badge

Kamis, 21 April 2022

[Review Film] Miracle in Cell No. 7

 

Jujurly, saya lebih suka nonton film daripada drama yang berepisode-episode gitu. Kalau film kan langsung beres ya ceritanya. Jadi ngga bikin penasaran karena sekali nonton, ceritanya bisa langsung beres. Tapi ya kalau memang lagi pengan nonton drama, atau lagi penasaran sama satu judul, ya ditonton juga. Binge-watch gitu lah, biar cepet kelarnya. 

Film Miracle in Cell No. 7


Nah, dari sekaian banyak film yang sudah saya tonton, ada beberapa film yang membekas banget. Mulai dari alur ceritanya, sampai karakter di dalam filmnya, bagus banget. Di postingan kali ini, saya mau review satu film yang pernah saya tonton dan menurut saya bagus. 

Miracle ini Cell No. 7, Kisah Kasih Ayah Pada Anaknya

film miracle in cell no. 7

Kisah tentang seorang ayah berkebutuhan khusus bernama Lee Yong Go dan anaknya yang bernama Ye Sung. Yong Go bekerja sebagai tukang parkir untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan anak satu-satunya. Yong Go sangat menyayangi Ye Sung. Anaknya tumbuh menjadi anak yang cerdas dan juga sangat sayang pada ayahnya. 

Satu hari, Ye Sung sangat menginginkan sebuah tas kuning bergambar Sailor-Moon. Yong Go menjanjikan akan membelikannya setelah ia menerima gaji. Ye Sung hanya bisa memandangi tas itu dari luar etalase toko. 

Namun, Yong Go melihat tas itu dibeli oleh seseorang dan akhirnya ia nekad masuk ke dalam toko. Di dalam toko, Yong Go memohon pada orang itu untuk tidak membeli tas kuning Sailor-Moon. Namun sayang, pembeli tas itu malah memukuli Yong Go. Namun, Yong Go tetap berjanji akan membelikan tas itu untuk Ye Sung. 

Suatu hari, anak dari orang yang memukuli Yong Go menghampirinya. Ia mengatakan kalau ada satu toko yang menjual tas Sailor-Moon. Namun, saat si jalan, gadis kecil itu terpeleset dan kepalanya tertimpa batu. Kejadian itu membuat Yong Go panik. Berdasarkan dari yang ia pelajari, ketika ada yang pingsan maka harus dilakukan pertolongan pertama, dengan membuka celana untuk melancarkan darah dan melakukan pernafasan buatan. Namun, hal itu disalahartikan dan akhirnya menyebabkan Yong Go ditangkap dan dipenjara, dengan tuduhan pembunuhan dan pemerkosaan. 

Yong Go masuk penjara dan menempati sel no. 7 bersama 5 tahanan lainnya. Kelima tahanan itu merupakan tahana kelas kakap yang sangat berbahaya. Ada Bong Sik (pencopet), Chun Ho (penipu), Man Beom (pezinah), So Yang Ho (gangster penyelundup), dan kakek Seo (penipu). Awalnya, kelima tahanan itu sangat membenci Yong Go dan kerap memukulinya. Namun, ada kejadian demi kejadian yang menjadikan mereka akhirnya bersahabat. 

Yong Go divonis hukuman mati atas kesalahan yang tidak diperbuatnya. Permintaan terakhirnya hanya ingin bertemu dengan Ye Sung. Kelima sahabatnya akhirnya membantu Yong Go untuk bisa bertemu dengan anaknya. Dengan berbagai trik, akhirnya Yong Go bisa bertemu dengan Ye Sung. 

Kepala penjara yang terkenal galak bernama Jang Min Hwang, akhirnya malah membantu Yong Go untuk bisa bertemu Ye Sung kapan saja. Malah, Min Hwang pun membantu untuk bisa bebas dari dakwaan palsu. Namun, karena pria yang menuntut Yong Go adalah seorang komisaris kepolisian, akhirnya Min Hwang tidak bisa berbuat apa-apa. Vonis mati tetap dijatuhkan pada Yong Go. 

Yong Go diekeskusi bertepatan dengan hari ulangtahun Ye Sung. Ketika Ye Sung beranjak dewasa, ia menjadi seorang pengacara. Dan, dengan berbagai upaya, ingin memulihkan nama baik ayahnya. Akhirnya, Ye Sung berhasil mengadakan pengadilan ulang untuk ayahnya. Gugatan Ye Sung diterima dan ayahnya dinyatakan tidak bersalah. 

Pemain 

  • Ryu Seung Ryong (Lee Yong Go)
  • Kal So Won (Ye Sung kecil)
  • Park Shin Hye (Ye Sung dewasa)
  • Jung Jin Young (Jang Min Hwan)
  • Oh Dal Su (So Yang Ho)
  • Park Wong Sang (Choi Chun Ho)
  • Kim Jung Tae (Kang Man Beom)
  • Jung Man Shik (Shin Bong Shik)
  • Kim Gi Cheon (Tetua Seo)

Film yang rilis tahun 2013 ini mengandung bawang sekali memang. Kasih sayang ayah itu ngga kenal kondisi. Walau ayah itu mengalami disabilitas, rasa sayang itu tetap bisa tercurahkan pada anaknya. Selama nonton ini, yaampun mata rasanya jadi sembap karena kebanyakan nangis. 

Saking bagus dan inspiratif banget filmnya, akhirnya banyak diadaptasi di berbagai negara. Termasuk Indonesia yang membuat film ini kedalam versi Indonesia. 

Jadi ingat papah yang dengan segala upaya selalu memberikan yang terbaik buat anak-anaknya. Kerja panas-panasan, demi bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Demi anak-anaknya bisa sekolah, bisa jajan, dan beli baju lebaran. Sekarang, saat semua anak-anaknya sudah dewasa dan punya penghasilan sendiri, giliran anaknya yang berusaha menyenangkan orangtua dan memenuhi kebutuhan orangtua. 

Film ini recomended banget buat ditonton. Durasinya ngga sampai 2 jam kok, jadi bisa ditonton saat senggang atau pas lagi butuh tontonan inspiratif. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Tinggalkan Komentarnya. Maaf, link hidup dan spam akan otomatis terhapus ya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...