badge

Selasa, 19 April 2022

Dibawa Happy Aja!

 

Apa aja sih yang bikin kamu happy? Bisa liburan, punya uang banyak, bisa makan enak, atau bisa nyaman kerja di kantor start-up? Happynya tiap orang itu beda, ngga bisa disamain. Tapi kalau saya ditanya apa yang bikin happy, mungkin jawabannya saat bisa lihat anak-anak sehat dan pada pinter. 

Allah nitipin 4 anak ke saya dan suami. Saat bisa melihat mereka tumbuh dengan sehat dan baik, itu sudah jadi kebahagiaan buat saya. Ngurusnya pakai tenaga banget, plus nangis. Jadi, saat mereka bisa tumbuh dengan sehat dan jadi anak yang baik, kebayar aja lelahnya. Sambil terus didoakan, biar mereka kelak jadi anak yang shalih dan shalihah. 


Selain anak-anak yang jadi salah satu kunci kebahagiaan, bisa terus berkarya juga jadi kebahagiaan saya. Didukung sama suami dan anak-anak, rasanya lengkap aja. Saya bisa tetap ngurus anak-anak di rumah, tapi saya masih bisa berkarya dan punya pendapatan sendiri. 

Baca Serunya Jadi Ibu Rumah Tangga 

Bisa melakukan apa yang kita suka, tentu jadi sebuah kebahagiaan ya. Kalau suka bisnis, kembangkan terus bisnis kamu. Cari inovasi-inovasi yang bisa diterapkan di bisnis yang kamu jalani. Belajar sola digital marketing biar bisnisnya tambah besar dan punya daya jangkau yang lebih luas. Belajar dari bisnis-bisnis serupa dan jangan pernah gengsi buat terus upgrade diri. 

Kalau saya suka nulis. Saya happy ketika bisa merangkai kata. Makin happy, ketika rangkaian kata yang saya tulis menjadi sebuah artikel, bisa diapresisasi. Lalu ngga lama ada chat yang berbunyi 'sudah ditransfer ya mba' :p 

Hal-hal yang bikin kita bahagia, bisa membuat kita lebih semangat dalam menjalankan hidup. Kalau lagi bete, capek dengan segala rutinitas, cari deh hal apa yang bisa bikin kamu happy. Pasti ada dong. Lupain sejenak kerjaan yang numpuk, kita berhak bikin diri kita bahagia. 

Buat ibu rumah tangga kaya saya, bikin diri sendiri happy adalah kunci dari kebahagiaan anggota keluarga. Maksudnya, kalau ibu sudah full energinya, dia bahagia, maka vibes bahagianya akan secara ngga langsung dirasakan sama anggota keluaraga lain. Kalau ibu happy, anak juga happy. Ibunya bete dan marah-marah aja, anak dan suami juga bakal ngerasain. Akhirnya, semuanya jadi ikutan bete. 

Yang saya lakukan ketika sedang burnout, nyetir sendirian dan pergi ke satu tempat. Biasanya sih ke mall, beli segelas kopi atau window shopping. Walau cuma liat-liat aja, sudah bikin happy. Kalau perasaan sudah kembali happy, pulang ke rumah jadi lebih enak. Ada perasaan kagen lagi sama anak-anak. Jadi pas sampai rumah meluk-melukin mereka lagi. 

Pergi sekejap dari rumah ketika merasa 'penuh', adalah jalan ninjaku. Dan ketika saya konsultasi dengan seorang psikolog, apa yang saya lakukan malah baik. Itu dari jalan buat mengelola emosi biar ngga pecah di rumah. Kita harus tahu apa yang bikin kita capek, lalu kita juga tahu apa yang bisa jadi penawarnya. 

Saat ada rezeki dan waktu yang cukup panjang, saya izin ke suami buat traveling sendirian. Ini sih ngga sering ya, kalau pas ada rezekinya aja. Alhamdulillah suami mengizinkan malah suka dibekelin uang jajan. Saya pernah diizinkan terbang ke Singapore, Kuala Lumpur, Macau, Hongkong, dan Bangkok sendirian. Sebenarnya janjian dengan teman dari komunitas traveling sih, cuma ya dari rumah berangkat sendirian dan ketemuannya di Bandara. 

Menurut para ahli di bidang parenting, kunci dari kebahagian di rumah adalah ibu yang bahagia. Karena, vibra bahagia dari seorang ibu, akan dirasakan sama anggota keluarga di rumah. Jadi, buat kita yang memiliki peran sebagai seorang ibu, yuk buat diri kita bahagia dulu sebelum membahagiakan yang lain. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...