badge

Senin, 21 Februari 2022

Menjadi Keluarga Prima Untuk Cegah Stunting Pada Anak

 

"Aduh, kamu lucu banget. Umurnya berapa bund?" Seorang ibu yang ngga saya kenal, tiba-tiba mendekati Khal. Tangannya lalu mengacak rambut Khal pelan. 

"Dua setengah tahun bu" Saya melempar senyum dan berharap statement yang paling saya khawatirkan ngga diungkapkan. 

"Oh, saya pikir malah belum dua tahun. Imut ya" ucap si ibu sambil terus memerhatikan postur tubuh Khal. 

Cara Cegah Stunting

Ternyata, statement yang paling saya 'benci' terucap juga. Saya tahu, definisi 'imut' yang si ibu maksud itu adalah pendek dan kecil. Bukan sekali dua kali pernyataan itu terdengar di telinga saya. Mirisnya itu terucap dari orang yang sama sekali ngga saya kenal. Tanpa basa basi, mengeluarkan statement yang bisa jadi malah melukai perasaan si ibu. 

Kejadian seperti bukan kali pertama bagi saya. Saat kakaknya Khal kecil pun saya sudah harus bersabar dan berbesar hati menerima pernyataan 'kok pendek ya', 'kok kecil banget, ya', 'oh udah 4 tahun, kok kaya anak 2 tahun sih' :( Kalau sudah ngga tahan, ya paling saya nangis sambil peluk si kakak. 

Jujur, anak saya memang tidak terlalu tinggi. Kalau saya cek di KMS, kakaknya Khal saat balita, tingginya kurang 2cm dari yang seharusnya. Khal pun tidak jauh berbeda. Tapi pertumbuhan mereka yang lainnya, menurut saya sangat optimal. Si kakak sudah bisa jalan di usia 10 bulan dan bisa lancar bicara di usia 1 tahun. Sedangkan Khal, kognitif dan motoriknya sangat bagus. Khal juga sudah bisa memahami emosi baik diri sendiri dan lawan bicaranya. Khal hampir jarang sekali crancky apalagi tantrum. Khal paham akan larangan. Itu yang membuat saya, harusnya merasa bangga dan ngga minder dengan kondisi anak-anak saya. 

Apa Anak Saya Stunting?

Sempat terpikir, apa anak saya ini stunting ya? Abisnya, kok mereka pendek dan ngga seperti anak-anak seusianya. Padahal suami saya memiliki tinggi badan 175cm, sedangkan saya 156cm. Ya, ngga begitu pendek-pendek banget ya orangtuanya. Tapi setelah saya konsultasikan ke tenaga kesehatan di Posyandu, anak saya ngga tergolong stunting. 

Stunting

Kenapa masyarkat yang masih kurang aware terhadap stunting? Karena banyak masyarkat yang menganggap, anak pendek itu karena faktor genetik dari orangtuanya. Akhirnya, mereka menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya, bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang bisa dicegah. 

Bagaimana mendeteksi bahwa seorang anak bisa dikategorikan stunting? Minggu lalu, saya dan rekan blogger dari Kumpulan Emak Blogger menghadiri Prima Talk persembahan Frisian Flag yang menangkat tema Cegah Stunting dan Dampak Negatifnya Terhadap Perkembangan Otak dan Pertumbuhan Fisik Anak Prima Dengan 9AAE dan DHA 4x. Ada beberapa narasumber yang dihadirkan untuk sama-sama membahas soal tumbuh kembang anak, terutama soal stunting ini. Narasumber yang dihadirkan, diantaranya:

  • Andrew F Saputro , Coorporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia 
  • Prof. DR. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Pakar Tumbuh Kembang 
  • Pratiwi Rosani, Category Marketing Manager PT Frisian Flag Indonesia 
  • Baim Wong dan Paula Verhoeven, Public Figure 
  • Purwanto Wahyudi, Senior Manager Marketing Microeconomics Indomaret
Frisian Flag

Prof. Rini menjelaskan, Stunting masih menjadi tantangan yang harus ditangani. Mengutip data dari Riskesdas, pada tahun 2018 angka stunting mencapai 30, 8% tapi menurun sedikit di tahun 2019 menjadi 27,7% berdasarkan survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI). 

Prof. Rini menambahkan, status gizi anak itu dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi. Pola makan bergizi seimbang perlu diterapkan agar dapat memengaruhi status gizi anak secara positif. Gizi seimang dapat dicapai apabila makanan dan yang dikonsumsi dalam jumlah cukup, berkualitas baik, dan beragam jenisnya untuk memenuhi nutrisi yang diperlukan tubuh. 

Anak yang terlahir dalam keadaan gizi kurang, maka ia akan tumbuh menjadi remaja dengan status gizi kurang. Jika anak itu perempuan, maka ia berpotensi melahirkan anak dengan kondisi gizi kurang. Maka, kita harus memutus mata rantai ini, dengan berbagai upaya seperti sosialiasi dan edukasi. Tapi, semuanya harus dilakukan secara kontinyu. Karena mengubah perilaku dan pola hidup, tidak bisa instan. Butuh kesabaran untuk menjalaninya dan meningkatkan literasi pada masyarakat. Agar masyarakat paham dan sadar betapa pentingnya kecukupan gizi, demi mencetak generasi yang unggul di masa mendatang.

Buat para ibu, calon ibu, dan remaja putri, harus lebih aware ya. Karena, dari kitalah calon-calon penerus bangsa lahir. Kita tentunya mau memiliki anak yang sehat dan cerdas kan. 

Stunting


3 Hal Penyebab Stunting 

Dalam paparannya, Prof. Rini menjelaskan bagaimana stunting itu bisa terjadi. Secara garis besar, ada 3 hal penyebab stunting. Dimulai dari saat anak masih di dalam kandungan. Berlanjut saat mereka tumbuh menjadi seorang anak. Yuk, kita bahas satu persatu. 

Stunting

💕 Masa Kehamilan dan Periode Emas 1000 Hari Pertama Kelahiran 

Masa kehamilan ini sesungguhnya sangat krusial, baik untuk ibu maupun janin. Kita tahu ya, kalau apapun yang dikonsumsi oleh ibu hamil, akan ikut dimakan oleh janin. Itu sebab, ibu hamil ngga boleh makan sembarangan. Ibu hamil harus terpenuhi nutrisinya agar nutrisi itu ikut diterima juga oleh janin. 

Nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil setidaknya mencakup zat-zat berikut:
  • Karbohidrat sebagai sumber energi. Bisa berupa nasi, roti, tepung gandung, atau umbi-umbian 
  • Protein lengkap, baik nabati maupun hewani, seperti : ikan, telur, tempe, tahu, daging
  • Lemak 
  • Mineral penting seperti Fe, Zn, Ca, garam, dan asam folat yang berfungsi penting sebagai zar pembentuk jaringan otak 
  • Vitamin, terutama B dan C
  • Minimal 2 liter air atau lebih 
1000 HPK sangat krusial, karena di momen itulah kecerdasan dan tumbuh kembang anak ditentukan. 270 hari di dalam kandungan, 730 hari setelah lahir. Jadi, untuk mencegah stunting pastikan anak menerima gizi yang cukup untuk pertumbuhannya. Bahkan sejak ia masih dalam kandungan. 

💕 Gizi dan Infeksi 

Kekurangan gizi kronis dalam waktu yang lama, menjadi penyebab seorang anak mengalami stunting. Anak yang masih dalam masa pertumbuhan, memerlukan gizi yang seimbang. Untuk bayi, pastikan ia mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan. Setelah itu, bayi diberikan makanan pendamping ASI (MPASI) dan tetap diberikan ASI hingga usianya mencapai 2 tahun. 

Pemilihan dan pemberian MPASI harus beragam. Jangan terpaku hanya di 1 atau 2 jenis makanan hanya karena si kecil maunya makan itu-itu saja. Makanan yang beraneka ragam bisa mengandung aneka macam nutrisi yang diperlukan oleh si kecil. 

💕 Psikososial 

Kondisi mental dan perubahan hormonal ibu hamil sangat berpengaruh pada janin. Pola asuh dan pengaruh lingkungan juga berperan dalam risiko stunting. Lingkungan tempat tinggal juga harus dipastikan bersih jika kita ingin anak kita tumbuh lebih optimal. 

Efek Jangka Panjang Stunting

Mencegah itu jauh lebih baik dari mengobati. Setelah tahu penyebab stunting, sewajarnya kita berusaha untuk menghindari apapunn yang bisa menyebabkan stunting. Usaha yang kita lakukan sebagai orangtua dalam menghindari risiko stunting, adalah tanggungjawa kita sebagai orangtua. 

Stunting memiliki dampak yang buruk bagi masa depan si kecil kelak. Itu kenapa, Indonesia dalam hal ini Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, concern pada pemberantasan stunting. Karena, Indonesia masih masuk menjadi salah satu negara dengan jumlah stunting terbesar. Tahun 2013, Indonesia menempati posisi ke 5 dengan prosentase sebesar 3.9%.

Dampak jangka panjang yang bisa dialami anak dengan stunting, diantaranya : sulit fokus pada pelajaran karena keterbatasan perkembangan pada otak, serta berisiko mengidap penyakit kronis seperti diabetes hingga obesitas. 

Efek Jangka Panjang Stunting

Prof. Rini mengatakan, stunting harus diwasapadai. Jangan sampai banyak ibu yang melahirkan anak dengan risiko stunting. Karena anak yang terlahir dengan stunting, maka kemungkinan mereka akan kembali melahirkan anak yang stunting juga. Jadi, kita harus putus mata rantai ini. Sehingga, generasi-generasi yang akan datang adalah generasi yang sehat dan cerdas. 

Frisian Flag PRIMAGRO, Bantu Optimalkan Tumbuh Kembang Si Kecil 


Kalau sama Frisian Flag, rasanya kaya ketemu sahabat saja. Karena, Frisian Flag sudah menjadi teman dalam perjalanan saya menjadi seorang ibu, sejak 13 tahun yang lalu. Mulai dari abang, kakak, cici, hingga kini si adek. 

9AAE dan DHA 4X


Hingga kini, giliran si adek yang konsumsi Frisian Flag. Setelah lulus ASI, saya sudah mulai memberikan Khal susu formula. Buat saya, susu menjadi asupan yang ngga boleh dihilangkan. Karena, kandungan yang terdapat dalam segelas susu, pastinya akan sangat mebantu mengoptimalkatumbuh kembang Khal. Apalagi , di usia yang masih 3 tahun ini. Dia masih perlu asupan yang bernutrisi dan cukup memberikan energi. Buat Khal yang aktif, tentu dia butuh energi buat aktif bergerak. 

Frisian Flag terus melakukan inovasi, untuk menghadirkan susu berkualitas dan terjangkau. Wujud inovasi yang terus dikembangkangkan, hadirlah Frisian Flag PRIMAGRO. Frisian Flag PRIMAGRO mengandung formual yang lebih lengkap dan jumlah yang lebih banya, yaitu 9AAE (Asam Amino Esensial) yang merupakan kandungan tertinggi dibandingkan dengan produk sejenis dikelasnya. Selain 9AAE, Frisian Flag PRIMAGRO juga mengandung DHA 4X Lebih Tinggi, Minyak Ikan, Omega 3 dan 6, serta lebih dari 14 vitamin dan 9 mineral. 

Menurut Pratiwi Rosani, selaku Category Marketing Manager PT Frisian Flag Indonesia, kombinasi kandungan prima ini, mampu memaksimalkan perkembangan otak dan tumbuh kembang si kecil di 1000 HPK. Kandungan 9AAE dalam Frisian Flag PRIMAGRO sangat penting, karena tubuh tidak bisa memproduksi sendiri. Jadi, harus dipenuhi dari sumber protein hewani seperti daging, ayam, ikan, telur, atau susu. 

Menurut studi dari National Cener for Biotechnology Information, anak yang kekurangan satu jenis dari 9AAE, akan berpotensi menurunkan tinggi badan. Bahkan bisa mencapai 50% bila keseluruhan 9AAE tidak terpenuhi. Jika 9AAE tidak lengkap, penyerapan nutrisi prima lainnya tidak akan maksimal. Artinya, kalau kekurangan 9AAE, akan sangat berpengaruh pada perkembangan otak dan pertumbuhan fisik. Sehingga bisa meningkatkan risiko stunting. 

Frisian Flag


Karena sejak 13 tahun yang lalu sudah menggunakan Frisian Flag, di anak keempat ini saya sudah ngga ragu lagi buat melanjutkan menggunakan Frisian Flag. Nah, kalau di era Khal, sudah ada Frisian Flag PRIMAGRO yang formulanya lebih dikembangkan. 

Pantau Tumbuh Kembang Si Kecil Bersama Akademi Keluarga Prima 


Bisa dikatakan, jadi orangtua di era digital saat ini, cukup beruntung ya. Karena, mau informasi apapun, bisa didapat lewat genggaman. Akses internet sudah was wus, informasi tumpah ruah dan banyak banget. Termasuk informasi dan edukasi soal parenting dan tumbuh kembang anak. 

Frisian Flag Primago


Di Prima Talk yang saya hadiri, Frisian Flag secara resmi meluncurkan Akademi Keluarga Prima. Sebuah fitur baru yang juga disebut sebagai Posyandu Online. Kan kalau di Posyandu,  anak dipantau semua aspek tumbuh kembangnya. Ditimbang berat badannya, tinggi badan, gigi, telinga, dan dipantau jadwal imunisasinya. Nah, di Akademi Keluarga Prima, aspek tumbuh kembang juga bisa dipantau, layaknya Posyandu. Seru, ya. 

Apalagi sekarang kan Posyandu lagi banyak ditutup karena pandemi. Untuk tetap bisa memantau tumbuh kembang si kecil, kita bisa deh menggunakan Akademi Keluarga Prima yang tersedia di website resmi Frisian Flag

Fitur yang disediakan itu lengkap banget loh menurut saya. Karena memang, Frisian Flag itu ingin menemani keluarga Indonesi dari masa kehamilan, hingga 6 tahun pertama kehidupan si kecil. Ada 3 fitur yang bisa digunakan untuk memantau tumbuh kembang si kecil.

Frisian Flag


Baim Wong dan istri juga menggunakan Posyandu Online ini buat Kiano. Apalagi sekarang kan Kiano sudah punya adik. Jadi Baim dan istri harus memastikan kedua anaknya tumbuh sesuai dengan tahapan usianya. Fitur-fitur yang ada, menurut Baim sangat membantu dalam memantau pertumbuhan anaknya. Dan Paula, istri Baim mengatakan lewat Akademi Keluarga Prima, ia jadi banyak belajar dan tahu banyak soal parenting. Apalagi, mereka berdua kan baru menjadi orangtua, jadi harus banyak belajar. 

Selain untuk memantau tumbuh kembang si kecil hingga usia 6 tahun, ada fitur lain yang bisa digunakan seperti : kalkulator kesuburan, kalkulator kehamilan, grafik pertumbuhan, dan jadwal imunisasi IDAI. Lengkap, kan. 

Untuk bisa menggunakan fitur di Akademi Keluarga Prima, kita harus login atau register dulu ya. Tinggal klik 'masuk/daftar' yang ada di pojok kanan atas website ibudanbalita.com lalu isi dengan nomor telepon atau email. Kalau punya akun facebook, bisa digunakan sebagai akses masuk. 

Primanutri Posyandu, Kolaborasi Frisian Flag Dengan Indomaret 


Kalau di Akademi Keluarga Prima itu layaknya Posyandu online, Primanutri Posyandu adalah versi offline. Frisian Flag Indoneisa mendukung program Primanutri Posyandu yang pada pelaksanaanya itu dijalanakan oleh Indomaret

Purwanto Wahyudi, selaku Marketing Microeconomics Project Executive Indomaret, mengapresiasi hadirnya Primanutri Posyandu. Pihaknya sangat senang karena bisa menyediakan akses kesehatan yang lebih baik untuk ibu, anak, dan lansia. Primanutri Posyandu juga akan memberikan edukasi bagi orangtua agar bisa mengoptimalkan kersehatan keluarga, perkembangan kognitif, dan tumbuh kembang anak. 

Primanutri Posyandu akan dimulai pada bulan Maret sepanjang tahun 2022. Nantinya, Posyandu ini akan hadir di 20 lokasi di 20  kota besar di Indonesia, dengan target peserta sebanyak 3.000 peserta. Wah. kalau nantinya ada di lokasi dekat rumah, bakal saya datangin sih ini. Karena kebayang serunya datang ke Posyandu yang digagas oleh Frisian Flag dan Indonesia. 

Yuk, Jadi Keluarga Prima 


Sekecil apapun perhatian yang kita berikan untuk si kecil, itu akan sangat berarti. Dengan memberikan nutrisi yang baik, artinya kita peduli akan masa depan anak. Ya, anak itu kan amanah terbesar yang dititipkan Sang Maha Pencipta pada kita. Dan yang namanya amanah, harus dijaga sebaik mungkin. 

Pastikan 1000 HPK si kecil dilewati dengan baik, dengan memberikan nutrisi yang dia butuhkan. gar risiko stunting bisa dihindari dan tumbuh kembang anak jadi lebih otimal dan cerdas. Frisian Flag PRIMAGRO dengan 9AAE dam DHA 4x membantu si kecil untuk tumbuh lebih cerdas, memiliki akal kreatif, dan lebih percaya diri. 



2 komentar:

  1. Memang bahaya banget, aku juga baru paham tentang stunting ini. Kalau begini kita perlu mengawasi tumbuh kembang anak secara intens dan mencegah stunting. Terima kasih infonya, Mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mak, kalau aware sejak dini, bisa kecolongan nanti. Efek jangka panjang dari Stunting ini bahaya banget sih menurut saya.

      Hapus

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...