badge

Rabu, 13 Juli 2016

Agar Tetap Awet, Ini Tips Merawat Jilbab Yang Harus Diketahui



Lebaran kemarin, koleksi jilbab pasti nambah ya. Begitu juga saya, padahal jilbab yang lama masih sangat cukup dan bagus. Tapi, ya kan mau lebaran pakai baju baru jadi jilbabnya pun harus match sama bajunya *alasan emang pengen beli jilbab baru aja*. Biasanya pilih jilbab dengan warna yang senada dengan baju atau gamis. Jadi, ketika dipakai eye catching gitu deh. Ngga bikin sakit mata orang yang melihatnya. 

Saya pribadi, biasanya akan beli jilbab dengan bahan yang adem dan menyerap keringat. Apalagi saat lebaran kan saatnya keliling buat salam-salaman. Dari rumah ke rumah, otomatis akan banyak bergerak dan berkeringat. Kalau jilbabnya adem, acara keliling buat silaturahim pun ngga akan terganggu. 

Nah, masalah adem atau tidaknya jilbab itu tergantung dari bahannya. Dan, jilbab yang ada saat ini kan sudah macam-macam bahannya. Kalau dulu, kita mungkin hanya kenal jilbab katun saja. Sekarang, saat tren hijab berkembang, bahan jilbab pun makin banyak. Sebut saja jilbab paris, sifon, ceruti, dan lain-lain. Dan, untuk menjaga agar jilbab kesayangan tetap awet dan bisa tahan lama dipakai, ada tips yang mungkin bisa diaplikasikan.

1. Cuci Sesuai Bahan

Karena jenis bahan jilbab itu macam-macam, cara cucinya juga biasanya berbeda. Untuk jilbab paris yang memang terbuat dari serat yang tipis, sebaiknya dicuci manual alias cuci pakai tangan. Karena, kalau dicuci pakai mesin, khawatir jadi mudah sobek karena ketarik-tarik.

Untuk jilbab berbahan sifon dan ceruti cukup direndam saja dengan sabun at cuci (detergent). Jilbab yang kita pakai kan biasanya ngga kotor-kotor banget. Paling hanya keringat saja. Kecuali kalau kita ikutan outbond yang pakai acara nyebur ke lumpur. Tentu jilbabnya harus dicuci dengan ekstra tenaga.

Kalau jibabnya berpayet, jangan cuci menggunakan detergent. Tapi gunakan sampo sebagai pengganti sabun. Karena, detergent bisa membuat warna payet memudar. Untuk jilbab instan, cara cucinya cukup direndam dengan detergent saja.

2. Jemur Di Tempat Teduh

Setelah dicuci, gantung jilbab menggunakan hanger. Jemur dengan posisi bagian dalam berada di luar atau dibalik. Jangan terkena sinar matahari langsung, jadi cukup diangin-anginkan saja. Karena, jilbab itu tipis jadi bisa cepat kering. Cara ini dilakukan supaya warna jilbab tidak pudar.

3. Setrika Pada Suhu Rendah

Ini berlaku untuk semua jenis jilbab, kecuali memang tingkat kusut jilbab itu parah banget, boleh lah agak dinaikan suhunya. Gunakan air atau cairan penghilang kusut supaya proses setrika jadi lebih cepat. Untuk jilbab yang memiliki sablon atau payet, cara setrikanya dibalik ya. Jadi, gosok dibagian yang ngga ada sablon atau payetnya. Cara ini supaya sablon atau payet ngga rusak.

4. Simpan Pada Tempat Khusus

Setelah rapih disetrika, simpan jilbab di tempatnya sendiri. Maksudnya, jangan digabung dengan pakaian. Kita bisa menggunakan hanger khusus jilbab atau menempatkan jilbab pada lemari khusus. Ini untuk menghindari jilbab kusut lagi setelah disetrika. Jadi, saat mau dipakai jilbabnya masih tetap rapih.

5. Hindari Aksesoris Tajam

Pakai jilbab tanpa bros rasanya ada yang kurang ya. Karena, bros akan membuat tampilan jilbab jadi makin cantik. Tapi, kita perlu menghindari bros atau aksesoris yang tajam (bukan penitinya ya). Ini untuk menghindari jilbab tersangkut yang nantinya akan membuat jilbab jadi sobek atau bolong. Pilih aksesoris yang terbuat dari bahan yang aman seperti bros kain, renda, atau flanel.

Dan, untuk membuat jilbab kita jadi kelihatan cantik, bisa cari inspirasi di Trend fashion hijab breaktime. Disana ada banyak inspirasi hijab yang bisa jadi rekomendasi. Karena, pakai jilbab perlu juga kita sesuaikan agar enak dilihat. Jangan lupa untuk merawat jilbab dengan benar, supaya jilbab kesayangan bisa awet.




badge

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...