphone sebagai hadiah ulang tahun, rasanya exicited sekali. Walau awalnya males pake smartphone segala karena khawatir keasyikan dengan aplikasi-aplikasi didalamnya, akhirnya saya terima juga smartphone yang memang tidak terlalu mahal itu. Dalam hati berjanji, kalau smartphone ini akan saya gunakan semaksimal mungkin untuk hal-hal yang bermanfaat. Saya minta izin untuk dagang online. Suami pun sama sekali tidak melarang, malah dia antusias sekali mendengar permintaan saya.
Beberapa orderan mulai saya dapatkan. Saya makin semangat menjalankan pekerjaan baru ini. Bolak-balik ke jasa kurir menjadi keseharian saya. Pokonya saya sangat senang dagang online.

Sampai akhirnya saya dan suami memutuskan untuk membuka toko offline. Aktivitas saya pun bertambah. Jaga toko offline sambil tetap menjalankan toko online. Jika ada orang yang datang ke toko walau hanya nanya-nanya aja, rasanya senang banget. Berharap nanti orang itu kembali lagi dan membeli beberapa potong baju yang saya jual.

Melihat peluang yang ada, saya pun meminta adik saya untuk join. Bukan untuk jualan baju, tapi untuk memanfaatkan teras toko yang kosong. Saya memintanya untuk jualan es yang sedang booming dan diminati semua usia. Jadilah, adik saya membuka booth di teras toko.
Yang awalnya saya harus buka tutup toko jika sore, karena mengurus anak-anak. Dengan adanya adik saya, saya tidak perlu lagi buka tutup. Sangat membantu sekali kehadirannya.

Hingga kejadian itu terjadi...
Adik saya harus menghadiri undangan pernikahan temannya. Saya pun sendiri jaga toko plus jaga boothnya. Saat saya sedang menyelesaikan tilawah, tiba-tiba ada 2 orang perempuan datang. Seorang perempuan sekitar 36 tahun berbadan gemuk, berkaca mata,  mengenakan jilbab dan seorang gadis dengan kisaran usia 21 tahun dengan tubuh yang tinggi berkulit putih, berambut ikal, berjerawat dan terlihat sangat manja. Gadis itu bahkan tidak melepas masker di wajahnya hanya menurunkannya dan membiarkan masker itu bertengger di dagunya. Kedua perempuan itu memesan es. Saya pun sibuk membuatkannya. Saat itu saya lupa membereskan dompet yang berserak diatas meja. Smartphone pun ada didalam dompet itu. Saat saya sibuk membuatkan es, perempuan 36 tahun melihat-lihat baju yang saya jual sambil bertanya. Gadis 21 tahun berdiri melihat saya yang sibuk dengan es walau sesekali ia masuk dan melihat-lihat baju.

Saya sama sekali tidak merasakan hal-hal yang negatif dari keduanya. Saat es pesanan mereka selesai saya buat, mereka membayar. Tapi tiba-tiba... bruuukk. Es yang telah saya bungkus dengan kantong plastik terjatuh. Gelas plastik yang menjadi wadah itupun pecah. Akhirnya saya pun membersihkan es yang terserak. Saya tidak tahu apa itu memang disengaja dan menjadi modus mereka, atau memang gadis 21 tahun itu tidak sengaja meletakannya terlalu pinggir jadi mudah jatuh.

Perempuan 36 tahun itu membeli 2 potong baju. Setelah membayar, uangnya tidak langsung saya letakkan didalam dompet. Saya hanya mengantonginya di saku baju. Tidak seperti biasanya, uang hasil dagangan biasanya langsung saya masukkan kedalam dompet tapi saat itu saya hanya memasukkan ke saku baju.

Setelah kedua wanita itu pergi, saya pun mengeluarkan uang dari saku baju. Betapa terkejutnya saya, karena dompet berwarna hijau dengan panjang kira-kira 20cm itu sudah tidak ada diatas meja. Saya pun berusaha tenang. Mungkin terjatuh, batin saya. saya mencoba menyisir seluruh sudut toko, tapi hasilnya, saya tidak menemukan dompet itu.

Saya pun terduduk. Pandangan pun menerawang. Mencoba kuat tapi akhirnya air mata saya tetap jatuh. Pikiran saya pun bermain, menerka-nerka apakah ini ‘teguran’ (lagi). Jika ingat beberapa kejadian yang tidak baik yang saya alami, (pasti) saat itu saya sedang marah dengan suami. Motor yang saya kendarai terpeleset, terserempet mobil pick up, kehilangan uang dari saku baju, keseleo dan beberapa kejadian yang tidak baik. Semuanya terjadi saat saya sedang marah dengan suami.
Saya sadar inilah teguran dari Alloh. Sambil berusaha introspeksi diri, setelahnya saya pun minta maaf. Sadar bahwa ini adalah kesalahan saya.

Tapi,  setelahnya pun saya bersyukur. Saya yakin seluruh kejadian yang tidak mengenakkan itu adalah bukti kasih sayang Alloh. Alloh tidak ingin saya menjadi istri yang tidak shalihah.  Dengan kejadian ini saya serasa ‘disentil’. Alloh menginginkan saya introspeksi, muhasabah.

Saya bersyukur Alloh masih mau menegur kesalahan saya. Sesuai dengan permohonan di tiap-tiap doa yang saya panjatkan. Saya berharap teguran ini menjadi penggugur dosa-dosa saya yang menggunung. Mungkin Alloh inginnya, saya tidak membawa dosa saat saya berjumpa denganNya. Makanya, seluruh dosa-dosa saya hukumannya ditunaikan di dunia. Berharap di akhirat, saya bersih dari dosa. Sungguh, cara yang sangat indah, yang Alloh berikan untuk saya.

Musibah-musibah itu membuat saya sadar akan Kasih Sayang yang Alloh berikan untuk tiap-tiap hambanya yang beriman. Musibah pun berubah menjadi anugrah bagi saya. Anugerah karena inilah cara Alloh mencitai saya. ‘Menyentil’ sedikit kuping ini agar selalu sadar bahwa kemuliaan seorang istri apabila ia mampu membuat suaminya merasa tenang.
Dan saya pun berusaha....

Bekasi @night
Friday 09052014





Menulis (lagi)

Akhirnya dibuat juga blognya. Setelah awalnya enggan menggunakan dan mengaktifkan blog tapi nyatanya,  ada beberapa manfaat yang bisa saya ambil dari blog ini.

Sebelum ini, saya sudah pernah membuat blog tapi karena malas untuk mengutak-atik akhirnya saya biarkan begitu saja.

Dan, blog ini semoga bisa membuat saya kembali mencintai hobi menulis yang sempat saya biarkan menguap begitu saja.

Semoga...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...