badge

Minggu, 27 Agustus 2017

Saya Blogger, Saya Pencari Blogger


Bebarapa waktu yang lalu, ada seorang teman yang menyodorkan satu link sebuah postingan blog. Dia cukup excited ketika menunjukkannya pada saya. Karena dia antusias, jadi saya pikir tulisannya pasti menarik. Entah menarik buat dipuji, dibully, atau digosipin :) Ya udah, karena penasaran akhirnya saya baca. Dan saya mulai manggut-manggut membaca paragraf demi paragraf dari isi tulisannya. Bukan berarti saya setuju sepenuhnya dengan isi tulisan. Tapi biar berasa kalau saya lagi baca aja. 



Jadi, secara garis besar yang dibahas itu soal attitude seorang blogger. Blogger harusnya begini, blogger ngga boleh begitu, dan lain-lain yang menurut si penulis salah. Sebenarnya, ini bukan tulisan pertama soal 'masalah blogger' yang saya baca. Ada beberapa tulisan yang pernah saya baca dengan tema yang sama. Tapi kan beda penulis, ya beda sudut pandang. 



Ada postingan yang isinya blas menjelekan blogger. Di tulisannya, dia bilang kalau blogger itu attitudenya kurang bagus. Setelah ditelusuri, ternyata yang nulis seorang jurnalis yang mungkin apes ketemu blogger yang attitudenya ngga baik. Postinganya sempat membuat emosi banyak teman-teman blogger. Reaksi yang timbul pun macam-macam dan saya yakin banget kalau tulisan yang dia tulis itu menang banyak pageview

Balik lagi soal attitude blogger yang ditulis seseorang itu. Menurutnya, seorang blogger itu ngga seharusnya nanya-nanya soal hak kalau diundang ke sebuah acara. Hak yang dimaksud itu fee, uang transport, atau isi goodie bag. Harusnya, blogger itu memanfaatkan kesempatan buat kenal dengan banyak orang di acara itu, daripada nanyain fee. Harusnya blogger itu ya kalau diundang ya datang aja tanpa banyak nanya ini itu. Harusnya blogger itu nurut aja apa permintaan yang ngundang, toh yang ngundang juga udah effort buat ngundang blogger. Jadi, blogger yang banyak nanya apalagi suka nanya-nanya 'ada fee apa ngga?' itu salah, menurut si penulis. 

Di tulisan ini saya cuma mau sharing aja ya. Ngga ada maksud menyinggung, menghakimi, atau merasa paling tahu. Based on experience aja sih sebenernya. Kalau yang udah kenal saya, mungkin tahu kalau saya blogger dan (kadang) jadi pencari blogger. Ada beberapa kesempatan saya diminta buat nyari blogger buat sebuah acara. Saya ngga suka dengan istilah 'koordinator blogger' karena kesannya berjarak aja gitu. Entahlah apa sebutan yang enak, asal jangan sebutan yang itu aja. 

Saya cuma mau berbagi pandangan dari dua sisi. Karena saya blogger dan sering nyari blogger buat kepentingan acara, jadi saya bakal menuliskan apa maunya saya ketika sebagai blogger, dan ketika saya jadi pencari blogger. 

Sebagai Blogger

Dulu, pas awal-awal jadi blogger dan kenal komunitas, segala macam event yang pas saya bisa ikut, pasti saya datangain. Setiap ada yang sharing undangan acara, langsung buru-buru daftar. Ngga mau melewatkan kesempatan buat hadir di sebuah event. Mau itu dibayar atau ngga, ada uang transportnya apa ngga, hajarr bleh. Lagi semangat cari eksistensi dan biar dikenal juga sama banyak blogger yang duluan ngetop. Berharap ikutan ngetop juga sih. 

Ngga sedikit event yang bikin kecewa. Kaya ngga dikasih makan, minum, atau goodie bag. Tapi bagi saya itu risiko sih karena terlalu 'nafsu' sama event. Semua pengen didatangin tanpa pilah pilih. 

Makin kesini, saya jadi membatasi diri. Ngga lagi 'nafsu' banget ikutan event. Namun, ada beberapa point pengecualian buat saya, dimana saya bakal bersedia datang untuk hadir di event, dibayar ataupun ngga, jika..
  1. Tema eventnya pas dengan blog atau ya masih ada korelasinya sama tema blog saya. 
  2. Ilmu yang bakal didapat worth it buat self-development
  3. Kenal sama yang ngundang dan udah ada hubungan baik. Mau itu brand, agensi, atau admin komunitas
  4. Suka sama brandnya dan pas pakai produk itu
That's it. Selebihnya, saya bakal mikir-mikir buat datang ke suatu acara. Pas diundang langsung oleh pihak agensi atau admin komunitas (yang saya ngga kenal-kenal amat), saya akan tanya soal hak atau benefit apa yang saya terima kalau saya datang. Menanyakan soal hak / benefit blogger pun dengan bahasa yang santun. Kalau agensinya 'rada pinter' pas ada blogger yang nanya soal hak/benefit, mereka biasanya langsung ngerti apa yang dimaksud si blogger.

Hak/benefit itu ngga melulu dalam bentuk rupiah. Kadang bentuknya produk yang nilainya lumayan bahkan lebih dari rate yang biasa saya terima. Kenapa saya tanyain soal itu? karena untuk menghadiri sebuah acara, ada yang harus saya korbankan. Nitipin Una dulu ke neneknya, masak buat anak yang pas dia pulang dan saya belum sampai di rumah. Belum lagi ongkos menuju lokasi yang harus dikeluarkan. Kalau lokasinya jauh dari akses angkutan umum kaya Transjakarta, bisa dipastikan saya bakal naik ojek online. Dan naik transportasi online itu ngga gratis. 

Saat brand mengundang blogger ke suatu acara, tujuannya apa? Tentu publikasi dan promosi ya kan. Mereka pengen acara yang diadakan ditulis oleh blogger, kemudian disebar ke media sosial. Dengan begitu, akan banyak orang yang tahu. Kalau ada agensi yang bilang 'kan kita udah kasih makan sama goodie bag, ngga perlu fee juga kali' then, di acara yang sama si agensi ngasih vouceher belanja ke jurnalis. So, maksud ngana??

Saat agensi atau brand mengundang blogger, tentu sebenarnya paham kan blogger itu apa. Treatment seperti apa yang harusnya dikasih ke blogger. Blogger ngga minta diberi ruang khusus atau pelayanan yang  spesial kok. Blogger hanya cukup dihargai keberadaanya. Mau gimana pun, jurnalis dan blogger itu beda. Target pembaca kami (as blogger) beda dan gaya nulis kami pun beda. Ada feel di setiap tulisan yang kami buat dan itu biasa dilakukan oleh blogger. Ada tahapan penulisan yang harus dilewati. Termasuk memilah foto yang bagus, mengedit, membuat foto lebih terang, dan sebagainya. Itu makanya, ada blogger yang ngga bisa kalau nulis on the spot.

Seorang blogger pro, ngga akan nulis asal-asalan. Kualitas tulisan dan foto dari blogger pro bisa lah dilihat di blognya. Jadi, ketika memutuskan untuk mengundang blogger baiknya memang tawarkan benefit apa yang bisa diterima. Hak yang diterima blogger apa dan kewajiban blogger setelah menerima hak itu apa. Ngga ada salahnya dikasih tau aja ke bloggernya. Ditanya ke bloggernya apakah mau jika benefit yang didapat bukan dalam bentuk fee dan sebagainya. Itu malah akan membuat blogger lebih dihargai. Kalau blogger menolak, jangan langsung salah paham. Bisa jadi alasannya karena udah ada undangan yang lebih dulu diterima, waktunya ngga cocok, atau alasan pribadi lainnya. 

Jangan mengeneralisasi semua blogger itu sama. Satu blogger melakukan kesalahan, bukan berarti semua blogger seperti itu. Saya selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik ketika diundang. Memberikan tulisan yang baik dan berkualitas, hadir tepat waktu, hingga menjaga attitude. Sometimes, saya malah jadi anteng banget pas hadir di sebuah acara. Saking diemnya, malah ada yang mengira saya ini pendiam. Padahal mah aslinya ngga bisa diam, cerewet cenderung bawel juga, o iya galak juga deng 😆

Pesan : Sebagai blogger, kita kadang jadi sorotan banget, terutama ketika event yang juga ada jurnalisnya. Ada jurnalis yang terang-terangan ngga suka sama blogger. Alasannya? Karena dia melihat segelintir blogger yang rada ngga bisa diem, terlalu heboh, hingga 'gragas' ketika ngambil makanan. Jadi pesan saya, tetaplah berlaku sewajarnya. Saat ngobrol jangan terlalu heboh sampai berisik banget, ketawa ngakak yang kedengeran sampai seantero ruangan. Itu malah akan mengundang mata-mata sinis dan makin membuat image blogger jadi jelek. So, untuk menciptakan kesan yang baik, berlakulah dengan baik. Karena attitude yang baik akan selalu membuat kita punya nilai plus. 

Sebagai Pencari Blogger

Pada beberapa kesempatan, saya juga pernah menjadi orang yang diamanahi buat nyari blogger. Tentu aja buat kebutuhan sebuah acara. Kalau pas butuhnya dikit, biasanya sih saya japri aja. Saya bakal pilih blogger-blogger yang udah ketahuan kualitas dan (sure) attitudenya. Apalagi kalau klien mintanya pakai syarat jumlah follower segala. Tentu ngga bisa kan kalau asal ngambil blogger. 

Kalau permintaanya pakai syarat jumlah follower biasanya sih ada kompensasi. Bisa berupa fee, produk, atau voucher. Dan kompensasi itu akan saya sebutkan ketika mengundang, sebelum si blogger nanya. Jujur, ngga enak banget ditanya soal fee sama blogger yang mau diundang. Tapi, itu hal yang wajar ditanyain. Apalagi kalau ngundangnya personal. Sebisa mungkin saya ngga baper dan  ngga 'nandain' blogger yang banyak nanya itu. 

Sebenarnya, itu memang hak blogger buat tanya-tanya benefit apa yang dia dapat. Makanya, sebisa mungkin saya akan jelaskan dulu soal benefit apa yang mereka dapat. Benefit kan ngga melulu uang yaa. Jadi, saya akan sangat menghargai ketika blogger yang mungkin saya japri secara personal ngga terlalu detail banget nanyanya. 

Apapun benefitnya, biasanya saya akan jelaskan pada blogger yang saya pilih. Walau (misalnya) benefitnya cuma makan, coffee break, sama goodie bag aja. Ada blogger yang nolak kalau benefit atau kompensasinya bukan uang, tapi ngga sedikit juga yang tetap menerima. Blogger yang menolak biasanya sih pakai alasan kalau udah ada acara (mungkin emang benar udah ada acara), lokasinya kejauhan (means, ngga ada uang transport ya rugi lah), ngga ada yang jaga anak, dan alasan lain. Dan, blogger yang tetap mau diundang dan hadir biasanya karena menjaga hubungan baik atau memang pas waktunya, atau ngga mungkin enak sama saya 😁😁

Karena pernah ngerasain gimana jadi blogger yang datang tanpa 'disuguhi' apa-apa, saya jadi lebih hati-hati kalau pas ngundang blogger. Sebisa mungkin, ngundang blogger ke suatu acara yang memang ada 'suguhan'nya. Sekali lagi saya bilang, kalau itu ngga melulu soal uang ya. Tapi memang sebisa mungkin, saya ngudang blogger yang memang ada fee atau ya minimal penggantian transport (dimana jumlahnya memang ngga terlalu besar). 

Kalau acaranya paid review, sebagai pengundang biasanya saya yang mewakili komunitas, akan membayarkan hak blogger tepat waktu. Bahkan sebelum deadline pembayaran, saya sudah mengirimkan hak blogger itu. Asalkan dana dari pihak pengundang sudah ada, tentu hak blogger akan disampaikan segera. Jangan sampai ditanya dulu sama bloggernya, baru transfer. Jika ada kondisi dimana dana dari pihak pengudang belum turun, tentu saya atau perwakilan dari komunitas akan kasih update ke bloggernya. Jangan sampai blogger bertanya-tanya atau jadinya menduga-duga yang negatif. 

Pesan : Kebanyakan pengundang, biasanya menghindari blogger yang demen 'curhat' ngga jelas di medsos. Segala macam dicurhatin termasuk soal acara yang mungkin ngga sesuai ekspetasi. Misalnya aja curhat soal ngga dapet fee, ngga kebagian goodie bag, makan, sampai doorprize. Kelakuan seperti ini jujur bikin ilfeel pengundang dan next bakal mikir ratusan kali kalau mau ngundang si blogger itu. Ketidakpuasan pada suatu acara, baiknya disampaikan secara personal. Bukan terang-terangan ditulis di timeline medsos. Sampaikan juga dengan bahasa yang baik dan ngga terkesan menyalahkan. 

Intinya, semuanya harus dikomunikasikan dengan baik. Seorang blogger yang diundang secara personal ke sebuah acara ngga ada salahnya nanya soal kompensasi, benefit, or name it. Asalkan ditanya dengan menggunakan bahasa yang enak. Ngga mentang-mentang blogger pro dan udah famous, cuma maunya datang ke acara berbenefit besar dan eksklusif, sehingga 'mencampakkan' undangan receh yang ngga ada apa-apanya. Ngga balas email atau balas whatsapp undangan. Ngga gitu juga yaa. 

Pihak pengudang ke blogger pun harusnya bisa mengkomunikasikan semuanya dengan baik. Termasuk soal hak dan kewajiban blogger yang diundang. Sebelum ditanya, baiknya memang dikasih tahu duluan. Even, kalau hak blogger cuma sekadar goodie bag, ya baiknya sampaikan aja. Itu akan jauh membuat blogger lega ketimbang si blogger menduga-duga bahkan GR kalau ada fee-nya 😊😊

The last, semoga ngga ada yang baper pas baca tulisan ini ya. Ngga ada maksud menyinggung kok. Saya cuma menulis based on experience aja. Yang saya tulis pun sebatas apa yang saya rasakan ketika berada di dua posisi itu. Semoga dijadikan bahan pembelajaran, buat saya dan teman-teman tercinta. Yang merasa kalau dunia blogging ini adalah ladang. Kalau mau ladangnya menghasilkan sesuatu yang berkualitas dan baik, pupuk ladang dengan sesuatu yang baik juga. 


49 komentar:

  1. Aku sih belum pernah punya pengalaman ikut event, mbak ^^
    Tapi thanks share ilmunya, mbak. Jadi udah tau apa yang harus dilakuin kalo suatu saat diundang tuk ikutan event.
    #ngarep

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga nanti bisa datang ke sebuah event yaa mba :)

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

      Hapus
  2. Sekitar 2 tahun ini saya gak ikut acara blogger di ibukota dskt. Dulu acara apa aja dibayar atau tidak kalau bisa saya ikut aja.

    Tapi btw soal blogger yg udah hit, famous atau apalah sebutannya, ternyata ada ya pas ada job, bagian nya yg mudah2 saja. Pas buzzer atau campaign yg wajib update sehari atau seminggu berapa kali (dijadwal) blogger hit itu gak ikut... Takut merusak citra medsos nya kali ya?

    Entahlah #jawabsendiriaja

    Btw lagi, moga kedepannya kalo pas nyari blogger, mbok ya saya blogger ndeso ini diajak toh, :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, itu masalah profesionlitas ya teh. Ada sih beberapa nemuin kaya gitu, tapi jadi tahu dan next ngga bakal ngajak blogger yang ngga bisa kerjasama gitu.

      Insya Allah, nanti diajakin yaa teh :)

      Hapus
  3. Waah..ini nih yang kucari2. Sebagai blogger baru,sekarang ini saya emang termasuk yang hajar bleh tia event. Daftar dulu aja,ada atau ga ada fee,yg penting sesuai minat,waktu dan jarak. Nah ..sebagai pencari blogger juga baru saya jajaki.Awalnya juga karena ada yg nawarin.Sebisa mungkin memposisikan sama seperti temen2 blogger lain yg ingin dihargai tanpa mengacuhkan kewajiban. Masalah attitude,saya juga setuju tuh mbak,g karena satu org blogger yg berattitude tdk baik maka jadi kena imbasnya ke semua blogger. Intinya emg jaga attitude ya.Makasih sharingnya ya mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyes, attitude is very important. Dari sikap kita juga kita bisa dihargai :)

      Hapus
  4. Aku pernah lho curhat, hihihi. Keren Ci, semoga aku termasuk yang dicari yaa, ngarepdotcom

    BalasHapus
  5. Waaah tulisan Uchi mewakili perasaan hatiku. Sebagai blogger dan pencari blogger, aku pun ngerasain apa yang Uchi tulis. Hihi bedanya, kalau pencari blogger,nama baik kita juga jadi taruhannya Chi kalau ada agency yang "nakal"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lah kok suara hatiku sama ya sama Sally....

      Hapus
    2. Kalau bawa nama komunitas, nama komunitas lah yang jadi taruhannya. Ngga enak kalau ngga bisa 'menjamu' dengan baik :) Sebisa mungkin hak blogger terpenuhi segera. Ngga sampai ditunda-tunda :)

      Hapus
  6. Tulisan yang bagus mba,bener bgt apapun posisi kita harus bisa menjaga attitude . Semoga kedepannya profesi bloger jadi profesi yg lebih dhargai.

    BalasHapus
  7. Nambahin chi...blogger yang ga tepat waktu, nulis press release gitu aja g pake feel dan riwil masalah payment kalau pas kita jadi koordinator....pasti akan mikir2 lagi aku buat ngajak...

    Siapa yang bilang suci pendiam xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. blogger yang kaya gitu next ngga usah diajak lagi mbacha, bikin malu. Kalau aku, langsung backlist aja lah :p

      "siapa yang bilang suci pendiam xD" hahaha... banyak yang bilang gitu mba. Dan kaget pas tau aslinya aku :p

      Hapus
  8. Uchi... pas banget siy kamu mewakili perasaan as blogger dan pencari blogger. Aku setuju ko jadi bersikap sewajarnya lah dan gak usah baper nanti jadi laper hehehe... intinya good attitude lah kalo emang ada salah2 dikit minta maaf lah ya... namanya juga manusia gak luput dari kesalahan (both of them ya sebagai blogger dan pencari blogger) hehehe...

    BalasHapus
  9. Setuju ama teh suci, saya ngerasain juga neh. Attitude juga penting ya sebagai blogger. Sebagai pencari blogger saya pernah juga dibaperin hehehe. Direcokin pernah, ya saya sabar aja. Karena setiap orang sikapnya ga sama ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. as blogger hunter, kita juga jadi tahu karakter tiap blogger yang kita ajak. Next, jadi lebih selektif lagi ngajakinnya.

      Hapus
  10. Saya blogger yang benar-benar recehan Mbak. Diundang sekali di event, itupun pas kebetulan mereka yang nyari. Saya langsung saja mengaku masuh newbie, buar mereka juga tahu, kalau tudak diterima juga enggak apa-apa, maksud saya biar sama-sama enak. Ternyata diajak hadir juga. Samasekali buta harus bagaimana dan ngapain, saya cuma diam mengikuti agar punya bahan tulisan. Selebihnya mencoba beramah tamah memperkenalkan diri pada mereka yang sudah profesional. Senang dapat ilmu dan bertemu dengan orang dan suasana baru, alhamdulillah fapat fee, makan dan goodie bag juga. Kapan bisa gitu lagi ya?��

    BalasHapus
    Balasan
    1. first time itu emang kadang susah dilupain. Apalagi kalau membekas banget. Next, semoga bisa hadir di sebuah event lagi ya :)

      Hapus
  11. Klo aku skrg lagi tahap berusaha ikutan semua event blogger yg diadakan di weekend. Dgn catatan gk bentrok dg acara keluarga. Tujuannya tentu (gk bisa boong) utk eksistensi, supaya kenal sm blogger2 lain, sbg bhn tulisan yang kadang suka mentok nyari bahan. Mslh fee kdg juga jd bhn pertimbangan sih. Apalagi yg lokasinya jauh banget dr rumah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Event apapun kalau emang kita bisa dan mau datang ya silakan aja ya. Tujuannya nambah network juga kan :)

      Hapus
  12. pantesan status mba Uci kalau lagi buka lowongan di grup ceplas ceplos gitu. Ternyata dua pengalaman itu pedomannya. Tapi emang paling dongkol itu kita udah ngerjain kewajiban tapi HAK masih ketahan atau ditahan, dengan beberapa alasan. Udah gitu enggak ada update beritanya. Sepi banget. Kalau udah disulut baru dah kasih tau. Saya mah cuma inget pesan Nabi Muhammad SAW, bayarlah hak pekerjamu sebelum keringatnya kering. Tapi nyatanya keringet sudah kering kerontang belum terbayarkan hak itu. Ehhh jadi curcol kan gw...😅😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah... nah.. kamu ketahuan, curhat colongan :) hahahaha

      Hapus
  13. Sebagai blogger, kita kadang jadi sorotan banget, terutama ketika event yang juga ada jurnalisnya. Ada jurnalis yang terang-terangan ngga suka sama blogger

    Heuheuheu..ini nih yang saya alami di sini :(
    Masih belum pada familiar kali ya sama yg namanya blogger~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanya, kita sebagai blogger harus aware soal attitude ya. Kalau kita bisa jaga sikap dan image, semoga banyak yang jadinya lebih 'ngeh' kalau blogger itu ada :)

      Hapus
  14. Kecepatan menulis seseorang terhadap materi yang diperoleh berbeda-beda. Saya termasuk lambat dalam mengolah data. Apa karena banyak pinginnya. Akhirnya terbengkalai. Saya masih punya daftar utang tulisan.
    Menulis sesuatu yang sudah lama lewat, itu sesuatu banget saudara. Harus mengubah sifat berita dari materi, jadi how to atau pengalaman atau bentuk lain.
    Berangkat dari kekurangan diri, sekarang berusaha lebih cepat dan apa adanya. Apa yang dilihat, dirasakan, didengar, dan cari bahan disumber lain. Penting h+7 paling tidak, bisa setor tulisan.
    Karena kebanyakan PR pula sekarang membatasi diri untuk hadir. Sadar diri. Tidak berani mendaftar kecuali komit hadir, menulis, dan mampu melakukan kewajiban.

    Masalah rejeki, Alhamdulillah rasanya masih amazing, ada saja Allah memberikan jalan (terima kasih untuk teman, agensi, brand, yang menjadi wasilah rejeki tersebut). Karena tidak berani bertanya sebelum berangkat harus punya bekal dan berhitung dengan budget. Kadang menulis demi memperoleh ilmu tanpa memikirkan hak yang diperoleh.

    Pernah jadi penghubung, saya masih malu-malu kalau disuruh menanyakan hak. Paling saya tanya kewajiban blogger, itupun karena agensinya kenal dekat. Alhamdulillah agensi dan klien sudah paham tentang hal ini.


    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang penting tetap berusaha upgrade diri ya mbak. Jangan pernah malu apalagi malas buat belajar. Skill akan meningkat kalau sering diasaha.

      Hapus
  15. Wah sayq jadi tahu nih sedikit gambarannya tentang dunia blogger. Bermanfaat sekali buat blogger pemula serti saya. Terima kasih

    BalasHapus
  16. Wah harus dicamkan baik-baik nih postingannya :)

    Emang kita harus selektif sih yah untuk ikutan event, aku ada beberapa produk yang suka aku hindari kalo ada event karena berasa suka kurang sreg nulisnya hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Whuaaaa... ada bibi titi telitiii, mimpi apaa saya sampai dikunjungi blogger hitzz :) Makasih udah mampir yaa tehh :)

      Soal selektif, kita emang seharusnya lebih selektif buat pilih pilih acara. Pun begitu buat review. Kalau dirasa ngga sreg, jangan diambil :)

      Hapus
  17. Terima kasih mbak Risalah. Tulisan ini jadi info yang sangat bermanfaat buat kita. Mbak keren banget banyak juara2 lomba blog ya tadi di achievement saya baca hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih udah mau baca postingan saya. Saya banyakan kalahnya kok mbaa, banyak banget deh.

      Hapus
  18. Wah terima kasih mba untuk ilmunya terutama untuk blogger pemula seperti saya. Rencananya besok saya akan menghadiri event pertama saya sebagai blogger. Jadi sengaja cari hal yang perlu dipersiapkan sebagai blogger ktika diundang ke event dan akhirnya ketemu tulisan ini. Doakan ya Mba semoga lancar 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah senangnyaa. Semoga lancar yaa acaranya. Alhamdulillah kalau tulisan saya ada manfaatnya :)

      Hapus

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...