badge

Selasa, 28 Agustus 2018

Bukan Sekadar Jadi Pengusaha, Tapi Jadilah Sociopreneur


Banyak start up bermunculan sekarang ini jadi bukti kalau minat wirausaha itu jadi makin tinggi. Jadi bukan buibu aja yang hobi jualan, tapi sekarang udah merambah ke anak-anak muda. Lumayan lah ya, jadi lebih banyak kegiatan positif. Daripada ngalay di socmed dan maksa pengen viral. Unfaedah sekali.



Terus, saya tuh suka amaze banget sama anak muda yang udah mikirin masa depan. Bukan masa depan dalam hal menjemput pasangan hidup loh ya, tapi bisnis buat menghidupi masa depan mereka. Masih sekolah udah bisa biayain diri sendiri, bisa beli ini itu dari hasil kerja sendiri, sampai ada yang bisa ngajak orangtuanya traveling segala. Uhh, bangga. 



Bulan lalu, saya sempat jadi saksi gimana antusiasnya para anak SMA bikin bisnisnya sendiri. Terus, tiba-tiba kumerasa melow bahwa ternyata masih banyak anak muda yang mau kerja dan bikin usaha sendiri. Sebuah kompetisi bisnis buat anak SMA bikin saya jadi banyak ide buat lanjutin bisnis yang terhenti. 


Cerita dulu dikit deh. Jadi sebelum hamil anak ketiga, saya sempat punya bisnis kuliner. Sebuah kedai serba pisang yang saya buka karena memang saya suka pisang. Makin semangat dengan kedai pisang itu ketika saya ikutan kelas bisnis selama 3 bulan. Eh, lagi asik-asiknya nikmati up and downnya bisnis kuliner itu, tiba-tiba saya hamil. Seketika, mood saya berantakan. 

Saya mabok pisang dan gampang lelah. Karena bisnisnya saya sendiri yang jalanin, akhirnya saya nyerah dan kedai pisang itupun tutup. Saat itu saya hampir depresi, makanya cari aman aja deh. Dan kedai pisangpun tinggal kenangan. Kalau lihat peralatan masak dan lain-lainnya, suka berasa melow deh. 

Jadilah Sociopreneur, Bukan Sekadar Enterpreneur


Sekarang, lihat kemajuan wirasusaha di Indonesia yang makin melesat, jadi pengen lanjutin bisnis lagi. Mungkin ngga di bidang kuliner dulu karena emang berasa banget capeknya. Lagi cari ide-ide bisnis yang santai, yang bisa dikerjakan sambil ngemil dan rebahan. Apa coba, hahahah. 

Ikutan kelas atau workshop bisnis juga jadi salah satu cara saya biar semangat wirausaha berkobar lagi. Gimanapun juga, perlu support lah yaa supaya semangat jadi pengusaha lagi.


Jadi, ngobrol santai soal bisnis di @America bareng Citi Bank minggu lalu itu jadi tambahan ilmu lagi buat saya. Narasumbernya adalah perwakilan 2 start up yang bisa dibilang sukses jalanin bisnisnya, Frame a trip dan Gojek. Ada juga pemenang Indonesia Student Company Competition (ISCC) 2018, SAGASCO SC dari SMAN 3 Semarang. 

Tema obrolannya adalah soal Sociopreneur. Hayoo, ada yang tau ngga apa itu Sociopreneur? Ya intinya adalah pengusaha yang ngga cuma mikirin perkembangan bisnisnya aja, tapi lingkungan sekitar. Karena, bisnis akan makin berkah kalau kita mau berbagi dengan orang-orang terdekat. 

Itulah sebabnya, SAGASCO SC keluar sebagai pemenang ISSC 2018. Karena produk yang mereka buat adalah aksi nyata dari kepedulian mereka terhadap lingkungan. Jadi, mereka itu bikin sepatu yang terbuat dari eceng gondok. Which is, eceng gondok adalah sumber terbanyak yang ada di lingkungan mereka yaitu Rawa Pening. 

Then, obrolan dengan Frame a Trip dan Gojek pun ngga kalah seru. Frame a Trip dimulai karena banyaknya fotografer yang karyanya bagus-bagus tapi belum banyak diapresiasi. Lalu, saat ini kebutuhan orang akan pencitraan diri juga makin banyak, ya kan. Banyak orang yang pengen punya foto bagus, apalagi selebgram yang kerjaannya berhubungan dengan foto. Jadi kaya gayung bersambut deh. 

Gojek sebagai start up transprtasi online pertama di Indonesia juga ikutan berbagi. Gojek itu hadir karena keprihatinan banyaknya tukang ojek yang mangkal tapi belum tentu juga dapat penumpang. Sekalinya ada, mereka harus antri karena biasanya mereka itu baris gitu deh. Jadinya ngga efisien dan buang waktu, belum lagi calon penumpang harus kuat tawar-menawar harga. Dari itulah, Gojek hadir buat membuat transportasi roda dua ini jadi makin efektif.

Elvera N Makki, Director Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia meyampaikan perhatian besar yang diberikan Citibank terhadap kesempatan ekonomi yang lebih luas bagi generasi muda atau Youth Economic Opportunities. Bukan hanya bagi diri mereka sendiri, tapi masyarakat sekitar.


Youth Sociopreneur Initiative yang digagas oleh Citi Bank Indonesia adalah wadah untuk para siswa yang terlibat dalam Student Company di sekolah. Dimana mereka akan dapat binaan dalam menciptakan ide produk, membuat strategi bisnis, penjualan produk, sampai likuidasi perusahaan. Para pelajar juga diberikan pendampingan bisnis secara intensif dari mentor PJI dan Citi Volunteers.

Robert Gardiner, Management Advisor Prestasi Junior Indonesia juga ikut menambahkan, generasi muda di Indoensia adalah penduduk yang dominan. Artinya jumlah mereka jauh lebih banyak dari yang lain. Nah, generasi muda ini perlu diberikan kesempatan untuk meningkatkan kualitas dan potensi diri, khususnya di bidang kewirausahaan. Berharap generasi muda ini akan jadi sociopreneur yang jeli melihat potensi lokal. Ngga cuma sukses secara individu, tapi juga punya dampak positif buat lingkungan mereka.

Sociopreneur Itu Keren!


Jadi pengusaha itu keren, lebih keren lagi kalau pengusahanya peduli sama lingkungan sekitar. Bisa memanfaatkan potensi loka yang ada di sekitar tempat usaha, hingga bisa memberdayakan banyak masyarakat sekitar.

Presiden Joko Widodo juga pernah menyampaikan harapannya pada generasi muda buat jadi sociopreneur di acara Kuliah Umumm di Universitas Gadjah Mada. Ciptakan ekosistem kewirausahaan yang  bukan cuma mampu menghasilkan peluang kerja, tapi juga memberi nilai tambah bagi masyarakat.

Jadi, buat kamu yang merasa masih muda dan pantas disebut muda, yuk lah jadi pengusaha yang punya kepedulian, dan mampu memberikan nilai tambah di lingkungan sekitar.

Bukan sekadar jadi pengusaha yang fokus hanya mengejar profit, tanpa memikirkan lingkungan yang sebenarnya bisa dimanfaatkan. Yang lagi mau memulai usaha, coba deh liat kanan kiri, depan belakang gitu. Kira-kira ada potensi tersembunyi apa yang bisa dijadikan peluang. Manfaatkan potensi lokal dan libatkan masyarakat buat bantu usaha kamu. Insya Allah jadinya lebih berkah.

Buat kamu yang sedang merintis usaha, hwaiting yaa!



5 komentar:

  1. noted banget buat aku yang sedang merintis usaha mba, harus pandai dan jeli memang dengan lingkungan sekitar melihat prospek bisnis juga peluang lingkungan sekitar untuk turut berdayakan :)

    duh kupenasaran kedai pisangnya lanjut ga mba kalau udah lahiran?ga hire pegawai kah mba?sehat2 ya mba

    BalasHapus
  2. Sabfat menginspirasi sekali mbak, semoga sukses selalu ya :)

    BalasHapus
  3. Ya, saya setuju sekali dengan kata-kata di atas kalau menjadi pengusaha itu keren :) Selain menciptakan peluang kerja, kita juga bisa mengurangi pengangguran di sekitar :)

    BalasHapus
  4. Saya setuju sekali sih, sebelum membuat usaha apa yang akan dijalankan, sebaiknya melihat potensi lingkungan sekitar yang perlu di manfaatkan :)

    BalasHapus
  5. Sangat bermanfaat sekali isi dalam blognya :)

    BalasHapus

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...